pustaka.png
basmalah2.png


15 Jumadil-Awwal 1445  |  Rabu 29 Nopember 2023

Terlalu Lama Menunda Hamil, Waspadai Diabetes Gestational

Fiqhislam.com - Tuntutan gaya hidup modern sering membuat para perempuan harus menunda kehamilan, terutama untuk mengejar karir. Pilihan ini bukan tanpa risiko, sebab diabetes gestational lebih banyak dialami perempuan yang hamil di usia 25 tahun ke atas.

"Usia 25 tahun ke atas juga termasuk risiko. Padahal trend sekarang kan tidak ingin cepat-cepat punya anak," kata dr Dyah Purnamasari, SpPD dari Divisi Metabolik Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam temu media di RS Cipto Mangunkusumo Kencana, Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (13/5/2013).

Kecenderungan untuk menunda-nunda kehamilan, menurut dr Dyah merupakan salah satu dari berbagai faktor risiko diabetes gestational atau penyakit gula pada ibu hamil. Kondisi ini merupakan penyebab dari berbagai komplikasi pada bayi, termasuk risiko kelahiran bayi raksasa atau giant baby.

Diabetes gestational seringkali tidak menunjukkan gejala, sehingga penting sekali untuk melakukan screening atau penapisan saat hamil. Disarankan, semua ibu hamil melakukan screening tersebut dan terutama bila memiliki faktor risiko sebagai berikut.

1. Etnis Asia, secara genetis lebih berisiko
2. Punya riwayat diabetes dalam keluarganya
3. Obesitas
4. Hamil di atas usia 25 tahun
5. Punya gangguan kolesterol
6. Pada kehamilan sebelumnya melahirkan bayi dengan berat badan di atas 4 kg, prematur ataupun bahkan berat badan rendah.

"Meski sebenarnya bisa juga karena infeksi, tapi gangguan-gangguan pada kehamilan seperti itu kita anggap sebagai faktor risiko," kata dr Dyah.

Terkait dengan kecenderungan menunda kehamilan, 25 tahun sepertinya menjadi usia paling ideal untuk hamil dan punya anak. Jika dr Dyah mengatakan hamil di atas usia tersebut berisiko mengalami diabetes gestational, beberapa pakar tidak menganjurkan untuk hamil di usia yang terlalu muda karena rentan mengalami komplikasi. [yy/health.detik.com]