Jangan Tertipu Klaim Sehat, Banyak Yoghurt Anak Punya Kandungan Gula Tinggi
Fiqhislam.com - Yoghurt mungkin menjadi salah satu makanan kesukaan anak-anak, lantara kaya rasa dan lebih sehat dibandingkan dengan camilan seperti es krim atau puding.
Tapi jangan salah, yoghurt anak yang beredar di pasaran tidak semuanya mengandung takaran yang pas. Justru, ditemukan bahwa kebanyakan yoghurt anak-anak mengandung kadar gula tinggi dan hanya 5 persen di antara produk yang beredar yang mengandung level gula dalam takaran sehat dan pas.
Mengutip Dailymail, dikatakan bahwa hanya 5 persen yoghurt anak-anak yang mengandung gula dalam takaran sehat, alias hanya 1 dari 20 yoghurt.
Bahkan ada produk yoghurt yang mengandung lima setengah sendok teh gula per porsinya atau setara dengan 16 biskuit susu. Pakar makan sehat mengatakan klaim tentang kadar kalsium dan vitamin D pada yoghurt sarat gula, kerap mengalihkan perhatian orang tua dari meneliti label isi kandungan nutrisi.
Padahal seperti pedoman National Health Service Inggris, anak-anak berusia 4 hingga 6 tahun, tidak boleh mengonsumsi lebih dari 19 gram gula tambahan per hari. Sedangkan anak-anak berusia antara 7-10 tahun tidak boleh mengonsumsi lebih dari 24 gram per hari. Gula tambahan termasuk sirup dan konsentrat buah yang ada pada yoghurt.
Dokter Kawther Hashem, ahli gizi dan kepala campaign Action on Sugar, mengatakan biasanya memang penjual produk mencoba untuk mencegah mata orang tua melihat jumlah signifikan gula pada label nutrisi dengan menggunakan klaim yang terdengar sehat dan visualiasai gambar kartun.
“Para orang tua dengan mudah bisa terkecoh saat di lorong yoghurt di supermarket, contohnya mengambil yoghurt berlabel warna hijau dengan tulisan 'healthy'. Perusahaan makanan harus berusaha untuk mengurangi kandungan gula dalam produknya, terutama yang memang menargetkan anak-anak,” kata Dr. Kawther Hashem
Diperingatkan oleh ahli gizi khusus makanan sehat keluarga dan anak-anak, Julia Wolman, bahwa pilihan makanan untuk si kecil sedari dini memang sudah sangat harus diperhatikan oleh orang tua. Untuk makanan manis misalnya, ketika anak sudah terbiasa dengan makanan dan minuman manis sejak kecil maka akan berlanjut terus hingga dewasa nanti.
“Sebenarnya tidak mengejutkan, bahwa begitu banyak yoghurt yang ditujukan untuk anak-anak masih mengandung gula tambahan. yoghurt adalah salah satu produk yang selalu mengandung gula, terutama yoghurt susu, karena laktosa yang merupakan gula alami yang ditemukan dalam susu," kata dia.
"Masalahnya adalah ketika anak-anak menjadi terbiasa menyukai makanan manis, preferensi rasa ini bisa terus ada di sepanjang kehidupan anak, lalu tumbuh jadi remaja hingga jadi orang dewasa,” pungkas Julia. [yy/Pradita Ananda/okezone]