Penyejuk Mata dan Hati
Fiqhislam.com - Terkadang, tanpa disadari, orang tua menjadikan doa-doanya sebagai tuntutan terhadap anak-anaknya. Menuntut anak untuk selalu bersikap baik, tidak banyak ribut, tidak rewel, dan lain-lain. Berharap anak dapat menjadi baik dan saleh, secara otomatis menuruti semua nasihat dan perintah orang tuanya.
Dalam setiap doa orang tua hampir selalu disebutkan keinginan untuk memiliki anak yang saleh penyejuk mata dan hati. Anak yang mem buat kedua orang tua menjadi bangga dan penuh kasih setiap mengingatnya.
Anak yang dengan kesalehannya dapat mengangkat derajat orang tua menjadi orang terhormat dan terpandang sehingga membuat orang tua merasa bahagia karena amal dan perbuatan anaknya.
Pernahkah orang tua memikirkan bahwa untuk menjadi anak yang baik dibutuhkan contoh-contoh dan panduan yang juga baik, bukan hanya sekadar kata-kata? Bayangkan kesulitan yang dihadapi anak-anak yang diharapkan menjadi anak saleh tanpa diberikan contoh, arahan, dan panduan untuk menjadi anak saleh.
Padahal, pendidikan anak secara utuh adalah tanggung jawab orang tua sebagaimana firman Allah SWT dalam QS at-Tahrim ayat 6 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." Kemudian, sabda Rasulullah SAW diriwayatkan oleh al- Hakim yang artinya: "Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik."
Cara paling efektif dalam memberikan nasihat adalah dengan memberi kan contoh yang baik. Anak-anak akan lebih mudah untuk mengikuti dan menuruti jika orang tua telah melakukan apa yang diperintahkan. Orang tua sebaiknya selalu memberikan contoh-contoh perbuatan yang baik dan tidak melakukan hal-hal buruk. Sebagai contoh, akan sulit melarang anak untuk tidak merokok sedangkan ayahnya merokok.
Rasulullah SAW adalah suri teladan yang sempurna. Beliau mengajarkan para sahabat dengan perbuatannya. Memberikan contoh dan perkataan langsung untuk hal-hal yang dilarang, segala sesuatu yang dikerjakannya adalah panutan umat, baik dalam beribadah maupun berakhlak. Rasulullah SAW memberikan contoh cara berakhlak yang baik, termasuk dalam hal mendidik anak.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita seharus nya menjaga sikap dan per buatan kita, menerapkan pola kehidupan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW sehingga anak-anak mempunyai panutan dan dapat mengikuti contoh yang diberikan orang tua. Semoga kita akan dapat memiliki anak keturunan yang saleh penyejuk mata dan hati. [yy/republika]
Oleh Dian Nuraini