Lebih baik mencegah daripada mengobati. Strategi ini juga bisa diterapkan untuk menangkal ancaman hepatitis. Namun, lantaran cara penularan hepatitis itu berbeda-beda, langkah pencegahan juga berbeda.

Hepatitis A itu ditularkan melalui jalur faecal-oral. Maksudnya, melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi tinja dari orang yang terinfeksi Hepatitis A. Karenanya, higienitas atau kebersihan diri dan lingkungan menjadi kunci untuk mencegah penularan Hepatitis A.

Caranya sederhana, seperti menjaga kebersihan saat mengolah makanan dan tempat makan, serta cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah dari toilet.

Sementara itu, virus Hepatitis B ditemukan di dalam cairan tubuh orang yang terinfeksi (di dalam darah, keringat, air mata, ASI dan air mani). Penggunaan jarum suntik, alat cukur, alat tindik atau tato yang tidak steril dan digunakan secara bersama-sama harus dihindari.

Demikian pula hubungan seks yang berisiko. Pencegahan sejak dini dapat diperoleh dengan imunisasi. Karena itu, jangan lalai memberikan imunisasi Hepatitis B untuk bayi anda.

Sedang Hepatitis C adalah virus yang ditularkan lewat darah (blood-borne).

Jalan utama infeksinya dapat diputus dengan menghindari transfusi darah dari darah donor yang belum diskrining, pemakaian berulang jarum atau alat medis yang tidak steril, tukar menukar suntikan antar pengguna narkoba suntik, dan tindik atau tato dengan peralatan yang tidak steril.