Bayi yang Selalu Habiskan Susu Botol, Cenderung Obesitas Saat Dewasa
Fiqhislam.com - Kandungan kalsium dalam susu membantu proses pembentukan tulang dan gigi anak. Dalam pemberian susu, sering orang tua bersikeras agar bayi menghabiskan susu yang diberikan. Ternyata, hal ini berefek buruk bagi pertumbuhan anak.
Seperti dikutip dari Red Orbit (23/05/2013), penelitian Brigham Young University (BYU) mengungkapkan, bayi yang dipaksa untuk menghabiskan susu akan mengalami obesitas saat dewasa.
Para peneliti BYU menerbitkan makalah di Pediatric Obesity. Penelitian menunjukkan, pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi bisa mencegah bayi mengalami obesitas saat dewasa. Untuk ibu yang tidak bisa menyusui anaknya, sebaiknya membiarkan bayi berhenti makan ketika mereka merasa sudah selesai.
Profesor sosiologi BYU, Ben Gibbs dan Renata Forste, melakukan penelitian dengan melihat data sekitar 8.000 keluarga. Temuannya, anak-anak yang diberi susu formula ketika bayi mengalami 2,5 kali lipat risiko obesitas saat dewasa dibanding dengan anak-anak yang diberi ASI selama enam bulan sejak dilahirkan.
Gibbs menilai telah terjadi kesalahan dalam pola pemberian makan pada bayi yang menyebabkan obesitas saat anak-anak. Contohnya, orang tua yang membiarkan anaknya tidur sambil meminum susu botol mengalami kemungkinan obesitas sebanyak 36 persen.
Orang tua yang terlalu dini memperkenalkan makanan padat pada anak mereka, membuat kemungkinan obesitas anak naik menjadi 40 persen.
“Orang tua perlu memperkenalkan pola makan yang baik, sehingga anak bisa mengontrol pola makan mereka sendiri,” ujar Forste.
Forste dan Gibbs sepakat menilai bahwa pemberian ASI bisa mengurangi risiko obesitas pada anak. Orang tua yang bersikeras menyuruh bayi mereka menghabiskan susu botol akan membuat bayi menghabiskan setengah botol susu lagi ketika mereka sudah kenyang.
Forste mengatakan, orang tua yang memberi susu botol pada bayinya harus berhenti memberi susu ketika bayi sudah merasa kenyang.
“Memberi susu botol secara berlebih pada bayi merupakan situasi yang kurang menyehatkan dan harus segera ditangani,” ujar Gibbs. [yy/detik.com]