Agar Bayi Terhindar dari Sakit Jantung Bawaan
Fiqhislam.com - Anda sedang mengandung? Selamat. Ingatlah selalu untuk terus menjaga kesehatan Anda dan buah hati. Ini karena menurut data terkini ribuan bayi Indonesia mengalami sakit jantung bawaan.
Ketua Komite Medis Rumah Sakit Eka Hospital Dr Sukman T Putra SpA mengatakan sebanyak 45.000 bayi yang lahir di Indonesia setiap tahunnya menderita penyakit jantung bawaan.
"Setiap tahun jumlah bayi yang lahir di Tanah Air mencapai 4,5 juta jiwa dan satu persen di antaranya menderita penyakit jantung bawaan," ujar Dr Sukman.
Angka tersebut, kata Dr Sukman, lebih banyak dari kasus serupa di Amerika Serikat.
Penyakit jantung bawaan tersebut mulai dari yang penyakit jantung ringan hingga berat seperti kebocoran, kelainan pada klep dan sebagainya. "Penyebabnya bisa macam-macam seperti infeksi, obat-obatan dan faktor genetika," jelas dia.
Makanan yang dikonsumsi ketika hamil, katanya, juga turut mempengaruhi kesehatan jantung pada janin.
Sukman menjelaskan bahwa pembentukan jantung terjadi pada trimester pertama.
Oleh karena itu, dia menyerukan kepada ibu hamil untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi obat-obatan maupun mewaspadai infeksi toksoplasma dan rubella.
"Faktor radiasi juga turut mempengaruhi. Makanya, kelainan jantung bawaan pada anak banyak terjadi di daerah industri," sebut dia.
Penyakit jantung tersebut, lanjut Sukman, lebih baik dideteksi sejak awal agar mudah diobati. Pada saat kehamilan bisa dideteksi melalui USG pada saat trimester kedua.
"Dokter mengetahui jika ada kelainan dari bunyi detak jantungnya." katanya.
Jika sudah lahir, kelainan jantung bawaan tersebut bisa dideteksi melalui gejala sesak nafas, tubuh bayi membiru dan sebagainya.
"Pengobatannya bisa dilakukan dengan operasi ataupun intervensi," cetus dia.
Meskipun angka kasus jantung bawaan pada anak tersebut cukup tinggi di Indonesia, Sukman mengeluhkan belum meratanya akses pelayanan kesehatan.
Bahkan untuk Indonesia bagian timur, dokter spesialis penyakit jantung pada anak hanya ada di Makassar dan Manado.
"Jumlah dokter jantung anak hanya ada 50 di Indonesia. Jumlah ini sangat sedikit dibandingkan jumlah anak yang mencapai 30 juta jiwa," jelas Sukman. [yy/republika]