Dua Faktor Utama Pengaruhi Penyakit Jantung
Fiqhislam.com - Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang banyak mengakibatkan kematian di dunia.
Menurut ahli bedah jantung Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena Singapura, dokter Kenneth Ng, terdapat dua faktor yang sangat mempengaruhi manusia dalam hal penyakit jantung.
"Kadar kolesterol dan kondisi pembuluh arteri dalam tubuh pasien," kata Kenneth di Rumah sakit Mount Elizabeth Novena, Singapura 29 Januari 2013.
Menurut dokter yang sudah berpengalaman selama 10 tahun ini, serangan jantung disebabkan oleh aliran darah yang tersumbat dari dan ke arah jantung. Sumbatan itu berasal dari lapisan lemak dan kolesterol di dinding nadi yang menyumbat pembuluh darah. Penyumbatan pada pembuluh darah inilah yang mengakibatkan aliran darah baik yang menuju maupun yang keluar dari jantung menjadi terganggu. Sehinngga aliran darah tersumbat dan berhenti yang menyebabkab serangan jantung.
Menurut Kenneth, kebanyakan para penderita penyakit jantung hanya mengecek kolesterol, tapi tidak tahu bagaimana kondisi arteri mereka. Namun apabila penyakit jantung yang diderita pasien belum kronis, dokter yang fokus pada transplantasi jantung ini menyarankan untuk melakukan perawatan, khususnya perawatan kolesterol dan pembuluh arteri.
"Kita harus melihat kondisi kolesterol dan arteri pasien dahulu, sebelum melakukan operasi," katanya. Apabila kolesterol pasien tinggi dan pembuluh arteri masih bagus, maka Kenneth menyarankan untuk menurunkan kolesterolnya dahulu. "Kami bisa menyemangati pasien untuk melakukan diet khusus dulu untuk kurangi lemak kolesterol."
Sebaliknya, apabila kondisi pembuluh arteri yang menyempit atau kurang bagus dan kolesterolnya stabil, maka ia menyarankan pasien untuk meminum obat-obatan untuk memperbaiki kondisi pembuluhnya itu.
Tentu untuk mengurangi lebih banyak resiko serangan jantung, maka pasien disarankan untuk melakukan gaya hidup sehat, dengan mengkonsumsi makanan sehat, tidak merokok dan terus berolahraga.
Penyakit Jantung Semakin Hantui Kaum Muda
Ahli bedah jantung Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, dokter Kenneth Ng mengatakan, saat ini penyakit jantung mulai menyerang masyarakat yang berumur lebih muda. "Kami menemukan bahwa penderita penyakit jantung semakin muda, sekitar umur 30-an," kata Kenneth di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, Singapura 29 Januari 2013.
Padahal dahulu, katanya, penyakit jantung biasanya dirasakan masyarakat berumur 60-70an. Meningkatnya kaum muda yang mulai terkena penyakit jantung ini dikarenakan pola hidup mereka yang kurang sehat. Bisa karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan siap saji atau kebiasaan merokok, dan juga jarang berolahraga.
Jika umur 30an mereka sudah menderita penyakit kronis itu, maka pada umur 40-50an, kondisi penyakitnya itu sudah bisa sangat kronis. Dokter yang fokus pada transplantasi jantung ini mengatakan sebenarnya, penyakit jantung akan berkembang selama tahunan. Sehingga masih ada waktu untuk melakukan tindakan pencegahan untuk menjauhkan diri dari penyakit itu. Semakin cepat diketahui pasien itu mengalami penyakit jantung, semakin cepat pula perawatan untuk melakukan penyembuhan bisa dilakukan.
"Penyakit jantung adalah pembunuh tanpa suara. Gejala penyakit ini pun kurang terlihat," kata dokter yang menimba ilmu di Amerika Serikat itu. Dengan kondisi itu, Kenneth pun menyarankan untuk melakukan pengecekan kondisi keseluruhan tubuh masyarakat khususnya kaum muda itu sedini mungkin.A
Apabila diketahui memang ada penyakit jantung, maka para penderita penyakit mematikan itu disarankan untuk mengecek kolesterol dan kondisi arteri mereka. Kedua hal itu manjadi faktor utama yang perlu diperhatikan untuk memberikan perawatan sedini mungkin. "Kita harus melihat kondisi kolesterol dan arteri pasien dahulu, sebelum melakukan operasi," katanya.
Apabila kolesterol pasien tinggi dan pembuluh arteri masih bagus, maka Kenneth menyarankan untuk menurunkan kolesterolnya dahulu. "Kami bisa menyemangati pasien untuk melakukan diet khusus dulu untuk kurangi lemak kolesterol," lanjut dokter yang pernah menjabat sebagai direktur program peenyakit jantung di National Heathcare Group of Singapore ini.
Sebaliknya, apabila kondisi pembuluh arteri yang menyempit atau kurang bagus dan kolesterolnya stabil, maka ia menyarankan pasien untuk meminum obat-obatan untuk memperbaiki kondisi pembuluhnya itu. Tentu untuk mengurangi lebih banyak resiko serangan jantung, maka pasien disarankan untuk melakukan gaya hidup sehat, dengan mengkonsumsi makanan sehat, tidak merokok dan terus berolahraga.
[yy/tempo]