Sangat penting bagi kita untuk mengenal kebutuhan-kebutuhan manusia pada umumnya sehingga mampu membantu dalam peningkatan pemasaran kita. Konsep dasar enam kebutuhan manusia ini merupakan pengembangan enam human needs dari Anthony Robbins.
Dengan mempelajari hal tersebut, maka kita akan mampu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat membangkitkan keinginan seseorang untuk melakukan suatu tindakan, mengambil keputusan atau pembelian.
Manusia Membutuhkan Kepastian dan Kenyamanan
Pada dasarnya manusia membutuhkan kepastian dan kenyamanan dalam hidupnya. Demikian pula halnya yang sering kali dipikirkan oleh seseorang ketika ingin membeli suatu barang atau jasa tertentu.
Prinsip kebutuhan yang pertama ini dapat diterapkan dalam bisnis yang kita lakukan, di antaranya dengan memberikan garansi uang kembali jika pembeli tidak puas dengan barang atau jasa yang dibelinya. Hal itu pula yang mendasari pemikiran saya untuk menerapkannya di setiap perusahaan yang saya coach, di antaranya sebuah toko busana di Tanah Abang, Jakarta.
Saat itu saya meminta pemilik toko untuk memasang display bertulisan: "Garansi uang kembali, apabila dalam tujuh hari Anda merasa tidak puas, uang Anda akan kami kembalikan 100 persen". Selanjutnya,di dekat tulisan itu dicantumkan harga yang paling murah dan gelap, antara lain dengan tulisan seperti ini "Gamis, busana muslim hanya Rp24.500 harga PALING MURAH!!! di seluruh Tanah Abang".
Terbukti bahwa display yang menarik plus penawaran yang sensasional mendorong banyak orang mendatangi toko tersebut dan membeli produk yang ditawarkannya. Meskipun harga produk itu sangat murah, kita harus tetap mendapatkan keuntungan yang memadai. Namun, pada kenyataannya tidak semua orang mencari harga murah.
Oleh karena itu, kita harus mampu mengatur display sedemikian rupa ditambah penawaran yang sensasional agar produk yang harganya jauh lebih mahal pun dibeli orang jika mengandung faktor kepastian kenyamanan. Kita juga harus merancang sistem display yang mendukung.
Jika kita memasang iklan (di antaranya mencakup sistem display atau fotonya) dengan benar, ternyata hal itu mampu meningkatkan penjualan hingga 40–60 persen. Tapi, Anda harus ingat bahwa salah satu hal penting yang mampu menjual adalah kata-katanya yang harus dirancang dengan tepat.
Sebab, jika kita memasang iklan hanya dengan menampilkan gambar, orang akan bingung untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai produk tersebut. Kita bisa membandingkannya dengan iklan kecil/iklan mini, hanya dengan kata-kata banyak orang tertarik dan mau menghubungi.
Kata-kata bisa memaparkan hal-hal terkait dengan rasa, jaminan kepuasan pembeli, dan kenyamanan dalam bentuk garansi. Kita juga harus menyebutkan bagaimana mendapatkan kepastian harga sehingga kalau kita memang termurah, kita harus berani menyebutkan harganya/ angkanya supaya lebih mantap untuk mendukung peningkatan penjualan.
Manusia Membutuhkan Variasi atau Ketidakpastian
Selain membutuhkan kepastian dan kenyamanan, manusia juga membutuhkan variasi atau ketidakpastian. Misal, orang suka nasi goreng kemudian diberi nasi goreng kesukaannya setiap hari selama tiga bulan, apa yang terjadi? Oleh karena itu,kita bisa membuat suatu produk atau jasa yang berbeda dari yang lainnya.
Misalnya, Toko Busana Muslim Manet waktu itu dituliskan: "Tren terbaru Busana Muslim, Gamis, Rajut, sangat spesial, hanya satu-satunya di Indonesia!" Dengan demikian, memang banyak orang datang dan mencari model-model terbaru.
Manusia Membutuhkan Kesamaan. I Love, Connection atau Relationship.
Dengan demikian, jika dalam iklan kita menuliskan,"Ini adalah produk terlaris" ada kecenderungan orang-orang lain untuk ikut-ikutan. Sering kali ada tipe orang yang bingung dalam mengambil keputusan karena mereka mencari referensi. Ketika diberi tahu bahwa ini Produk yang Terlaris maka mereka lebih mudah mengambil keputusan.
Contoh: testimoni "Terima kasih, Pak Tung. Penjualan saya naik 200 persen.Ketika saya tempel tulisan ‘Terlaris’ ternyata produk tersebut jadi terlaris sungguhan" (Roni, pemilik Manet Vision). Untuk tiga kebutuhan yang selanjutnya, silakan terus mengikuti artikel Marketing Revolution berikutnya.
Tung Desem Waringin
economy.okezone.com