Rancang Kamar Anak
Interior designer Briyan Talaosa memaparkan, dalam merancang kamar untuk sang buah hati, kita perlu memahami seperti apa kebutuhan mereka. Anak usia balita sangat dinamis. Pertumbuhan dan perkembangan mereka begitu pesat baik fisik maupun mental.
Oleh karenanya, faktor keamanan atau penunjang lainnya dalam merancang kamar anak haruslah mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Bersisian dengan kamar orangtua
Sebaiknya kamar tidur anak bersisian dengan kamar tidur orangtua tapi tetap ada akses langsung (conecting door) yang memudahkan arus gerak bagi Anda menuju kamar anak.
Trik jitu lain, dengan membuat dinding transparan antara kamar tidur orangtua dengan kamar tidur anak. Dinding transparan tersebut dapat berupa bidang dinding dari kaca bening - biasanya kaca tempered karena cenderung lebih kuat dan aman - yang pada waktu-waktu tertentu dapat ditutup dengan vitrage atau gorden yang menyatu dengan kamar orangtua.
Furnitur tidak tajam
Dalam mendisain fasilitas untuk balita, acapkali kita temukan 'settingan' atau tema dari disain ruang balita tidak up to date lagi ketika usia balita bertambah. Karena itu, konsep dasar ‘dinamis’ – mudah diubah - sangat disarankan dalam menentukan tema apapun pada rancang ruang balita.
Mengingat manajement body (kemampuan mengontrol diri dalam bergerak) balita pada usia ini masih belum stabil, sebaiknya furnitur pendukung tidak berbentuk runcing/lancip dan tidak bersudut tajam untuk meminimalisir benturan.
Cat kamar warna cerah
Selanjutnya pemilihan warna kamar. Sebaiknya pilih bahan cat dinding atau furnitur yang bebas merkuri serta aman untuk anak. Aplikasi pilihan warna pada kamar tidur balita sebaiknya dibuat sangat beragam. Semakin beragam warna yang ditampilkan akan semakin baik dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangannya.
Warna-warna ‘nge-pop’ yang menarik perhatian seperti merah, kuning, hijau, ungu, kuning, biru dapat di set dalam komposisi yang ideal. Soal finishing dinding selain cat, yang mudah pastinya menggunakan wallpaper bermotif.
Selain warna, perhatikan pula jendela. Usahakan pasanglah jendela dengan frame dan jangan gunakan material kaca yang langsung bersentuhan dengan anak. Namun jika posisinya dirasa kurang aman dapat disiasati dengan menempelkan matras atau sesuatu yang meredam benturan.
Yang terpenting, jendela hadir sebagai media penghantar hawa atau udara serta sinar matahari agar tetap tercipta ruang yang sehat. Selamat merancang kamar si kecil!
Tabloid Mom & Kiddie | okezone.com