pustaka.png
basmalah2.png


19 Rabiul-Awwal 1445  |  Rabu 04 Oktober 2023

Morning Sickness Diturunkan dari Ibu

Fiqhislam.com - Anda mengalami morning sickness kronis? Kemungkinan ada kaitannya dengan gen ibu. Peneliti menemukan, anak perempuan dari ibu yang menderita morning sickness (mual dan muntah di masa kehamilan) kronis, berisiko tiga kali lipat lebih besar mengalami gangguan tersebut.

Bentuk morning sickness ini, yang dikenal dengan hyperemesis gravidarum, meliputi gejala seperti mual dan muntal. Gejala ini umumnya mulai muncul sebelum minggu ke-22 kehamilan. Dalam kasus-kasus parah, gangguan ini bisa memicu penurunan berat badan.

Kondisi ini, menurut peneliti, dialami sekitar dua persen perempuan hamil dan merupakan penyebab utama calon ibu umumnya dirawat di rumah sakit. Selain itu, gangguan ini juga dikaitkan dengan berat bayi lahir rendah dan kelahiran prematur.

Studi ini, terang pemimpin studi Ase Vikanes dari Norwegian Institute of Public Health di Oslo, menemukan pengaruh kuat gen ibu terhadap perkembangan morning sickness. Akan tetapi, lanjut dia, faktor risiko lain juga turut memengaruhi.

"Faktor gaya hidup yang digambarkan oleh indeks massa tubuh dan kebiasaan merokok, infeksi dan nutrisi juga turut memengaruhi perkembangan hyperemesis gravidarum," terang Vikanes, seperti dikutip situs healthday.com.

Sebelumnya, terang Viakanes, hyperemesis gravidarum diyakini disebabkan oleh gangguan psikologis."Seperti penolakan bawah sadar terhadap bayi atau pasangan." Tapi, Vikanes dan timnya berniat mencari tahu apakah faktor genetik merupakan faktor pemicunya.

Dalam studi yang dipublikasikan di BMJ edisi online, tim Vikanes mengumpulkan data dua koma tiga juta kelahiran dari 1967 hingga 2006. Peneliti menelusuri kejadian hyperemesis gravidarum pada lebih dari 500.000 pasangan ibu-anak perempuan dan hampir 400.000 pasangan ibu-anak lelaki.

Peneliti menemukan, jika ibu memiliki hyperemesis gravidarum, anak perempuannya berisiko tiga kali lipat lebih besar mengalami gangguan tersebut. Akan tetapi, peneliti tidak menemukan adanya kaitan dengan istri dari anak lelaki dengan ibu yang memiliki gangguan ini.

Temuan ini, terang Vikanes, diharapkan bisa menambah pemahaman baru."Selain mengungkap peneybab baru, temuan kami juga bisa membantu petugas kesehatan dalam menangani dan mengatasi perempuan yang memiliki sejarah keluarga hyperemesis gravidarum."

Brad Imler, presiden American Pregnancy Association, menyebutkan bahwa hyperemesis gravidarum merupakan kondisi serius yang menghadirkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi."Penelitian mengenai penyebab dan pengobatan kondisi ini sangat penting untuk menemukan cara baru meredakan gangguan ini serta risiko kesehatan terkait."

MediaIndonesia.com - Ikarowina Tarigan