Jemaah haji perempuan yang belum masuk masa menopause bisa terganggu ibadahnya jika sedang datang bulan. Agar ibadahnya di tanah suci khusyuk jemaah perempuan biasanya melakukan penundaan haid sementara. Bagaimana caranya?
Kegiatan dalam ibadah haji seperti thawaf, shalat wajib dan sunah, berdiam diri di masjid serta memegang dan membaca Al-Quran tidak bisa dilakukan jika perempuan sedang haid. Karena itu jemaah haji perempuan berusaha untuk menunda datangnya haid dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu.
"Cara pengaturan haid ini ada tiga yaitu menunda haid (yang paling sering dilakukan), memajukan haid serta mengatur haid bagi yang siklus haidnya tidak teratur," ujar Dr dr Dwiana Ocviyanti, SpOG(K) dalam acara simposium PAPDI Forum dengan tema 'Tips Sehat dan Bugar Dalam Melaksanakan Ibadah Haji' di Aula FKUI, Kamis (14/10/2010).
Bila merencanakan mengatur haidnya, maka lakukan pemeriksaan diri ke dokter sesegera mungkin. Upayakan jangan kurang dari satu bulan sebelum tanggal keberangkatan.
Nantinya dokter akan mendeteksi apakah ada kelainan pada organ reproduksi atau kondisi lain yang dapat menimbulkan komplikasi dan obat yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar haid tak datang saat sedang ibadah haji:
1. Jika menunda haid, maka dapat menggunakan pil progestogen atau pil kombinasi.
Pil paling ideal mulai digunakan pada hari kedua haid atau selambat-lambatnya 14 hari sebelum hari pertama haid yang ingin ditunda. Pil segera dihentikan setelah penundaan haid tidak lagi diperlukan, dan haid akan datang 2-3 hari setelah pil dihentikan.
2. Jika perempuan menggunakan cara memajukan haid.
Umumnya pada perempuan yang siklus haidnya lebih dari 35 hari. Apabila menggunakan pil progestogen akan dimulai pada hari kelima haid dan dihentikan 3-5 hari sebelum masa haid yang diinginkan. Tapi jika menggunakan pil kombinasi akan dimulai pada hari kedua haid. Cara ini jarang sekali digunakan.
3. Jika cara yang diambil adalah dengan mengatur haid maka umumnya menggunakan pil KB atau pil kombinasi, cara ini dapat digunakan pada perempuan yang siklus haidnya tidak teratur. Dan paling baik mulai dikonsumsi 3-6 bulan sebelum tanggal keberangkatan.
"Gangguan yang dapat muncul pada penggunaan obat pengatur haid adalah rasa mual, muntah, sakit kepala, nyeri payudara serta terdapat perdarahan bercak (spot). Kondisi ini tergantung dari sensitivitas orang tersebut terhadap hormon," ungkap dokter Kelahiran Bandung 4 Oktober.
Dr Dwiana manyarankan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari dan mengatasi perdarahan bercak, yaitu:
- Upayakan mengonsumsi pil pada saat yang sama setiap hari dan jangan sampai terlupa, karena kalau terlupa bisa menimbulkan spot darah.
- Bila terjadi perdarahan bercak tambahkan satu pil setiap hari dan kurangi aktivitas sebanyak mungkin.
- Jika perdarahan tidak berhenti, bisa mengonsumsi obat yang membantu penghentian darah seperti asam traneksamat.
- Hentikan tambahan pil satu hari setelah perdarahan bercak berhenti.
Vera Farah Bararah - detikHealth