pustaka.png
basmalah2.png


28 Jumadil-Awwal 1445  |  Selasa 12 Desember 2023

5 Sinyal Saatnya Mencari Pekerjaan Baru

Fiqhislam.com - Liburan, momen menyenangkan ini selalu ditunggu para pekerja kantoran. Tujuannya: melepas kepenatan sejenak dari rutinitas pekerjaan. Numun yang kerap terjadi bukannya semangat menggebu usai liburan, tapi malah rasa malas karena masih terbawa hawa liburan yang santai.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan situs Monster.com menemukan, orang yang baru saja liburan panjang lebih cenderung berhenti dari pekerjaan atau mulai berburu pekerjaan baru. 
"Liburan membuat seseorang berada cukup jauh dari kantor sehingga memberi waktu dan kesempatan untuk mengevaluasi tujuan profesional dan pencapaian Anda selama ini," ucap seorang konsultan karier Mary Ellen Slayterseperti dikutip  Men's Health.
Slayter menambahkan, sangat sulit untuk melihat gambaran jelas saat seseorang berada dalam rutinitas harian dan kesibukan pekerjaan. dan waktu tepat memikirkannya adalah saat liburan.
Menurut Slayter, bila yakin karier yang tengah dijalani saat ini hanya berujung di jalan buntu, segera temukan karier di tempat lain. Beri waktu seminggu untuk mempertimbangkan lima tanda-tanda Anda siap meninggalkan pekerjaan. Bila satu atau dua poin ada pada diri Anda, kemungkinan inilah saatnya memulai pencarian baru. 
Buang waktu
Perasaan membuang waktu saat berada di depan meja kerja. Anda merasa orang lain melakukan hal-hal menarik sementara Anda terjebak selama bertahun-tahun tanpa melakukan hal yang diinginkan.
Bosan
Dalam rapat penting, Anda terhanyut dalam hal-hal yang sama sekali tak ada kaitannya dengan pekerjaan. Coretan dan sketsa di luar pekerjaan dalam rapat merupakan sinyal kebosanan.
Tak peduli orang lain
Pekerjaan sering kali membuat Anda terfokus, hingga  kerap melupakan orang-orang di sekitar. Saatnya Anda harus mulai mencari pekerjaan yang lebih ringan agar dapat bersosialisasi kembali. 
Berkicau di media sosial
Terlalu sering berkicau di media sosial saat jam kerja adalah pertanda pikiran yang bosan dan malas menghadapi pekerjaan. Atau jika Anda kerap mengeluhkan soal pekerjaan melalui media sosial.
Tak takut atasan

Atasan kini tak lagi menakutkan, padahal beberapa tahun sebelumnya Anda gemetar saat dia menghampiri.

yy/wolipop.com