pustaka.png
basmalah2.png


7 Rabiul-Awwal 1445  |  Jumat 22 September 2023

Bukan Susu, Ini 4 Fakta Kental Manis

Fiqhislam.com - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada produsen, importir, dan distributor produk susu kental manis. Isinya tentang beberapa aturan terkait label dan iklan produk.

Lebel di kemasan kental manis  tak boleh lagi mencantumkan kata susu. Selain itu, produsen dilarang menampilkan anak-anak di bawah usia 5 tahun dalam iklan produk kental manis. Juga dianjurkan untuk tidak menggunakan visualisasi yang mengindikasikan susu kental manis sebagai pelengkap zat gizi atau mengiklankan cara konsumsi susu kental manis dengan diseduh.

Terkait kebijakan tersebut, kental manis yang selama ini dianggap sebagai produk sejenis susu oleh masyarakat, ternyata menyimpan beberapa fakta yang perlu diketahui bersama.

1. Tidak sama dengan susu evaporasi (UHT)

Kental manis kerap disamakan dengan susu evaporasi. Padahal keduanya adalah produk yang berbeda. Baik susu kental manis maupun susu evaporasi melalui proses penguapan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan sebagian besar cairan dan menghasilkan produk yang konsistensinya lebih kental. Kendati begitu, susu kental manis telah ditambahkan gula yang banyak sebelum mengalami penguapan. Tingkat kekentalannya melebihi susu evaporasi yang tidak mengandung gula tambahan. Warnanya pun tampak lebih gelap.

2. Sebagian besar bahan dasarnya adalah gula

Awalnya  kental manis memang dibuat untuk memberikan kekentalan pada makanan. Juga sebagai pengganti telur pada makanan penutup (dessert) yang bertekstur creamy. Separuh bagian kental manis adalah gula. Tujuannya adalah mengawetkan dan meningkatkan konsistentsi produk. Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) menilai kandungan gula yang mencapai 50 persen pada produk kental manis berpotensi menyebabkan obesitas dan diabetes.

3. Kalorinya tergolong tinggi

Kental manis mengandung kalori dalam jumlah besar. Ini dikarenakan kandungan gula yang ada di dalamnya. Sesendok makan susu kental manis mengandung lemak sampai 2 gram. Ini pun lemak jenuh yang berpotensi menyebabkan masalah pada kesehatan kardiovaskuler. Cairan manis ini juga mengandung protein, walaupun tak banyak. Kurang lebih hanya 1,5 gram setiap 1 sendok makan.

4. Tidak cocok untuk bayi

Kental manis lebih cocok dikonsumsi oleh orang dewasa. Dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh bayi, karena bisa menyebabkan diare. Sebab, kandungannya berbeda dengan susu formula atau susu sapi biasa. Bagi anak-anak, susu sapi harus dikonsumsi dalam porsi yang tidak berlebihan. Begitu juga dengan orang dewasa yang ingin menjaga kesehatan jantung dan berat badan. [yy/islampos]

Tags: Susu | Kental Manis