28 Sya'ban 1444  |  Selasa 21 Maret 2023

basmalah.png

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi


Fiqhislam.com - Mendiagnosa anak dengan autisme dapat dilakukan sedini mungkin. President Autism Speak, Angela Geiger mengatakan gejala autisme dapat dideteksi sejak anak berumur 6 bulan.

Angela Geiger menjelaskan kini banyak negara yang mulai mengkampanyekan autisme sebagai ragam disabilitas mental dan intelektual ketimbang menganggapnya sebagai penyakit. "Dan kami fokus pada percepatan diagnosa daripada menganggap autisme sebagai penyakit," ujar Angela Geiger seperti dikutip dari CBS New York, Minggu 31 Maret 2019.

Menurut Angela Geiger, autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. "Autisme adalah sebuah spektrum, yaitu gejala dan keadaan yang dialami setiap individu akan berbeda-beda," ujar Geiger.

Gejala autisme, dia melanjutkan, bisa dideteksi sejak anak berusia 6 bulan ke atas. Berikut ini delapan gejala Autisme yang dapat diamati orang tua kepada bayinya;

1. Tidak pernah tersenyum meski sudah berusia 6 bulan

2. Tidak pernah melakukan kontak mata

3. Tidak bereaksi terhadap suara. Bahkan tidak menunjukkan ekspresi wajah kendati sudah berusia 9 bulan.

4. Tidak bergumam

Baca juga: Peneliti: Tak Ada Hubungan antara Vaksin dan Autisme

5. Tidak menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu, sampai enggan mengambil benda di dekatnya.

6. Tidak merespons saat dipanggil namanya.

7. Memiliki kosakata sangat terbatas di usia 1,5 tahun.

8. Tidak mengucapkan kata yang memiliki arti, bicara tidak lebih dari dua kata, dan tidak meniru atau mengulangi perkataan sama sekali di usia 2 tahun.

Pusat Pengendalian Penyakit Amerika menyatakan banyak orang tua yang terlambat mendeteksi kalau anak mereka mengalami autisme. Data dari lembaga itu menunjukkan orang tua baru mengetahui buah hatinya mengalami autisme saat anak beumur 4 tahun.

Deteksi dini terhadap autisme penting karena orang tua dapat melakukan intervensi sejak kecil dan cepat. Orang tua juga memiliki lebih banyak waktu untuk membekali anak dengan kemampuan sosial.

Selain Amerika, negata yang gencar mengkampanyekan gerakan "autisme bukan penyakit" adalah Skotlandia. Di negara ini, hari autisme sedunia yang diperingati setiap 2 April berlangsung seminggu penuh. Saat ini, pemerintah Skotlandia lebih fokus pada pemberdayaan penyandang autisme melalui organisasi kemasyarakatan. [yy/tempo]

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi


Fiqhislam.com - Mendiagnosa anak dengan autisme dapat dilakukan sedini mungkin. President Autism Speak, Angela Geiger mengatakan gejala autisme dapat dideteksi sejak anak berumur 6 bulan.

Angela Geiger menjelaskan kini banyak negara yang mulai mengkampanyekan autisme sebagai ragam disabilitas mental dan intelektual ketimbang menganggapnya sebagai penyakit. "Dan kami fokus pada percepatan diagnosa daripada menganggap autisme sebagai penyakit," ujar Angela Geiger seperti dikutip dari CBS New York, Minggu 31 Maret 2019.

Menurut Angela Geiger, autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. "Autisme adalah sebuah spektrum, yaitu gejala dan keadaan yang dialami setiap individu akan berbeda-beda," ujar Geiger.

Gejala autisme, dia melanjutkan, bisa dideteksi sejak anak berusia 6 bulan ke atas. Berikut ini delapan gejala Autisme yang dapat diamati orang tua kepada bayinya;

1. Tidak pernah tersenyum meski sudah berusia 6 bulan

2. Tidak pernah melakukan kontak mata

3. Tidak bereaksi terhadap suara. Bahkan tidak menunjukkan ekspresi wajah kendati sudah berusia 9 bulan.

4. Tidak bergumam

Baca juga: Peneliti: Tak Ada Hubungan antara Vaksin dan Autisme

5. Tidak menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu, sampai enggan mengambil benda di dekatnya.

6. Tidak merespons saat dipanggil namanya.

7. Memiliki kosakata sangat terbatas di usia 1,5 tahun.

8. Tidak mengucapkan kata yang memiliki arti, bicara tidak lebih dari dua kata, dan tidak meniru atau mengulangi perkataan sama sekali di usia 2 tahun.

Pusat Pengendalian Penyakit Amerika menyatakan banyak orang tua yang terlambat mendeteksi kalau anak mereka mengalami autisme. Data dari lembaga itu menunjukkan orang tua baru mengetahui buah hatinya mengalami autisme saat anak beumur 4 tahun.

Deteksi dini terhadap autisme penting karena orang tua dapat melakukan intervensi sejak kecil dan cepat. Orang tua juga memiliki lebih banyak waktu untuk membekali anak dengan kemampuan sosial.

Selain Amerika, negata yang gencar mengkampanyekan gerakan "autisme bukan penyakit" adalah Skotlandia. Di negara ini, hari autisme sedunia yang diperingati setiap 2 April berlangsung seminggu penuh. Saat ini, pemerintah Skotlandia lebih fokus pada pemberdayaan penyandang autisme melalui organisasi kemasyarakatan. [yy/tempo]

Autisme adalah Perbedaan Bukan Gangguan

Autisme adalah Perbedaan Bukan Gangguan


Fiqhislam.com - Sebuah badan amal telah meluncurkan kampanye kesadaran baru yang mendorong orang untuk melihat autisme sebagai perbedaan perkembangan, bukan gangguan. Kampanye untuk mempublikasikan autisme sebagai cara berpikir yang berbeda daripada kondisi yang dapat disembuhkan telah diumumkan oleh Inspiring Scotland.

Inspiring Scotland adalah sebuah badan amal yang bekerja untuk menyatukan komunitas dan organisasi untuk mendorong perubahan sosial dan Pemerintah Skotlandia. Skema ini juga akan menyoroti kekuatan orang autis pada Pekan Kesadaran Autisme Dunia yang dimulai Senin (1/4).

Dikutip dari Independent, Menteri Kesehatan Mental Clare Haughey mengatakan mereka ingin Skotlandia menjadi masyarakat yang inklusif. Setiap orang dapat memainkan peran penuh dan benar-benar berkomitmen untuk mengubah sikap dan menunjukkan kontribusi positif yang dapat diberikan oleh orang dengan autisme.

Langkah-langkah ini akan membangun pekerjaan dan kemajuan yang telah dibuat sejak Pemerintah Skotlandia menerbitkan Strategi Skotlandia pertama untuk Autisme pada 2011. “Kami ingin semua orang menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi penuh mereka, di lingkungan yang paling sesuai dengan serangkaian ketentuan yang tersedia untuk memastikan hal ini terjadi," ujarnya.

Kepala eksekutif Inspiring Scotland Celia Tennant mengatakan langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang autisme. Tujuannya untuk menjauh dari stereotip dan untuk memperjelas banyak kekuatan yang dibawa orang autistik ke masyarakat.

"Kami bangga menjadi mitra dalam program ini dan berharap dapat bekerja dengan orang-orang autis, badan amal, dan organisasi untuk menciptakan perubahan bagi orang-orang autis di Skotlandia."

Alison Rennie, yang duduk di anak-anak dan gugus tugas kesehatan mental Pemerintah Skotlandia, memuji langkah tersebut. Menggeser stereotip akan menuju pendekatan yang lebih didasarkan pada kebutuhan dan lebih sedikit pada diagnosis. [yy/republika]