Kejahatan Junk Food bagi Otak Anak
Fiqhislam.com - Kesibukan kerap dijadikan alasan untuk memberikan junk food kepada anak. Padahal, bukan tidak mungkin junk food menjadi bumerang bagi orang tua karena terkait dengan masalah kesehatan anak nantinya.
Sederhananya, jika dilihat dari nilai gizi, junk food tidak mengandung banyak nutrisi bagi kebutuhan pertumbuhan anak-anak. Bahkan sebaliknya, junk food banyak disebutkan memberikan dampak yang negatif bagi pertumbuhan maupun kesehatan anak.
Dari hasil penelitian yang dilakuakn baru-baru ini, para peneliti dari Universitas Adelaide, menemukan bahwa anak yang diberi asupan junk food akan tumbuh menjadi anak yang kurang cerdas.
Disebutkan peneliti, pada usia delapan tahun, anak-anak yang sering mengonsumsi junk food memiliki IQ dua poin lebih rendah dari rekan-rekan mereka yang mengonsumsi makanan sehat.
"Perbedaan IQ memang tidak besar, tapi studi ini memberikan bukti kuat yang menyatakan bahwa pola makan anak usia 6-24 bulan memiliki dampak yang signifikan terhadap IQ pada usia 8 tahun," ujar Dr Lisa Smithers. Smithers dan tim peneliti lainnya melihat adanya hubungan antara kebiasaan makan anak usia 6 bulan, 15 bulan, dan dua tahun dengan IQ pada usia 8 tahun.
Untuk melihat kaitan antara pengaruh junk food terhadap kemampuan otak anak, peneliti menyelidiki 7.000 anak dengan berbagai pola makan, termasuk tradisional dan kontemporer buatan sendiri makanan bayi, makanan bayi instan, susu dan junk food.
Dari hasilnya, terlihat bahwa anak yang mengonsumsi junk food secara teratur, makan permen, cokelat dan minuman ringan dalam dua tahun pertama kehidupan mereka akan memiliki IQ hingga dua poin lebih rendah pada usia delapan tahun.
"Makanan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan otak dalam dua tahun pertama kehidupan, dan tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dampak diet pada IQ anak-anak," papar Smithers. (mediaindonesia)