pustaka.png
basmalah2.png


15 Jumadil-Awwal 1445  |  Rabu 29 Nopember 2023

Bayi Belajar Ini dari Anda, Orangtua

Fiqhislam.com - Bayi dan balita banyak mencontoh dari apa yang dilakukan oleh orang tua atau orang-orang terdekat di sekelilingi mereka. Diam-diam mereka juga mempelajari banyak hal penting dari perlakuan dan perawatan yang ia terima setiap harinya.

Seperti dilansir dari parentsguide, inilah hal-hal penting yang bayi pelajari dari para orang tua sebagai guru mereka.

1. Harga diri dan percaya pada orang lain

Dipelajarinya ketika kita cepat tanggap akan tangis atau rewelan bayi lalu dengan perlakukan yang lemah lembut seperti mendekap, menepuk-nepuk, menyusui memberi makan atau menggantikan popoknya.

Balita belajar bahwa dirinya adalah berharga dan diperhatikan, dia juga belajar bahwa kita akan selalu hadir dan siap membantu kapanpun dia memerlukan.

2. Percaya diri

Dipelajarinya, ketika kita memberikan kesempatan padanya untuk sesekali mengulum jari tangan atau mengoceh di pagi buta di saat yang lainnya belum bangun, untuk sekadar memuaskan diri sendiri dan kita tidak segera mencegah atau terlibat komunikasi dengan dirinya.

Bayi akan belajar percaya diri bahwa dirinya bisa, serta kita juga tidak bergegas membantu ketika dia sedang mencoba untuk mengasah kemampuan motorik seperti meraih ibu jari kakinya sendiri atau meraih mainan.

3. Bergerak leluasa dan benar

Selama kita memberikan kebebasan balita bergerak bebas di dalam rumah, kita juga memberikan kesempatan yang seluas-luasanya untuk dia mengembangkan kemampuan motoriknya.

Dan ketika memberikan apresiasi seperti tepuk tangan dan tersenyum ketika balita melakukan gerakan dengan benar, dia akan belajar mengevaluasi diri.

4. Bahasa

Dipelajarinya melalui tiap kali kita memanggil namanya, atau menyebutkan nama kita dan orang-orang di sekitarnya, mengajaknya mengobrol dengan b ahasa kita, bukan bahasa bayi-sambil merawatnya, bayi akan belajar bahasa verbal.

Mereka memang belum bisa berbahasa ekspresif seperti kita , tapi mereka mampu menyerap nada dan irama kata-kata kita.

5. Menunggu giliran

Akan dipelajarinya ketika kita mengajukan pertanyaan kepada balita lalu bersedia menunggu sejenak samoai mereka menunjukkan reaksinya , entah itu hanya suara terkekeh atau gumam seperti orang sedang berkumur atau bahkan hanya gerakan tubuh dan ekspresi wajah, maka bayi belajar tentang ‘giliran bicara’ dalam sebuah komunikasi.

Begitu juga saat kita mengajarkan aneka permainan sederhana misalnya suap-suapan makanan, cilukba, lempar bola, balita juga belajar menunggu giliran dan dia juga belajar tentang berbagi dan bekerjasama dengan orang lain.

6. Menghargai perasaan

Tiap kali kita peka membaca tanda-tanda emosi bayi- senang, bosan, takut marah, capek dan lain-laindan menanggapinya dengan tepat, balita belajar perasaannya dikenali dan dihargai.

Misalnya, kita senang menciumi perut bayi dan bayi pun tertawa-tawa (tanda senang), tapi begitu bayi berhenti tertawa atau berusaha menghindar sebagai tanda bosan atau capek, maka kita pun berhenti.

inilah.com