pustaka.png
basmalah2.png


16 Jumadil-Awwal 1445  |  Kamis 30 Nopember 2023

Optimisme Menuju Keberhasilan

Optimisme adalah pola pikir ceria yang memungkin sebuah poci teh  menyanyi meskipun terisi air panas sampai ke mulutnya (Anonim)


Fiqhislam.com - Optimisme yang dibangun didalam diri setiap indiividu akan mampu membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap individu tersebut, ketika menjalankan sesuatu yang diyakini adalah benar dan terbaik serta dilengkapi dengan optimisme yang kuat, sudah bisa dipastikan keberhasilan menjadi bagian yang tidak mungkin terpisahkan lagi dari individu tersebut.

Optimisme itu membangun dengan sangat dalam , mengakar, dan sangat kuat didalam individu yang senantiasa berfikir positif dan bersahabat dengan kerasnya tantangan hidup yang terus saja mendera dimanapun, kapanpun, dan dalam bentuk apapun.

Optimis dalam memandang dan menjalankan segala sesuatu adalah sangat diwajibkan. Tanpa adanya optimisme, tidak akan adanya harapan untuk berhasil. Tanpa optimisme juga, tidak akan adanya semangat-semangat untuk berjuang sekuat tenaga agar bisa meraih hasil yang terbaik. Ketika optimisme hanya dijadikan sebuah wacana kosong yang terperangkap didalam individu yang memang tidak mau dan tidak ingin optimisme hadir dalam setiap denyut dikehiidupannya, saya berani menyatakan bahwa individu itu masuk dalam kategori “sudah menjadi mayat sebelum berjuang”!.

Optimisme mampu menggerakkan alam bawah sadar kita untuk yakin dengan apa yang kita perbuat dan kerjakan walaupun banyak orang mencemooh dan tidak meyakini apapun yang kita yakini. Optimisme membuka lembaran harapan-harapan untuk meraih keberhasilan yang membanggakan.

Hal ini mampu membuat kita tidak takut dan pantang mundur dengan segala sesuatu hal yang menghadang dan terasa sulit untuk dijalani. Dengan berbekal optimisme yang kuat, kita akan berani berkata dan meyakni bahwa “tidak ada hal yang tidak mungkin bisa dikerjakan didunia ini, semuanya mempunyai kemungkinan untuk dilakukan”.

Optimisme tercipta dari dalam faktor dari dalam diri kita sendiri. Faktor luar mungkin saja bisa membangun optimisme kita. Akan tetapi, kita lah sebagai konseptor dan pembangun optimisme didalam diri kita sendiri. Mari bangun dan jadikan optimisme menjadi bagian yang tidak terpisahkan didalam diri kita agar mampu meraih keberhasilan dalam apapun yang kita kerjakan.

catatanraufmendunia.wordpress.com