KESELAMATAN

Fiqhislam.com - Jalan keselamatan adalah takut kepada Allah secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, hidup sederhana dikala miskin maupun kaya, berlaku adil baik diwaktu marah maupun ridho.
Tiga hal yang tidak tercegah dari tiga hal lainnya adalah barangsiapa yang diberi doa maka dia tidak akan tercegah dari diperkenankan-Nya doanya. Barangsiapa yang diberi ampunan maka dia tidak akan dicegah dari diterima oleh-Nya ampunannya.
Barangsiapa yang diberi rasa syukur maka dia tidak akan dicegah dari tambahan nikmat-Nya. Tahanlah lisanmu dibelakang hatimu, luaskanlah rumahmu dengan ampunan-Nya dan menangislah atas dosamu. (Ali bin Abi Thalib r.a)
Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi dilangit dan dibumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati [35:Faathir:38]
Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan [41:Fushshilat:22]
Dan janganlah kamu menghambur hamburkan (hartamu) secara boros. (*)Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya [17:Al Israa’:26~27]
Orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan [03:Al Imran:134]
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu, jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu?, karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal [03:Al Imran:160]
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: `Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu` [14:Ibrahim:7]
Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa mengingat Allah hingga ke-dua matanya menangis karena takut kepada Allah, hingga sebagian dari air matanya itu menetes ke tanah, niscaya Allah tidak akan meng-azabnya dihari kiamat [HR. Al Hakim]
Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa ingin doanya dikabulkan oleh Allah disaat yang sulit dan musibah, maka hendaknya ia memperbanyak ber-doa disaat sedang makmur dan senang [HR. Tirmidzi]
Rasulullah Saw bersabda: Berdoalah kalian kepada Allah dengan berkeyakinan akan dikabulkan [HR. Tirmidzi]
Rasulullah Saw bersabda: Allah SWT berfirman: `Aku-lah yang paling berhak untuk ditakuti, maka dari itu janganlah kamu menjadikan Tuhan (yang lain) bersama-Ku, lalu barangsiapa yang takut menjadikan Tuhan (yang lain) bersama-Ku, maka Aku harus mengampuni dia` [HR. Tirmidzi]
Rasulullah Saw bersabda: Menyebut-nyebut nikmat Allah merupakan perbuatan syukur dan meninggalkannya berarti kufur (ingkar kepada nikmat Allah). Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, maka ia tidak pula akan mensyukuri nikmat yang banyak [HR. Baihaqi].
Pada dasarnya kehidupan ini adalah susah payah dan berlelah-lelah, kegembiraan yang ada didalamnya adalah sesuatu yang insidentil, dan suka cita juga merupakan suatu yang jarang terjadi. Seandainya dunia ini bukan tempat ujian, pastilah didalamnya tidak ada sakit dan keruwetan hidup.
Para Nabi dan orang-orang terpilih tidak akan tertekan dalam kehidupan yang sengsara. Nabi Adam harus didera ujian selama hidupnya, Nabi Nuh didustakan dan diejek oleh kaumnya, Nabi Ibrahim diuji dengan api dan dengan perintah menyembelih anaknya, Nabi Ya’qub menangis hingga matanya buta, Nabi Musa harus menghadapi kekejaman fir’aun dan ujian berat dari kaumnya sendiri, Nabi Isa hidup dalam kesusahan, Nabi Muhammad Saw harus bersabar dengan kemiskinannya.
Dan kalaupun dunia ini diciptakan untuk kenikmatan maka orang mukmin tidak berhak mendapatkan kenikmatan itu. `Dunia ini adalah penjara (bagi) orang mukmin dan surga (bagi) orang-orang kafir`(Al Hadits). Ada tiga pertanyaan mengenai hakekat © Kapan anda memperkirakan bahwa anda akan mendapatkan ketenangan dan ketentraman jika anda belum ridho dengan Rabb, dengan hukum-hukum, perbuatan-perbuatan, qadha dan qadar-Nya, dan belum ridho dengan rezeki dan karunia yang Allah berikan? © Apakah anda telah mensyukuri semua nikmat karunia, dan berbagai kebaikan yang diberikan sehingga kini anda menuntut dan meminta yang lain?. Orang yang tidak mampu mensyukuri yang sedikit maka dia akan lebih tidak mampu mensyukuri yang lebih banyak © Mengapa kita tidak mengambil faedah dari yang telah Allah karuniakan agar kita bisa mengembangkannya; mengefektifkannya; membersihkan dari semua kekejian, kekotoran; dan dapat memberi manfaat dan pengaruh dalam kehidupan ini ?. (`Aidh Al-Qarni)
Keselamatan adalah diam membisu kecuali dalam dzikir kepada-Nya. Menjauhi pergaulan dengan dengan orang-orang yang rendah budinya. Meyakini bahwa perhiasan kemiskinan adalah sabar dan perhiasan kekayaan adalah syukur. Meyakini tidak ada kehormatan melebihi Islam dan tidak ada kemuliaan yang melebihi takwa. Meyakini bahwa syafa’at yang paling ber-hasil adalah ber-taubat kepada-Nya. Meyakini bahwa kesehatan Jasmani adalah mahkota dunia dari karunia-Nya. (Pustaka)
Kehidupan orang mukmin bagaikan matahari, terbenam disatu wilayah dan terbit diwilayah lainnya, kehidupannya selalu bersinar. karena orang mukmin adalah orang yang menginginkan dikehendaki baik oleh-Nya dan selalu memohon dikaruniai ketaatan oleh-Nya, rela dan puas dengan keputusan-Nya, dilimpahi pendalaman fiqih sehingga kokoh keimanannya. (Pustaka)
Jika engkau beramal dan mengharapkan imbalan-Ku maka balasanmu ada pada makhluk-ku. Dan jika engkau beramal demi Dzat-Ku, maka balasannya adalah kedekatanmu dengan-Ku. Jangan lari dari-Ku karena kemiskinan, sesungguhnya Aku menghendakimu hanya untuk dirimu. Orang yang cinta kepada-Ku adalah orang yang mendapatkan nikmat jika mendapat cobaan-Ku, dan menyibukkan diri dengan berdzikir kepada-Ku, bukan dengan memohon kepada-Ku. (Pustaka)