28 Sya'ban 1444  |  Selasa 21 Maret 2023

basmalah.png

10 Cara Mudah Agar Anak Lancar Bicara

10 Cara Mudah Agar Anak Lancar Bicara


Fiqhislam.com - Sebagaimana yang kita ketahui, anak-anak berkembang dengan cara yang berbeda pada tingkat yang berbeda pula. Namun bagaimana cara kita mendidik mereka, akan berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak.

Saya akan berbagi tips bagaimana caranya membantu meningkatkan kemampuan anak dalam berbicara, in syaa Allah. Saya bukan seorang ahli terapi bicara; namun yang saya sampaikan adalah berdasarkan pengalaman yang sudah terbukti terhadap anak saya sendiri, alhamdulillah.

Sebelumnya, izinkan saya untuk mengingatkan Anda, sebelum ingin merencanakan sesuatu, jadikan niat yang ikhlas dan do’a sebagai langkah pertama Anda. Tidak ada satupun yang terjadi kecuali atas izin Allah. Oleh karena itu, kita hatus dengan tulus meminta kepadaNya, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah:186)

  1. Membaca buku bersama

Mulailah membacakan buku untuk anak Anda sejak buaian atau bahkan sebelum anak lahir. Bayi senang mendengarkan suara orang tuanya, jadi gunakan kesempatan ini untuk banyak-banyak membaca. Dan tentu saja, bacaan terbaik adalah al-Qur’an, yang tidak hanya menguntungkan kemampuannya berbicara kelak, namun si kecil juga akan mendapatkan keberkahan karena mendengarkan al-Qur’an dan kita yang membacakannya juga mendapatkan pahala.

Kita semua mengharapkan ampunan dan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, jadi tak ada yang lebih baik untuk memulainya selain dengan al-Qur’an.

Bentuk lainnya, bisa dengan membacakannya buku-buku untuk anak yang berisi cerita pendek atau buku bertema “kata pertama” yang dihiasi dengan gambar menarik untuk mengajarkan anak mengenal benda-benda di dalam rumah, di luar ruangan, dan sebagainya.

Semakin bertambah usia anak, kenalkan buku cerita yang isinya lebih panjang. Jangan khawatir jika mereka tidak paham. Nanti Anda akan terkejut sendiri seberapa banyak kata yang anak serap, meski kita pikir si anak belum tentu mengerti.

Jadikan kegiatan membaca menyenangkan, dan jelaskan kalimat yang terdengar sulit dipahami bagi mereka. Buat mereka tertantang tanpa merasa putus asa. Saya mulai membacakan buku-buku non-fiksi kepada anak saya sejak usia dini. Namun karena saya membuatnya menjadi seru dan menarik, dia menyukainya.

Berikan pertanyaan sederhana, permainan terkait buku yang dibaca, dan bila perlu sambil melucu. Tahu-tahu, Anda akan melihat si anak mulai membolak-balik buku, pura-pura sedang membaca.

  1. Bicara dengan normal

Hanya karena anak belum bisa bicara, bukan berarti Anda harus berbicara dengan bahasa bayi ketika bicara dengan mereka. Jika ingin mengajari mereka bicara, gunakan kata-kata yang jelas. Bicaralah seperti biasa. Ingat, anak Anda belajar berbicara dengan cara mendengarkan Anda, jadi berikan contoh yang baik sejak awal.

  1. Pandang matanya saat berbicara

Ketika bicara dengan anak Anda, usahakan selalu melakukan kontak mata. Biarkan anak mendengarkan Anda dengan jelas dan mereka tahu kalau Anda memperhatikan.

  1. Dengarkan dengan penuh perhatian

Saat anak mulai mengucapkan kata pertama mereka, penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa apa yang mereka ucapkan bermakna. Dengarkan dan berikan perhatian khusus kepada mereka meski jika apa yang mereka ucapkan tidak jelas.

  1. Tunjukkan Ketertarikan dan Perhatian

Kontak mata saja tidak cukup kalau Anda tidak terlihat tertarik terhadap apa yang anak bicarakan. Saya yakin anak bisa merasakan kalau mereka tidak diperhatikan. Berikan senyuman, buat ekspresi wajah yang berbeda, isyarat tangan, atau apa saja yang Anda yakini akan menunjukkan bahwa Anda tertarik dan peduli.

  1. Jangan terburu membetulkan kesalahan anak

Pertama-tama, anak menyerap informasi sebelum mengulangi informasi tersebut. Saat mereka mulai bicara, anak melakukan banyak kesalahan; dan itu merupakan bagian dari proses belajar. Usahakan untuk tidak segera membetulkan mereka. Karena jika kita terus menerus membetulkan, justru itu akan menghancurkan percaya diri mereka.

Cobalah mengulangi apa yang mereka ucapkan, dengan susunan kata yang benar. Contohnya jika Fatimah bilang, “Kepala Ahmad topi biru!” Dengan menunjukkan ketertarikan, Anda bisa meresponnya dengan mengatakan, “Iya, Fatimah benar! Ahmad memakai topi biru!”

Paham apa yang saya maksud? Ini adalah  bentuk koreksi halus atau tak langsung. Anak-anak adalah pemerhati ulung, jadi kemungkinan besar mereka akan mengerti ada perubahan dalam kalimat tadi. Ulangi kembali saat itu juga atau lain kali.

Ingatlah bahwa anak belajar bicara dengan meniru apa yang ia dengar. Jadi, anak percaya bahwa apa yang Anda katakan itu benar dan cara mengucapkan yang paling baik.

  1. Batasi penggunaan gadget

Saya yakin nasihat ini sudah sering kita dengar. Jangan biarkan TV, smartphone, atau tablet yang mengajari anak Anda berbicara. Anak Anfa justru akan menjadi pasif. Bahkan, media semacam ini justru membuat usaha Anda di awal tadi menjadi sia-sia. Anak butuh interaksi (active learning) untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka.

  1. Ajak ngobrol dan bercerita

Bicaralah kepada anak seperti sesama teman. Berbagi cerita, jelaskan apa yang Anda kerjakan hari itu, berikan pertanyaan, dan nikmatilah. Jika ada yang tidak dimengerti dari apa yang diceritakan anak, tanyakan dengan lembut.

Saat saya tidak mengerti apa yang putri saya katakan, saya gunakan kata-kata yang saya pahami kemudian mengira-ngira kesimpulan dari perkataannya tadi dan bertanya. Contohnya: dia bilang, “tadi aku ini di lantai,” sambil memegangi lengannya, kemudian saya bertanya, “oh, lenganmu sakit karena jatuh di lantai?” Di lain waktu jika ada hal yang serupa terjadi, dia sudah tahu bagaimana menyusun kata dengan benar, atau paling tidak lebih baik dari sebelumnya.

  1. Kenalkan bahasa kedua

Banyak orang yang percaya bahwa mempelajari bahasa asing di usia dini mengakibatkan keterlambatan bicara pada anak. Namun tidak dengan apa yang saya alami. Mungkin bagi sebagian orang hal itu benar, tapi saya hanya menceritakan pengalaman saya. Mengenalkan bahasa asing kepada anak saya justru membantunya berbicara lebih baik dan lebih percaya diri. Dia mampu mengucapkan huruf dan kata yang tidak ada pada bahasa lainnya (begitu juga sebaliknya). Dan seiring waktu, berbicara dengan bahasa asing kelak akan menjadi lebih mudah nantinya in syaa Allah.

  1. Dukung si kecil

Selalu beri semangat anak Anda ketika mereka berbicara. Meski terkadang Anda tidak paham apa yang mereka katakan, cobalah untuk tidak terlalu terlihat. Tanyakan dengan lembut, main tebak-tebakan, dan selalu tunjukkan antusias Anda.

Saat anak Anda ingin bercerita, berikan perhatian dan buat mereka tahu betapa bangganya Anda kepada mereka.

Ingatlah untuk selalu mendukung mereka. Jangan menekan anak Anda jika ternyata tidak sesuai apa yang Anda harapkan. Setiap anak berkembang pada tingkatan yang berbeda-beda. Jika ia sehat dan bahagia, itulah yang terpenting. Lakukan apa yang terbaik dan serahkan semuanya kepada Allah.

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu…” (QS. Ali Imran:159).*

Umm Sumayyah, seorang blogger di Ihsaan Home Academy dan praktisi homeschooling. Diterjemahkan oleh Karina Chaffinch