Fiqhislam.com - Beberapa laporan mengatakan bahwa kata kunci pencarian 'pornografi anak' telah meningkat selama lockdown. Hal ini menjadikan internet bukanlah sarana bermain yang aman digunakan untuk anak-anak.
Terlebih, maraknya kasus intimidasi dan cyber atau kejahatan internet merupakan sesuatu yang bahaya, termasuk orang dewasa. Untuk itu, diperlukan edukasi khusus ke anak-anak dan remaja dalam menggunakan internet. Mengingat kebutuhan manusia saat ini yang tak bisa lepas dari internet.
Meskipun memantau penggunaannya dan apa yang mereka lihat di internet sangat penting, sebelum Anda menyerahkan smartphone atau gadget kepada mini kepada anak. Disitat Times of India, berikut beberapa aturan keamanan yang harus anak-anak dan anak remaja Anda patuhi:
1. Sediakan waktu browsing khusus untuk mereka
Mengatur penggunaan smartphone untuk anak-anak Anda, salah satu cara terbaik untuk memantau berapa banyak waktu yang mereka habiskan secara digital dan menjaga mereka tetap aman. Beberapa aplikasi dan platform kini hadir dengan 'filter anak' atau timer untuk mendorong kebiasaan menjelajah yang aman.
Jika mereka memiliki ponsel cerdas atau memiliki profil media sosial, ajari mereka untuk hanya mengoperasikan akun selama waktu yang ditentukan, yaitu ketika Anda berada di sana.
2. Lakukan pemeriksaan privasi di media sosial bersama Anak
Anda tidak dapat menghentikan remaja membangun profil mereka di situs web media sosial, namun, yang dapat Anda lakukan adalah duduk bersama mereka. Melakukan pemeriksaan langsung atas informasi yang mereka izinkan daring untuk melindungi mereka dari insiden peretasan atau kemungkinan pelanggaran.
Tanyakan dari siapa ia dapat mengakses posting, orang-orang yang berteman dengan mereka atau info pribadi yang mereka bagikan, ini bisa menjadi cara yang baik bagi Anda untuk menyelaraskan dengan aktivitas internet mereka.
3. Larang mereka untuk memposting informasi pribadi yang sensitif di dunia maya
Memposting informasi pribadi yang sensitif secara online tidak pernah aman. Banyak situs web media sosial populer, termasuk aplikasi berbagi video yang trendi, rentan terhadap peretasan dan seringkali orang yang lebih muda yang menjadi sasaran.
Mintalah anak-anak Anda untuk tidak memposting detail sensitif seperti alamat, tempat tinggal, sekolah yang dikunjungi, atau informasi pribadi lainnya secara daring yang dapat membahayakan kehidupan keluarga Anda.
Sebagai langkah keamanan, Anda harus meminta anak-anak untuk memperlihatkan kepada Anda terlebih dahulu sebelum memposting informasi sensitif atau pendapat online.
4. Jangan pernah berbagi kata sandi
Ketika anak-anak masih kecil, mereka mungkin merasa tergoda untuk berbagi konten atau kata sandi dengan teman dan teman sebaya mereka. Larang mereka untuk melakukan ini.
Melakukan hal itu membuat semua informasi pribadi mereka dalam bahaya. Jika mereka membagikan detail pribadi lainnya secara online, itu juga dapat menyebabkan bahaya dan contohnya bullying dan trolling online.
Ada juga banyak insiden penculikan yang tentunya berbahaya. Selain itu, jangan biarkan mereka berbelanja online sendiri. Penting juga untuk mengajarkan etika browsing yang aman kepada mereka. Orang tua juga dapat mengatur otentikasi dua faktor untuk memantau apa yang dapat diakses anak-anak.
5. Ajari mereka tanggung jawab ketika browsing
Meskipun melindungi anak Anda dari bahaya cyberbullying adalah satu hal, Anda juga harus mendorong anak Anda untuk tidak terlibat dalam bullying atau tindakan apa pun untuk mengendalikan diri.
Tekanan teman bisa membuat mereka melakukan ini tetapi sebagai wali mereka, Anda harus menjelaskan banyak risiko ini dengan cara yang tegas. Bahkan jika mereka melihat komentar negatif online, dorong mereka untuk tidak membalas dan sebaliknya, laporkan.
6. Gunakan Wifi yang aman
Baik di rumah atau di tempat umum, biasakan untuk menggunakan layanan internet tepercaya yang membutuhkan kata sandi untuk masuk. Sarankan anak-anak Anda hanya menggunakan atau mengunduh aplikasi atau situs web yang berasal dari sumber tepercaya.
Menggunakan filter atau layanan tertentu juga dapat melarang mereka mengakses konten dewasa atau dewasa, yang mungkin tidak cocok untuk mereka. [yy/okezone]
Artikel Terkait: