11 Ramadhan 1444  |  Minggu 02 April 2023

basmalah.png

Anak dan Makanan Berpewarna

Anak dan Makanan Berpewarna


Fiqhislam.com - Diatas usia 1 tahun biasanya anak sudah mulai makan beragam kudapan ya, Bun. Hanya saja, kadang ada makanan yang mengandung pewarna nih, baik alami atau buatan. Nah, gimana pandangan dokter terkait hal ini?

Soalnya, hal ini pernah dilakukan sepupu saya, Bun. Dia parno bukan main ketika tahu anaknya yang berumur 1,5 tahun diberi kue dengan pewarna. Meskipun, sepupu saya ini belum bisa memastikan apakah pewarna yang dipakai dalam makanan itu adalah pewarna buatan atau pewarna alami.

Menanggapi hal ini, dr Yulianto Santoso Kurniawan SpA dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang akrab disapa dr Anto bilang memang soal pewarna yang digunakan di makanan bisa jadi pewarna buatan atau alami. Misalkan pewarna makanan yang digunakan adalah pewarna alami seperti daun suji, dr Anto bilang nggak masalah.

"Kedua, kalau pewarna makanannya asal sudah sertified BPOM bahwa aman dan memang untuk makanan nggak masalah sih ya," kata dr Anto waktu ngobrol dengan HaiBunda baru-baru ini.

Terutama untuk makanan rumahan kan sudah bisa dipastikan bahan yang dipakai nih, Bun. Nah, yang agak sulit adalah ketika anak diberi makanan di luar dan menggunakan pewarna. Kita nggak tahu apakah pewarna yang digunakan tersertifikasi atau nggak.

"Kalau makanan rumahan, terus pakai pewarnaa dan aman, nggak apa-apa. Meski baiknya pakai pewarna yang alami ya," ujar dr Anto.

Biasanya, kontrol makanan anak lebih mudah ketika mereka masih belum sekolah. Nah, ketika anak sudah sekolah bukan nggak mungkin mereka lebih mudah menemukan makanan yang cenderung nggak sehat. Dikutip dari detikHealth, ini dia beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk menanamkan ke anak agar lebih cermat memilih jajanan sehat di sekolah menurut BPOM, yaitu:

1. Pilih Jajanan dengan Kondisi Baik

Sebelum membeli makanan, pastikan kondisinya masih segar dan tidak basi. Penjual jajanan kadang tetap menjual makanan sisa jualan hari sebelumnya tanpa memperhatikan kondisi makanan tersebut. Hindari membeli makanan yang telah berlendir, berubah warna atau berubah bau.

2. Hindari Membeli Jajanan Berwarna Ngejreng

Beberapa pedagang menambahkan zat pewarna rhodamin agar makanan lebih menarik perhatian anak-anak. Padahal rhodamin merupakan zat pewarna yang biasanya digunakan untuk pewarna tekstil atau percetakan, yang berbahaya jika digunakan untuk makanan. Salah satu trik untuk mengetahui penggunaan pewarna tekstil, kalau warna makanan cocok dengan warna pakaian itu pasti pakai pewarna non pangan. Kalau alami pakai kunyit, warnanya tidak sama dengan baju.

3. Hindari Jajan Makanan yang Mengandung Bahan Berbahaya

Beberapa pedagang nakal kadang menambahkan formalin pada proses pembuatan mie basah dengan tujuan agar mie lebih tahan lama hingga 7 hari. Untuk itu, penting untuk mengimbau anak untuk lebih berhati-hati saat jajan makanan seperti bakso, cilok, cimol dan cireng karena beberapa penjualnya ada yang menambahkan boraks agar teksturnya lebih kenyal.

4. Beli Makanan yang Dijajakan dalam Keadaaan Tertutup

Para penjual gorengan yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan dalam keadaan terbuka akan membuat makanan tercemar mikroba dan kuman patogen dari debu-debu jalanan. Yuk, coba ajarkan anak membeli makanan yang dijajakan dalam kemasan yang lebih tertutup untuk menghindari paparan debu, kuman dan lalat. [yy/haibunda]



Tags: Pewarna | Jajan | Jajanan