Bagaimana Merawat Anak Kembar
Fiqhislam.com - Mempunyai anak kembar merupakan kado istimewa yang diberikan Tuhan kepada setiap Ibu. Merawat dan membesarkan anak kembar merupakan pengalaman hebat sekaligus menakjubkan bagi seorang Ibu. Segudang tugas yang menumpuk telah menanti, bahkan bisa dibilang dengan istilah ‘berakrobat’ agar tugas tersebut berjalan dengan baik.
Berbagai persiapan telah menanti dimulai dari persiapan mental, tenaga dan tentu saja finansial yang lebih banyak dibandingkan dengan mempunyai anak tunggal. Tapi, tentu semuanya jangan merasa khawatir terhadap beban berat yang akan dihadapi. Asalkan tahu tata cara atau tipsnya dalam merawat si kembar, maka beban yang terasa berat akan menjadi sebuah tantangan yang mengasyikkan bagi sang Ibu.
Sebelum memberikan beberapa tips atau cara merawat anak kembar bagi pasangan suami istri, maka alangkah baiknya kita mengetahui pengertian anak kembar serta beberapa jenis anak kembar.
Pengertian anak kembar menurut ilmu medis atau kedokteran adalah dua individu yang biasanya membagi uterus yang sama. Anak kembar terkadang dilahirkan pada hari yang sama dengan selisih waktu yang berdekatan, tetapi ada pula yang dilahirkan pada hari yang berbeda.
Pada ibu yang mengandung bayi kembar biasanya akan mengalami masa kandungan yang lebih singkat (34-36 minggu) dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Hal ini dikarenakan kehamilan yang premature memiliki beberapa resiko pada bayi yang dilahirkan, sehingga pada waktu kelahiran kembar secara otomatis akan mendapatkan penangan khusus yg sedikit berbeda dengan kelahiran tunggal.
Ada beberapa jenis kembar, yaitu Kembar dizigotik atau fraternal (DZ), Kembar monozigotik atau identik (MZ) dan Kembar semi identik.
Pengertian kembar dizigiotik biasa dikenal sebagai “kembar non-identik” hal ini terjadi karena zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda atau sel telur yang tidak sama. Pada kembar dizigiotik ini bakat diwariskan kepada keturunannya (bersifat genetik), namun hanya pada keturunan pihak perempuan.
Hal tersebut karena hanya perempuanlah yang dapat mengatur pengeluaran sel telur. Berbeda dengan kembar monozigotik, tingkat kemiripan pada wajah atau tubuh keduanya sangat tinggi. Perbedaan keduanya yang kadang ada berupa keserupaan cerminan saja atau ada istilah yang bilang bagai pinang dibelah dua.
Perbedaan yang ada hanya hal detail saja, seperti sidik jari. Hal ini dapat dipahami karena sidik jari setiap orang berbeda meskipun dia kembar. Bila anak kembar ini mulai dewasa, tingkat kemiripan biasanya mulai sedikit demi sedikit berkurang. Pengalaman pribadi, gaya hidup yang berbeda atau style masing-masing yang akan membedakanya dikemudian hari.
Sedangkan pengertian untuk kembar semi identik adalah mempunyai persamaan gen si ibu dan hanya berbagi separo dengan gen sang ayah. Untuk kembar ini (semi-identik) berasal dari dua sel telur yang dibuahi pada saat bersamaan, tetapi masing-masing oleh sperma berbeda. Tiap embrio punya placenta sendiri. Pada kembar semi identik ini, jenis kelamin mereka terkadang bisa sama atau bisa juga tidak.
Ketika pasangan suami istri mengetahui janin yang dikandung adalah kembar, maka pasangan suami istri tersebut harus segera merancang segala sesuatunya dengan lebih cermat. Tentu yang dipikirkan oleh pasangan suami istri tersebut diawal masa kehamilan adalah harus ada biaya tambahan untuk proses persalinan maupun dalam rangka membeli berbagai perlengkapan bayi yang jumlahnya dua kali lipat dari pembelian perlengkapan anak tunggal.
Selain itu, pasangan suami istri tersebut harus mempunyai sebuah komitmen untuk berbagi tugas dalam merawat si kembar. Untuk memudahkannya dalam merawatnya, maka alangkah baiknya melakukan tugas tersebut secara bergiliran maupun bergantian.
Misalnya ketika bayi yang satu sedang dimandikan oleh ibunya, maka bayi yang satu lagi harus digendong oleh suaminya atau jika perlu mintalah bantuan pada orang lain seperti baby sitter, kakak, atau orang tua. Dalam hal ini yang diperlukan adalah kerjasama yang baik antara pasangan suami istri tersebut.
Sebetulnya, bisa saja memandikan si kembar bersamaan,. Tetapi bayi yang masih berusia 0-6 bulan tubuhnya masih rentan, untuk itu mandikan secara bergantian adalah cara yang paling tepat. Jika si kembarl sudah dapat duduk, maka baru bisa pasangan suami istri tersebut memandikannya secara bersama-sama.
Setelah selesai mandi, maka langkah selanjutnya adalah memakaikan baju pada si kembar. Jika salah satu bayi ada yang sudah dipakaikan baju, maka bayi tersebut boleh diletakkan di boksnya untuk bermain, digendong oleh sang ayah atau pihak ketiga.
Tetapi, dalam memilih pakaian untuk anak kembar bukan berarti semua baju yang di pakai si kembar harus sama. Tentu boleh berbeda, hal ini untuk membedakan mana sang kakak dan mana sang adik. Selain itu, mereka juga merupakan dua insan yang berbeda dengan nama bayi yang berbeda. Hanya tubuh mereka yang mempunyai kemiripan.
Dalam hal menyusui, maka usahakanlah untuk memberikan ASI khususnya ASI eksklusif 6 bulan. Dengan manajemen laktasi yang baik, ASI yang ada di sang Ibu pasti cukup untuk berdua. Jika perlu, berkonsultasilah dengan dokter atau konsultan laktasi.
Sang Ibu bisa menyusui si kembar secara sekaligus atau bergantian. Siapkanlah ASI perah yang di masukkan ke dalam botol susu supaya bisa diberikan pada salah satu bayi oleh baby sitter atau sang ayah, sementara sang ibu bisa menyusui bayi yang satunya lagi dengan nyaman.
Bila diperlukan, gunakanlah kursi goyang berlengan yang nyaman untuk kegiatan menyusui, atau gunakan kursi santai jenis lain yang berlengan dan memiliki sandaran yang dapat digunakan untuk menopang kepala sang ibu dengan nyaman. Setelah itu, letakkanlah 2 buah bantal untuk membantu menopang kedua tubuh si kecil. Kemudian sang ibu bisa memilih posisi mana yang sekiranya si kembar merasa nyaman.
Ketika usia si kembar telah mencapai 6 bulan atau lebih, maka si kembar sudah perlu mengonsumsi makanan pendamping ASI (MP-ASI). Untuk keperluan dalam memberi makan si kembar, maka lebih baik secara bersamaan. Jadi, siapkanlah makanan di piring masing-masing.
Sang ibu, ayah maupun baby sitter dapat menyuapi si kembar secara bergantian, terutama kalau si kembar sudah bisa duduk di kursi makannya masing-masing. Untuk urusan makan, maka menu makanan dengan menu yang sehat banyak gizi merupakan hal yang harus dilakukan. Ketika akan memberikan makanan, suasana yang nyaman atau meyenangkan harus didapatkan oleh si kembar, hal tersebut difungsikan agar mereka makan dengan lahap.
Dalam hal menggendong si kembar, usahakanlah untuk menggunakan stroller. Terdapat dua model Stroller untuk si kembar, yaitu tandem (tempat duduknya berjejer depan-belakang) dan berdampingan (tempat duduknya sama-sama menghadap ke depan).
Jenis mana yang sang ibu atau ayah pilih sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan bayi, dan orang yang menggendongnya. Jangan lupa untuk sharing bersama ibu-ibu lain yang mempunyai bayi kembar, supaya dapat meringankan sekaligus menambah pengalaman dan usahakan agar selalu membuat catatan terpisah antara antara kedua bayi kembar tersebut. Mulai dari catatan tumbuh kembangnya, riwayat kesehatan sampai catatan imunisasi.
Kunci dari keberhasilan merawat anak kembar adalah bagaimana sang ibu dan ayah pandai dalam mengatur waktu perawatan. Jangan sampai babak belur kerepotan. karena jika sang ayah atau ibu merasa kelelahan, maka pasti akan terlihat seperti monster bagi si kembar. Dan tentu saja, kurang sigap dan cermat. Jika ayah dan ibu sudah dapat menyesuaikan diri serta mahir merawat si kembar, niscaya tak akan bedanya dengan merawat satu bayi.