11 Ramadhan 1444  |  Minggu 02 April 2023

basmalah.png

Bayi Lahir Kurang dari 2,5 Kg Berpotensi Diabetes

Bayi Lahir Kurang dari 2,5 Kg Berpotensi DiabetesFiqhislam.com - Jangan pernah meremehkan gizi ibu sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Pasalnya, gizi dan asupan nutrisi ibu sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun bisa menentukan seorang anak dapat terkena penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes. 

"Penelitian besar yang dilakukan oleh Baker menyebutkan anak yang lahir dengan berat rendah berpotensi memiliki penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes," ujar dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Yoga Devaera, dalam simposium tentang Early Life Nutrition yang diadakan Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (PODI) serta Nutricia, Ahad, 9 September 2012.

Menurut Yoga, hubungan gizi dan berat lahir sangat menentukan program pembentukan seluruh organ dan hormon yang diperlukan tubuh. Program sejak di kandungan dan bayi inilah yang akan menentukan seseorang memiliki penyakit tertentu ketika dewasa. Maka, saat awal kehamilan, ada masa yang disebut dengan masa rentan awal, yaitu pembentukan janin.

Yoga mencontohkan bayi berat lahir rendah, yakni di bawah 2,5 kilogram, karena malnutrisi akan mempengaruhi jumlah spesifik organ, misalnya sel beta pankreas. Sel ini adalah sel yang bertugas membantu proses sekresi hormon insulin dalam tubuh. Jumlah sel beta pankreas ini selalu tetap sejak di dalam tubuh dan tidak akan berubah hingga manusia dewasa.

"Pada bayi malnutrisi yang lahir dengan berat badan rendah, tentu jumlah sel ini tidak normal dan cenderung kurang. Maka tidak heran bisa berpotensi terkena diabetes ketika dewasa nanti," ujar Yoga.

Alasan kedua, bayi yang lahir rendah juga dapat terkena diabetes atau hipertensi ketika dewasa adalah rentang pertumbuhan yang harus dikejar agak bayi tumbuh menjadi normal. Yoga mencontohkan, beberapa bayi yang memiliki berat lahir rendah harus menambah beratnya untuk mengejar ketertinggalan dengan bayi-bayi lain. Bila proses ini tidak dipantau, yang terjadi adalah organ tubuh akan bekerja lebih keras. 

"Bila rentang yang dikejar terlalu besar, maka organ tertentu akan rusak. Oleh sebab itu, bayi dengan berat lahir rendah biasanya dibiarkan tetap kecil perawakannya, asal dipantau pertumbuhannya," kata Yoga. Kalau dipaksa besar, bayi bisa mengalami obesitas meskipun diberi nutrisi wajar seperti bayi normal lainnya.  [yy/tempo]