pustaka.png
basmalah2.png


16 Jumadil-Awwal 1445  |  Kamis 30 Nopember 2023

Tips Bijak Hadapi Anak Yang Mulai Mengenal Puasa

Fiqhislam.com - Sebenarnya, ujar Natasha Nugraha, Psi, puasa itu sifatnya wajib bagi anak usia akil balik. Meski begitu, sebaiknya orangtua melatih anak berpuasa sejak dini, bahkan usia 4 tahun sekalipun.

"Batasan waktu melatih anak berpuasa bergantung pada individu anak, juga lingkungan yang memengaruhi motivasi berpuasa. Bagi anak-anak usia usia 5-7 tahun, misalnya, memerlukan waktu yang bertahap, seperti puasa ¼ hari, ½ hari, bahkan ada pula anak usia 6 tahun pun bisa berpuasa penuh," terang Rienani S Mahadi.

Umpamanya saja, anak makan sahur. Kemudian, puasa dengan berbuka dengan makanan lengkap bergizi di tengah waktu Zuhur. Selanjutnya, berpuasa kembali hingga Maghrib tiba.

Menggunakan Kata-Kata Positif

Seringkali anak bertanya, "Ma, puasa itu tidak boleh makan, ya!" Sekilas pernyataan itu benar, tapi tahukah Anda bahwa hal itu dapat menimbulkan kekhawatiran baginya? Sebaiknya, orangtua menjelaskan makna puasa dengan kata-kata positif.

"Sayang, puasa itu tetap memperbolehkan kita makan. Hanya saja pola makannya diubah di bulan Ramadhan. Sekarang, makan paginya itu sebelum Subuh dan makan siangnya dimundurkan saat Maghrib," Natasha menyontohkan.

Manfaat Puasa

Ketika anak memahami benar makna puasa, maka dia pun akan memiliki motivasi yang kuat. Seperti diungkapkan Natasha, ada beberapa hal yang menarik untuk disimak anak, yakni:

- Agama. Puasa adalah sunnah dari Allah. Sebagai ganjarannya, mendapat pahala.
- Kesehatan. Menyehatkan tubuh. Sebab, lambung itu perlu istirahat selama 11 bulan bekerja keras. Selain itu, kerja enzim yang diproduksi dalam saluran cerna membantu proses tumbuh kembangnya.  
- Cerdas Emosi dan Sosial. Meningkatkan Kecerdasan emosi. Hal ini didukung dengan penelitian dari Stanford University yang meneliti kepada anak terhadap tawaran marshmallow. Lalu, anak-anak itu ditawarkan satu marshmallow atau dua marshmallow bagi yang bersedia menunggu dalam beberapa menit. Ternyata, hasil penelitian menyebutkan anak yang dapat menunggu itu memiliki kematangan emosi dan sosial lebih bagus, lebih sabar, toleran dan lebih peka terhadap kondisi, serta kebutuhan orang lain.

Perhatikan Asupan Gizi Anak

Ternyata, entah itu berpuasa atau tidak, anak-anak memerlukan nutrisi dan energi untuk pertumbuhannya.

"Tidak ada satu nutrisi yang lebih penting dari yang lain. Untuk tumbuh optimum, dia musti tercukupi kebutuhan (± 40 macam) nutrisi dari beragam makanan bergizi seimbang, termasuk susu dalam menu hariannya," papar Rienani.

Oleh karena itu, orangtua musti memerhatikan asupan makanan dari sisi:

- Jumlah memadai. Sesuai kebutuhan.
- Jenis Beragam & berganti, baik bahan makanan maupun menu masakannya.
- Jadwal teratur. Sahur susu dan makanan lengkap sebagai sarapan, berbuka puasa sebagai snack, makan malam, minum susu & snack sebagai bekal tidur.
- Aman. makanan harus bebas cemaran (partikel maupun mikroba berbahaya).

Menu Sehat Saat Anak Berpuasa

Menu Sahur

- Nasi putih
- Sup Pong Tahu
- Bistik Telur
- Buah Segar
- Minum susu, serta minum air putih sebanyak yang dia sanggup.

Buka Puasa

- Minum air putih sebanyak yang dia sanggup
- Menikmati 1-2 butir kurma dan kolak labu (camilan berbuka puasa).

Makan Malam

- Nasi putih
- Ayam pop
- Tahu bacem
- Kerupuk
- Tumis Tauge
- Salad buah (Fruit Salad)
- Minum air putih sebanyak yang dia sanggup.
- Sebelum tidur, jika si kecil masih merasa lapar, boleh diberikan segelas susu, kue atau sepotong buah.

Sementara itu, pertanyaan-pertanyaan seputar puasa ini diajukan oleh anak-anak kelas 1–6 SD dan dijawab oleh Hj. Fitriani F Syahrul, Psi. MSi., dari sudut pandang spritual dan psikologi. Mudah-mudahan dapat menjadi referensi bagi para orangtua kala mendapat pertanyaan serupa dari anak-anak tercinta.

1. Mengapa orang puasa harus ikhlas?

Ikhlas itu suatu syarat supaya ibadah puasa kita bernilai. Jika puasa dijalani dengan ikhlas, maka puasanya akan mendapatkan nilai berupa pahala dari Tuhan. Ikhlas itu ibarat kunci dari ibadah puasa. Jika tidak ikhlas, maka nilai puasanya nol. Ini juga berlaku buat ibadah lainnya.

2. Kenapa orang puasa harus berbuka?

Tubuh kita memiliki batasan dan daya tahan sendiri. Ibarat tanaman, kalau lama tidak disiram akan layu bahkan mati. Begitu pun kalau puasa tanpa berbuka. Jika tidak diisi-isi, maka tubuh akan kekurangan asupan sehingga dapat membuat kita pingsan bahkan membahayakan jiwa. Jadi, puasa tetap memiliki aturan yang disesuaikan dengan kemampuan manusia.

3. Kenapa sahur harus jam 3 pagi?

Itu karena ada hadis dari Rasulullah yang mengatakan, waktu sahur itu sepertiga malam, yaitu antara waktu sebelum terbit fajar atau sebelum waktu subuh, atau sekitar jam 3-an. Selain itu, bila dilihat dari sudut kesehatan, kemampuan manusia menahan lapar adalah sekitar 14 jam. Jadi pas, sahur jam 3-an pagi, buka jam 5-an sore. Atau jika sahur jam 4-an pagi bukanya jam 6-an sore.

4. Mengapa kalau sudah imsak tidak boleh makan lagi?

Sama saja kalau kita masuk sekolah. Bila bel sudah berbunyi maka murid tak dibolehkan masuk karena dikatakan terlambat. Begitu pula dengan waktu imsak yang merupakan pertanda waktu makan sahur sebaiknya diakhiri. Tak dibolehkan lagi makan dan minum. Aturan berpuasa ini harus ditaati sebagai suatu ketentuan dan disiplin.

5. Berkelahi dengan teman di siang hari, apakah membatalkan puasa?

Tidak, jika dilihat dari sudut agama, tapi berkelahi dapat mengurangi nilai puasa. Ini karena puasa ada disiplin dan aturan mainnya. Berkelahi di bulan puasa dapat mengurangi pahala ibadah puasa. Artinya, mengurangi manfaat puasa itu sendiri, karena orang berpuasa itu seharusnya dapat mengendalikan emosi dan hawa nafsunya.

6. Orang hamil tak boleh puasa, mengapa?

Boleh saja, sepanjang ibu hamil tersebut kuat menjalaninya. Namun, Tuhan sudah memberi keringanan untuk tidak berpuasa dengan membayar fidiah (denda). Itulah kemudahan buat ibu hamil, mengingat di dalam tubuhnya ada janin yang harus tumbuh dan berkembang sehingga membutuhkan asupan makanan terus-menerus.

7. Mengapa berpuasa harus sebulan lamanya?

Itu sudah merupakan aturan yang ada dalam Alquran, berpuasa itu diwajibkan satu bulan penuh selama bulan Ramadhan, yaitu bulan di antara Rajab dan Syawal.

8. Jika di tengah-tengah salat Tarawih tertidur, apakah batal salatnya?

Salat Tarawih merupakan salat sunnah. Dikerjakannya bisa berhenti-berhenti, misalnya 4 rakaat dulu, lalu istirahat dan kemudian disambung lagi. Jikangantuk berarti salat yang dilakukannya tidak khusyuk atau tidak konsentrasi, sebaiknya dihentikan saja. Bila tertidur bisa dikatakan batal karena berarti kesadaran ketika "berkomunikasi" dengan Tuhan sudah tidak ada lagi.

9. Di bulan puasa biasanya banyak orang berjualan di pinggir jalan di sore hari, kenapa?

Sudah tradisi di negeri kita setiap bulan puasa selalu muncul makanan-makanan tradisional. Soalnya, orang berpuasa ingin berbuka dengan makanan yang manis, enak, dan segar. Begitu, kan? Karena itu, pedagang memanfaatkannya dengan berjualan aneka makanan dan minuman.

10. Kenapa puasa bikin ngantuk?

Bisa saja karena Adek kurang tidur atau perut terlalu kenyang. Kalau asupan makanan selama sahur dan berbuka puasa tidak berlebih, maka tak ada rasa kantuk yang berat. Malah sebaliknya, ada orang yang jadi produktif ketika berpuasa. Meskipun demikian, mengantuk juga bisa disebabkan karena perut kosong, yang berarti suplai oksigen ke otak berkurang sehingga menyebabkan kantuk.

11. Mengapa, ya kalau bulan puasa acara TV "bagus-bagus"?

Bagus-bagus yang dimaksud mungkin mengandung nilai islami. Acara-acaranya berisikan pesan bernuansa Ramadhan, lagu-lagunya islami, dan sebagainya. Ini karena stasiun televisi berupaya menyajikan acara tepat, sesuai dengan momen tertentu. Acara itu juga dibuat untuk menghargai dan menghormati orang yang berpuasa.

12. Siapa saja yang boleh jadi imam salat Tarawih?

Siapa saja boleh menjadi imam selama memenuhi ketentuan dan syarat: ia adalah seorang laki-laki bila pengikut salatnya laki-laki saja atau laki-laki dan perempuan; ia sudah berusia akil balig; fasih Alquran, dan tahu tata cara serta ketentuan salat. Tidak harus orang tua. Namun, karena kita masih menganut budaya Timur, maka orang yang lebih dituakanlah yang biasanya menjadi imam. (suaramedia.com)