9 Ramadhan 1444  |  Jumat 31 Maret 2023

basmalah.png

Ini Dia Resep Anti-Suami Selingkuh ala Klub Istri Patuh

http://igambar.com/p/pphuoSebagai pengantin baru, Ummu Atirah, 22 tahun,  yakin dia tahu rahasia perkawinan bahagia: menaati suaminya dan memastikan ia puas secara seksual.

Ummu dan lebih dari 800 wanita Muslim lainnya  di Malaysia adalah anggota dari Klub Istri Patuh yang menuai kontroversi di salah satu negara berpenduduk mayoritas Muslim yang paling modern dan progresif, di mana banyak perempuan Muslim Malaysia memegang jabatan tinggi di pemerintahan.

Klub, diluncurkan akhir pekan lalu, mengatakan urusan 'ranjang' dapat menyembuhkan masalah sosial seperti pelacuran dan perceraian dengan mengajar perempuan untuk tunduk dan patuh pada suami serta menjaga mereka bahagia di kamar tidur.

"Islam memaksa kita untuk menjadi taat kepada suami kita. Apa pun katanya, kita harus mengikuti. Adalah suatu dosa kalau saya tidak patuh dan tidak membuatnya bahagia," kata Ummu, yang mengenakan jilbab kuning.

Klub, yang didirikan oleh kelompok  Islam yang dikenal sebagai Global Ikhwan, telah dituding oleh politisi sebagai bentuk penghinaan terhadap perempuan Malaysia. Tetapi kegiatan kelompok, yang sebelumnya termasuk pembentukan sebuah klub poligami, menunjukkan bahwa kantong-kantong ide-ide Islam konservatif masih berkembang di Malaysia.

Meskipun latar belakang konservatif Islam kelompok, Rohayah Mohamad, salah satu pendiri klub, secara terbuka berbicara tentang seks meskipun sebagian besar rekan-rekannya pemalu tentang topik tersebut.

"Seks adalah tabu dalam masyarakat Asia. Kami telah mengabaikannya dalam  pernikahan kita, tapi semua urusan rumah tangga berpulang pada urusan ranjang. Seorang istri yang baik adalah pekerja seks yang baik kepada suaminya. Apa yang salah dengan menjadi pelacur untuk suami Anda?" katanya.

"Dengan cara ini, lembaga keluarga dilindungi dan kita dapat mengekang penyakit sosial," kata Rohayah, wakil presiden klub, yang juga seorang dokter. Dia mengatakan istri harus melampaui peran tradisional sebagai juru masak, ibu yang baik, dan istri biasa. "Istri harus belajar untuk 'patuh, melayani dan menghibur' suami mereka untuk mencegah mereka dari kesesatan atau kenakalan."

Secara tidak langsung, "istri tidak taat adalah penyebab pergolakan di dunia ini." Karena, katanya, pria tidak bahagia di rumah dan pikiran dan jiwa mereka terganggu.

Pihak berwenang baru-baru ini mengatakan angka perceraian Malaysia telah dua kali lipat 2002-2009 dengan tingkat lebih tinggi di kalangan umat Islam.

Di laman Facebooknya, kelompok ini banjir komentar.  "Kami tidak ingin omong kosong seksis dari Global Ikhwan," tulis seorang netter.

Yang lain menuliskan, "Saya tidak ingin seorang istri untuk tunduk kepada saya setiap saat. Saya ingin istri yang mengerti saya ... kami bukan tuan Anda, kami adalah sama dengan Anda."

scotsman.com | Siwi Tri Puji B | republika.co.id
{mooblock=08 Juni 2011 - Klub Istri Patuh Dikecam}
Kendati dibentuk oleh perempuan muslim, nyatanya tak semua perempuan di Malaysia, yang sebagian besar penduduknya muslim, menyambut baik pembentukan Klub Istri Patuh. Johor, salah satunya. Di negara bagian ini, Klub Istri Patuh dikecam.

Ketua Komite Pengembangan Masyarakat Robia Kosai mengatakan pembentukan klub itu telah memberikan pesan yang salah dan merendahkan perempuan. Dia melanjutkan, klub itu, yang mengusulkan "pelajaran seks" untuk wanita demi menjaga suami mereka, juga menghina institusi keluarga.

Robia juga mempertanyakan mengapa klub itu tidak dibentuk untuk suami-suami yang berselingkuh, yang biasanya menjadi alasan hancurnya pernikahan. "Ini tidak adil mengecam perceraian karena sepenuhnya
kesalahan istri," katanya saat diwawancara pada Selasa kemarin, 7 Juni 2011. "Dalam banyak kasus, suamilah yang berselingkuh."

Robia mengatakan laki-laki pergi ke pelacur untuk memuaskan nafsu mereka. Bukan kerena istri mereka tak terampil di ranjang. Bagi suami-suami yang mengalami hal itu disarankan untuk berobat. (tempointeraktif.com)
{/mooblock}