Peserta BPJS Kesehatan Wajib Tahu 5 Tipe Rumah Sakit Agar Tak Salah Berobat
Fiqhislam.com - Di Indonesia memiliki rumah sakit yang beragam. Bukan hanya berdasarkan rumah sakit tersebut milik pemerintah atau swasta saja, tapi juga dibedakan dari kelas-kelas atau tipe rumah sakit itu sendiri.
Setiap tipe rumah sakit memiliki perbedaan pada fungsi, fasilitas dan penunjang medis atau pelayanan kesehatan.
Mungkin sebagian besar peserta BPJS yang pernah melakukan pemeriksaan kesehatan atau rawat inap di beberapa rumah sakit juga merasakan pemberian fasilitas dan pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit berbeda-beda.
Misalnya saja, saat berobat di rumah sakit C harus dialihkan ke rumah sakit B, karena rumah sakit C tidak memiliki fasilitas pengobatan yang seharusnya digunakan. Atau juga di rumah sakit C pelayananya kurang cepat ketimbang rumah sakit B.
Perbedaan inilah yang sering kali menjadi perdebatan setiap pasien BPJS. Padahal, setiap rumah sakit tentunya memberlakukan penawaran fasilitas dan pelayanan kesehatan sesuai dengan tipe rumah sakit yang telah ditentukan sejak awal pendaftaran izin rumah sakit.
Untuk itu, sangat penting rasanya bila setiap peserta BPJS harus mengetahui tipe-tipe rumah sakit di Indonesia yang bekerja sama dengan BPJS. Tujuannya, agar mereka bisa memilih dengan tepat rumah sakit yang sesuai dengan pemeriksaan kesehatan yang dibutuhkan, jika adanya rujukan saat melakukan pengobatan.
Tipe Rumah Sakit
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 986/Menkes/Per/1 1/1992, pelayanan rumah sakit umum pemerintah Departemen Kesehatan dan Pemerintah Daerah diklasifikasikan menjadi lima kelas atau tipe, yaitu A, B, C, D dan E.
Berikut perbedaan rumah sakit berdasarkan tipenya secara rinci yang perlu peserta BPJS pahami dengan baik yang telah dikutip dari berbagai sumber, antara lain:
1. Rumah Sakit Tipe A
Rumah sakit tipe A merupakan pelayanan kesehatan rujukan tertinggi alias pusat. Rumah sakit yang juga disebut rujukan fasilitas kesehatan (faskes) tingkat tiga ini memberikan pelayanan yang lebih lengkap mulai dari yang umum, subspesialis hingga kedokteran spesialis oleh pihak pemerintah.
Berikut beberapa daftar rumah sakit yang termasuk dalam tipe A di Indonesia:
Rumah Sakit Umum Dr W Sudirohusodo UP, Ujung Pandang
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat
Rumah Sakit Umum Dr Soetomo, Surabaya
RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung
2. Rumah Sakit Tipe B
Pelayanan yang diberikan rumah sakit tipe B ini ada kedokteran medis spesialis luas dan subspesialis terbatas. Rumah sakit tipe B ini juga akan dijadikan sebagai pelayanan kesehatan rujukan dari setiap rumah sakit kabupaten. Berikut beberapa rumah sakit yang termasuk dalam tipe B di Indonesia:
RSU Labuang Baji, Ujung Pandang
RSU Dr Zainoel Abidin, Banda Aceh
RS Jiwa Prof. Dr. Muhammad Lldrem, Sumatera Utara
RSU Pematang Siantar, P Siantar
RSU Dr M Jamil, Padang
RS AB Harapan Kita, Jakarta Barat
RSU Tasikmalaya, Tasikmalaya
RSU Dr Kariadi, Semarang
RSU Dr Sardjito, Yogyakarta
RSU Dr Soebandi, Jember
RSU Tangerang, Tangerang
RSU Singaraja, Singaraja
RSU Mataram, Mataram
RSU Prof Dr Wz Johanes, Kupang
RSU Dr Sudarso, Pontianak
RSU Ulin Banjarmasin, Banjarmasin
RSU Dr K Djatiwibowo, Balikpapan
RSU Manado, Manado
RSU Undata Palu, Palu
RSU Dr Mohammad Hoesin, Palembang
RSU Dr H Abdul Moeloek, Bandar Lampung
RSU Pasar Rebo, Jakarta Timur
RSU Tarakan, Jakarta Pusat
RS Sumber Waras, Jakarta Barat
RS Pelni Petamburan, Jakarta Barat
RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat
3. Rumah Sakit Tipe C
Rumah sakit tipe C atau faskes tingkat dua ini memberikan pelayanan hanya kedokteran subspesialis, namun sifatnya juga terbatas, misalnya saja pelayanan penyakit dalam, bedah, kesehatan anak, bidan dan kandungan. Berikut daftar rumah sakitnya:
RSUD Dr. Fauziah Bireun, Aceh
RSUD Rantau Prapat, Sumatera Utara
RS Stroke Nasional, Sumatera Barat
RSUD H. Hanafie, Jambi
RSUD dr. H. M. Rabain Muara Enim, Sumatera Selatan
RS Jiwa Bandar Lampung
RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno, Bangka Belitung
RSU Jakarta
RSUD Sayang, Jawa Barat
RSUD Sleman, Yogyakarta
RSIA Pondok Tjandra, Jawa Timur
RS Ciputra, Banten
RS Jiwa Daerah Sei Bangkong Pontianak, Kalimantan Barat
RS Tk. II Prof. dr. J. A. Latumenten, Maluku
RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate, Maluku Utara
RS Jiwa Abepura, Papua
4. Rumah Sakit Tipe D
Rumah sakit yang termasuk tipe D ini hanya sebagai rumah sakit sementara atau transisi. Biasanya, jika pasien yang awalnya melakukan pemeriksaan di puskesmas kemudian dirujuk ke rumah sakit tipe D. Namun, jika dilihat pasien membutuhkan penanganan yang lebih lanjut, maka rumah sakit tipe D ini akan membuat surat rujukan ke faskes yang lebih tinggi.
Berikut rumah sakit tipe D yang pada umumnya hanya menawarkan pelayanan kesehatan umum dan gigi:
RSU Kartini, Jakarta
RSUD Simeulue, Aceh
RSU Yayasan Kasih Ibu, Sumatera Utara
Sadikin Kota Pariaman, Sumatera Barat
RS Pertamina Dumai, Riau
RSUD Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara, Jambi
RSUD Curup, Bengkulu
RSUD Sukadana, Lampung
RSUD Dr. R. Soedjati Soemadiardjo, Jawa Tengah
RS Happy Land Medical Center. Yogya
RSU Rahman Rahim, Jawa Timur,
RSUD Kota Tangerang Selatan
RSUD Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah
RS Kalooran, Sulawesi Utara
RSU Dewi Sartika, Sulawesi Tenggara
RS Daerah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat
RSUD Bula, Maluku
RSUD Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara
RS Mutiara, Papua Barat
RS Umum Wamena, Papua
5. Rumah Sakit Tipe E
Tipe E pada rumah sakit dikhususkan hanya memberikan satu pelayanan kesehatan saja, misal khusus jantung, paru, ibu dan anak, kanker dan sebagainya. Rumah sakit khusus ini juga tak tersedia banyak di Indonesia, antara lain:
RS Jantung Harapan Kita, Jakarta Barat
RS Ibu dan Anak Kenari Graha Medika, Jawa Barat
RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu, Bandung
RS Bersalin Budhi Jaya, Jakarta Selatan
RS Mata Jakarta Eye Centre, Jakarta Pusat
Pilih Rumah Sakit Sesuai Kebutuhan
Kebanyakan orang saat ini hanya mengandalkan jarak terdekat saja dalam memilih rumah sakit rujukan pasien BPJS, padalah belum tentu memiliki pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Hal ini tentunya akan membuat buang-buang waktu dalam pengobatan.
Sebaiknya, jika salah satu peserta BPJS perlu dirujuk ke rumah sakit, pastikan terlebih dahulu ada pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau tidak. Misal dokter spesialis penyakit dalam, dokter bedah dan sebagainya. Jangan ragu untuk mendapatkan informasi rumah sakit dengan menghubungi langsung pihak rumah sakit. Selain itu, jangan lupa juga untuk memastikan bahwa rumah sakit tersebut menerima pasien BPJS. [yy/republika]
Artikel Terkait: