pustaka.png
basmalah2.png


9 Rabiul-Awwal 1445  |  Minggu 24 September 2023

RNS Simulator Hindarkan Pasien dari Serangan Epilepsi

Fiqhislam.com - Ilmuwan saraf Neurospace, perusahaan saraf asal Mountain View, California, AS, mengumumkan pengembangan perangkat implan baru yang dapat digunakan untuk mencegah serangan atau kejang pada pasien epilepsi.

Dilansir Softpedia, Rabu 20 November 2013, perangkat ini ditempatkan di bawah kulit kepala pasien agar mampu berfungsi secara maksimal.

Serangan epilepsi tergolong merusak otak manusia dan secara signifikan menurunkan harapan hidup pasien. Sepanjang beberapa dekade, dokter dan ilmuwan telah mencari cara untuk mengatasi epilepsi, namun metode pencegahan yang ada sekarang ini dinilai belum efektif.

Untuk itu, ilmuwan Neurospace memperkenalkan perangkat RNS Simulator. Alat ini menyerupai komputer mini yang dimasukkan di bawah kulit kepala, bekerja dengan sensor kawat yang menganalisis listrik seluruh otak dan akan mengetahui kapan serangan akan segera terjadi.

Saat penumpukan serangan terdeteksi, perangkat akan melepaskan serangkaian aliran listrik rendah yang akan mematikan serangan itu. RNS Simulator merupakan serangkaian implan anti kejang pertama yang tak fokus pada saraf vagal.

Instrumen yang disebut implan stimulasi saraf vagal (VNS) sudah digunakan untuk mengobati beberapa bentuk epilepsi, dystonia, dan parkinson. Tapi, kelemahan instrumen VNS cenderung reaktif bukan proaktif. Sementara itu, RNS Stimulator menghindari masalah instrumen sebelumnya.

Perangkat ini telah disepakati oleh otoritas obat-obatan dan makanan AS (FDA) untuk diterapkan pada manusia.

"Saya rasa ini sangat penting. Ini adalah implan otak pertama yang disetujui FDA untuk pasien epilepsi. Dan, ini juga implan pertama responsif untuk aktivitas otak," ujar ahli saraf Dr Joseph Neimat dari Vanderbilt Medical Center. Neimat bukan termasuk peneliti yang terlibat penelitian RNS Stimulator.

Para ahli mengatakan, implan ini dapat menjadi sangat berguna bagi penderita epilepsi yang resisten dengan obat-obatan. Cara ini juga menolong penderita dari berbagai penyakit parah lainnya.

Meski dianggap sangat menolong penderita epilepsi, metode implan ini juga memiliki kekurangan.

Menurut Neurospace, penanaman perangkat dapat menimbulkan infeksi pada lokasi implan. Selain itu, tantangannya adalah masa daya baterai perangkat yang masih tergolong singkat. [yy/viva.co.id]