Kecintaan terhadap ilmu merupakan kemuliaan cita-cita,
seluruh wadah menyempit dengan apa yang mengisinya kecuali wadah ilmu,
karena sesungguhnya ia akan bertambah luas.
Ilmu tanpa akal akan membahayakan pemiliknya,
bagian terpenting dari ilmu adalah kelemah lembutan,
sedang cacatnya adalah penyimpangan.
Ilmu berhubungan dengan amal,
karena ilmu memanggil amal.
orang yang beramal tanpa ilmu, seperti orang yang berjalan bukan dijalan,
maka hal itu tidak akan menambah jaraknya dari jalan yang terang,
kecuali semakin jauh dari kebutuhannya,
atau seorang yang berilmu tampak seperti busur tanpa anak panahnya.
Ilmu adalah pusaka yang mulia.
Serendah-rendah ilmu adalah yang berhenti di lidah,
dan yang paling tinggi adalah yang tampak pada anggota-anggota badan.
Jika Allah hendak merendahkan hamba-Nya maka Dia mengharamkan kepadanya ilmu-Nya.
(Ali bin Abi Thalib K.W)
PUSTAKA
Al Ahaditsu Al Qudsiyyah Ash Shahihah
Al Imam Abi Al Hasan Nuruddin
Ali Bin Sulthan Muhammad Al Qoriy
Mukhtasar Shahih Bukhari Muslim
Muhammad Nashiruddin Al Albani
Syarah Mukhtarul Ahadits
Sayyid Ahmad Al Hasyim
Fatawa Rasulullah Shalallah Alaihi Wasallam
Ibnul Qayyim Al Jauziyah
Ihya Ulumuddin
Imam Al Ghazali
Syaikh Fadhlullah Al-Ha`iri
Al-Imam `Ali: Al-Mukhtar min Bayanihi wa Hikamihi.
Sayyid Ahmad Asy-Syulaimi
Kithabu Amiril Mu`minin, Aliyubnu Abi Thalib.
Aidh Abdullah Al-Qarni
La Tahzan.
Syaikh Abdul Qadir Jailani
Futuhul Ghaib
Fathur Rabbani
Syaikh Ahmad Ibnu Atha`
Al Hikam
Syaikh Muhammad Abu Al-Yusr `Abidin
Hikaya Ash Shufiyyah
Imam Al Ghazali
Mukhtashar Ihya` Ulumiddin
Ibnul Qayyim Al Jauziyah
Al Fawaaid
Imam Al Ghazali
Mukhtashar Ihya` Ulumiddin
Syarah Asmaa’ Allah Al-Husnaa
Mukaasyafatul Qulub
Minhajul Abidien
Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi
Tanbihul Ghafilin
Abu Bakr Jabir Al-Jazairi
Minhajul Muslim