28 Sya'ban 1444  |  Selasa 21 Maret 2023

basmalah.png

Temukan Irama Kerjamu

Temukan Irama KerjamuFiqhislam.com - “Sudah satu jam saya duduk di sini, tapi tak satupun gagasan keluar dari kepala saya,” kata saya sedikit berkeluh kesah kepada rekan kerja. Sementara itu, waktu tenggat terus membayangi kemana pun saya bergerak. Laporan sudah ditunggu oleh atasan esok hari. Seorang kawan menasihati, “Sudah sana, tidur saja dulu. Dua jam lagi aku bangunkan.” Apa, tidur? Gak salah tuh sarannya?

Kawan saya rupanya berhasil menemukan resep dari pengalamannya sendiri bahwa orang tidak bisa memaksakan diri untuk membuahkan hasil kerja yang bagus kecuali ia mengikuti iramanya sendiri. Sebagian orang mungkin semakin ‘membara’ ketika beban kerja bertambah banyak. Tatkala tekanan meningkat, ide-ide briliannya bermunculan. Kali lain, ia mengantuk ketika pekerjaan sudah beres.

Orang lain barangkali harus mengangsur pekerjaan, bagian demi bagian, sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit dan selesai. Tekanan waktu merupakan persoalan yang kerap sukar diatasi oleh orang seperti ini. Karena ia sadar diri ihwal hal ini, iapun mengatur jadwal kerja dengan tertib. Hasilnya, ia tak pernah melanggar tenggat penyelesaian pekerjaan.

Orang lain lagi punya cara untuk mengatasi ketegangan, seperti yang dinasihatkan teman saya tadi, tidur dulu barang 2-3 jam. Saat bangun, tenaga dan pikiran lebih segar, maka diripun siap untuk menuntaskan pekerjaan. Mengapa harus teman yang memberi tahu? Ini berarti self-awareness saya kurang. Saya tidak begitu mengenali irama kerja yang cocok bagi diri saya sendiri.

Self-awareness semakin disadari peran pentingnya dalam meraih kinerja terbaik, termasuk dalam soal kepemimpinan. Manajer yang sukses, pengusaha yang berhasil, menyebut self-awareness sebagai kapabilitas yang penting untuk dimiliki agar bisa berkembang. Orang perlu mengenali kecenderungannya agar ia bisa mengatur pola kerjanya dan menyesuaikan dengan pola kerja tempatnya bekerja.

Agar tidak terjebak oleh kebuntuan pikiran atau tertimbun oleh beban kerja yang menumpuk, mengenali irama diri sendiri akan sangat membantu. Misalnya, kapan saya merasa sangat bersemangat untuk bekerja; pagi hari? Apakah semangat Anda terpompa saat bekerja sendiri ketimbang berkelompok? Cara kerja seperti apa yang paling cocok untuk Anda? Bagaimana Anda harus menyesuaikan diri dengan kemauan atasan?

Apakah Anda lebih suka menyelesaikan pekerjaan betapapun lelahnya dan kemudian baru bisa tidur? Ataukah Anda justru memperoleh energi baru setelah tidur sebentar untuk kemudian menyelesaikan pekerjaan dalam tempo singkat? Andalah, semestinya, yang paling tahu.

Irama yang tidak pas dapat membuat kita kesal saat bekerja, menggerutu, dan kemudian bekerja asal-asalan. Bila kinerja kita tidak sebagus yang kita inginkan, bolehlah kita periksa apakah kita bekerja tanpa mempedulikan irama yang cocok untuk diri kita. Nasihat kawan saya: “Temukan iramamu, maka satu advantage sudah kamu raih.”

yy/tempo.co