Fiqhislam.com - Pengamat Ekonomi Bhima Yudhistira mengatakan faktor pemulihan ekonomi sekarang kalau dilihat tergantung dari penurunan kasus harian covid19. Meskipun ada PPKM, namun kasus harian corona masih 12 ribuan.
"Jadi ya percuma juga mau ada vaksin juga karena masyarakat masih takut melakukan mobilitas apalagi belanja. Kelas menengah juga masih menahan belanja dalam jangka waktu yag tidak tahu sampai kapan," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (22/1/2021).
Jadi faktor untuk mendorong pemulihan ekonomi yang pertama menurut Bhima adalah berasal dari ekspor.
Ketika terjadi pemulihan ekonomi di AS atau dibawah kepemiminan Joe Biden maka seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendorong kinerja ekspor beberapa produk seperti pakaian jadi, alas kaki.
"Dan ini harus dibelikan insentif. Penetrasi ke pasar ekspor harus lebih besar karena ada beberapa negara yang sudah melakukan pelonggaran, ada juga beberapa negera yang mengetat lagi. Jadi harus pilih pilih pasar ekspor yang potensial," jelas dia.
Kedua, pemulihan ekonomi tergantung dari ketahanan pangan atau sektor pertanian. Menurut Bhima, justru hal ini yang jarang diperhatikan padahal sktor pertanian pertumbuhanya meski sedikit menurun namun masih positif.
"Sementara sektor lain mengalami kontraksi sampai negatif. Kita lihat deh sekarang ada kenaikan harga kedelai dan daging sapi, juga cabai," katanya.
Bhima menuturkan, persoalan seperti ini juga seharusnya di urus pemerintah untuk mengendalikan tingkat infasi yang tidak terlalu tinggi sebab inflasi yang tinggi bisa menjadi hambatan utama dalam pemulihan daya beli.
Ketiga, efektifitas dari belanja. "Jadi disini setiap hutang yang diambil pemerintah seharusnya bisa mendorong sektor ekonomi kususnya belanja kesehatan, perlindungan sosial dan yang lebih besar insentif usaha UMKM," imbuhnya. [yy/okezone]
Artikel Terkait: