Temuan Inovatif bagi Anak-anak
Fiqhislam.com - Seiring beberapa penemuan inovatif di 2010, ilmuwan juga memamerkan informasi yang sebenarnya sudah lama diketahui. Terutama tentang anak dan keluarga. Apa saja?
Pertama adalah penemuan bahwa methamfetamin dapat membahayakan janin. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience edisi 17 Maret menyebutkan bahwa anak-anak dari ibu yang terkena materi metamfetamin, didapat dari minuman beralkohol, akan mengalami kelainan otak lebih parah daripada anak dengan orangtua bebas alkohol.
Mungkin tidak semua orang menyadari bahwa lebih dari 16 juta warga Amerika Serikat berusia di atas 12 tahun mengkonsumsi materi tersebut. Sembilan belas ribu di antaranya merupakan wanita hamil, berdasarkan keterangan Survei Nasional untuk Konsumsi Obat dan Produk Kesehatan.
Kedua adalah gangguan di sekolah biasanya menargetkan anak-anak yang tidak populer. Di sekolah dasar yang menjadi fokus studi, anak-anak sangat tertarik dan loyal dengan pola pikir mayoritas kelompok mereka. Sehingga, anak laki-laki akan menargetkan anak-anak lain yang tidak memiliki pandangan yang sama.
Begitu pula dengan pelecehan di kelompok perempuan. Mereka akan mengganggu perempuan lain sebagai cara mendapatkan kebanggaan dan dihormati oleh rekan lain. Orang yang senang mengganggu orang lain biasanya disegani.
“Fenomena pelecehan di sekolah ini akan terus ada jika tidak muncul program sekolah yang mampu menghapusnya. Mereka tidak akan mengubah perilaku karena tindakan tersebut memberikan banyak keuntungan,” ujar kepala peneliti Rene Veenstra, profesor sosiologi di University of Groningen .
“Anda butuh program yang baik jika ingin mengubah kebiasaan dari anak-anak di seluruh kelas agar mereka mengerti bahwa tidak boleh mengganggu anak lain,” kata Veenstra dan koleganya yang memaparkan detil penelitian di jurnal Child Development Friendless edisi Maret / April.
Penelitian ketiga adalah anak-anak tanpa teman cenderung sedih. Berdasarkan studi dari 130 anak perempuan dan 101 anak laki-laki selama tiga tahun di kelas lima sekolah dasar. Dalam membandingkan sifat dengan jumlah pertemanan yang mereka punya, anak-anak yang sedikit teman cenderung memiliki perasaan depresi.
“Memiliki satu teman dapat mencegah anak-anak memiliki sifat tertutup dan pemalu,” ujar pemimpin studi William M. Bukowski, profesor psikologi dan direktur di Concordia Centre for Research in Human Development. “Penelitian kami menegaskan betapa bernilainya kepemilikan teman. Ini seperti perisai terhadap pengalaman sosial yang negatif,” kata Bukowski lagi.
Penelitian selanjutnya adalah pandangan bahwa duduk di depan televisi sepanjang hari dapat membuat remaja menjadi gendut. Terlalu banyak menkonsumsi televisi, permainan video dan internet dapat meningkatkan jumlah lemak pada tubuh remaja, berdasarkan penelitian selama lima tahun dari 744 remaja. Studi dipublikasikan di American Journal of Epidemiology.
“Temuan kami menunjukkan bahwa remaja akan beresiko lebih besar mengalami peningkatan berat badan jika lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar daripada beraktivitas di sekolah,” kata pemimpin studi Tracia A Barnett, profesor di Universite de Montreal . Alasan satu-satunya fenomena ini adalah menonton televisi dapat mengurangi keterlibatan remaja dalam kegiatan yang mengaktifkan fungsi fisik tubuh.
Penelitian terakhir yang sudah diketahui banyak orang adalah informasi bahwa kafein dapat membuat anak-anak mengantuk. Berdasarkan survei terhadap makanan ringan dan minuman pada anak berusia 8 tahun hingga 12 tahun, mereka mengkonsumsis etidaknya tiga kaleng soda berkafein setiap hari.
Akibatnya, mereka tidur rata-rata 8,47 jam per hari. Ini jumlah yang sangat kurang dibandingkan saran yang diberikan Centers for Disease Prevention and Control (CDC).
Survei yang dilakukan profesor psikologi di University of Nebraska, William Warzak dan koleganya meneliti 200 anak berusia 5 sampai 12 tahun. Meskipun efek kafein terkait fungsi urin, anak-anak yang sering minum kopi tidak serta-merta mudah mengompol.
inilah.com