pustaka.png
basmalah2.png


16 Rabiul-Awwal 1445  |  Minggu 01 Oktober 2023

Kadang Kita Perlu Terluka

Fiqhislam.com - Hati kita kadang perlu terluka, agar kita tahu bagaimana rasanya terluka dan belajar untuk tidak melukai orang lain.

Kadang hati kita pula perlu merasakan dikhianati. Agar kita tahu betapa pedihnya ketika kita percaya kemudian di khianati dan akhirnya kita enggan untuk melakukannya pada orang lain.

Hidup kita kadang harus hancur tak terkira, agar kita tahu bagaimana caranya untuk bangkit dan bertahan dari kehancuran tersebut.

Kadang, kita juga perlu dicaci. Agar kita belajar untuk tidak mencaci dan merendahkan orang lain. Kita perlu belajar banyak hal dalam hidup ini. Tidak hanya sekadar pujian dan sanjungan, tapi juga hinaan dan cacian.

Jangan selalu nyaman dengan kondisi pikiran yang sama. Kadang kita butuh jenuh agar kita tahu bagaimana dijauhi dan kita tidak ikut menjauhi.

Seluruh hidup kita kadang harus berantakan dan acak-acakan. Tak mesti selalu sama, mulus dan begitu rapi sesuai keinginan kita. Kita perlu luka dan lubang di sana-sini. Agar kita tahu bagaimana dihina, dicaci, dijauhi, ditipu, diasingkan dan kerusakan hidup yang lainnya. Agar kita mampu belajar untuk tidak menjadi bagian dari orang-orang yang merusak hidup orang lain. [yy/islampos]

 

Tags: caci | maki | hati