pustaka.png
basmalah2.png


17 Rabiul-Awwal 1445  |  Senin 02 Oktober 2023

Aturan Puasa Untuk Penderita Maag dan Diabetes

Fiqhislam.com - Saat puasa pola makan dan juga pola hidup kita akan berubah menjadi lebih disiplin dan teratur. Dengan begitu tubuh kita akan lebih sehat.
Lantas, bagaimana dengan penderita diabetes dan maag, apakah aman kalau tetap berpuasa?
Menurut dr. Jeffry Tenggara, Sp.PD., internis di MRCCC Siloam Hospital Semanggi dan Hemato-Oncology residence FKUI-RSCM Jakarta, puasa akan menjadi hal yang cukup berat bagi para penderita diabetes dan sakit maag. Namun, hal ini juga bukan merupakan suatu halangan untuk berpuasa dengan beberapa catatan tentunya.
Bagi penderita sakit maag, tentukan dahulu apakah Anda termasuk penderita yang aman atau tidak untuk ikut berpuasa. Penderita sakit maag organik tidak disarankan untuk berpuasa. Bagi para penderita sakit maag non organik, yang terpenting adalah pengaturan makan yang tepat dan penggunaan obat untuk menekan produksi asam lambung.
Bagi Anda penderita sakit maag, berikut ini adalah saran yang diberikan oleh dr. Jeffry, yaitu:
1. Konsumsi makanan tinggi serat dan dengan kadar indeks glikemik yang rendah seperti nasi merah dan roti gandum pada saat buka dan sahur.
2. Pada saat berbuka, jangan langsung makan dalam porsi besar. Berbukalah dengan makanan ringan atau buah dalam porsi kecil dan dilanjutkan dengan makanan porsi lengkap setelah selesai sholat maghrib.
3. Jangan pernah melewatkan makan sahur dan makanlah dengan porsi lengkap. Kebiasaan buruk yang terjadi adalah makan sahur sering terlewat karena ketiduran atau sahur hanya dengan nasi dan mi instan saja.
4. Hindari makan yang berminyak dan berlemak karena justru mempercepat pengosongan lambung dan mudah menjadi cepat lapar.
5. Hindari makanan yang terlalu manis saat sahur, karena akan memicu hormon insulin berlebihan dan terjadi kondisi hipoglikemi (kadar gula rendah).
6. Hindari sayuran seperti kubis atau kol karena dapat meningkatkan produksi gas dalam lambung.
7. Penderita diabetes yang sudah berusia lanjut (diatas 60 tahun) dan atau dengan komplikasi penyakit jantung dan hipertensi juga tidak disarankan untuk berpuasa, namun tidak mutlak dan melihat fakta kondisi fisik dan kesehatannya.
Dr. Jeffry menyarankan bagi penderita diabetes pengguna obat oral, perlu dilakukan penyesuaian dosis dan waktu minum obat dengan waktu berpuasa. Dan berikut ini adalah hal yang eprlu diperhatikan bagi penderita diabetes yang akan berpuasa, yakni:
1. Tidak boleh melewatkan makan saat berbuka dan sahur dengan alasan apapun. Pola makan saat puasa adalah sama dengan pada saat tidak berpuasa. Makan berlebihan saat berbuka dan melewatkan atau hanya makan sahur sekedarnya berbahaya bagi diabetisi karena bisa menyebabkan peningkatan dan penurunan gula darah secara drastis.
2. Saat berbuka, konsumsilah karbohidrat kompleks seperti nasi merah dengan banyak serat dari sayuran atau buah kurma (bukan manisan kurma). Jangan mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti sirup atau kolak manis untuk mencegah lonjakan gula darah.
3. Saat sahur, tidak disarankan makan sekadarnya seperti hanya mi instan atau sepiring nasi goreng karena bisa berakibat tidak dapat mempertahankan gula darah saat berpuasa. Namun juga tidak disarankan makan sahur berlebihan karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang akan membuat Anda merasa lemas seharian.
4. Pengaturan obat penurun gula atau insulin. Untuk pengguna obat oral, dosis disesuaikan dengan perubahan pola makan saat puasa. Untuk obat dosis sekali sehari, minumlah saat berbuka dengan dosis yang sama. Untuk obat dosis 2 kali sehari, dosis pertama diminum saat berbuka, lalu setengah dari dosis kedua saat sahur. Untuk obat dosis 3 kali sehari, turunkanlah menjadi 2 kali sehari saat berbuka dan sahur. Bagi pengguna suntikan insulin sekali sehari, suntikkan saat berbuka.Untuk dosis suntikan 2 kali sehari, dosis awal diberikan penuh saat berbuka dan setengah dari dosis kedua saat sahur. Yang dikutip dari Dunia Fitnes.
[yy/aktual.co]