Meminimalkan Risiko Yang Selalu Ada Dalam Setiap Bisnis
- Karir
- 15 Jul
Fiqhislam.com - Kehidupan manusia penuh dengan resiko. Resiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kalau dipikir, resiko dalam kehidupan banyak sekali macamnya. Resiko kerugian, kegagalan, keamanan, kebangkrutan, bahkan kematian. Resiko-resiko tersebut tidak bisa dihindari, karena setiap sisi aktivitas manusia pastilah ada resikonya. Sebab itu manusia dengan Dimensi Mental Spiritualnya kemudian berfikir dan bertindak guna mengantisipasi resiko yang bakal terjadi dengan beribadah, menambah pengetahuan, menabung, dan sebagainya. Semua itu dilakukan dengan menggunakan akal kepribadiannya untuk berusaha meminimalkan resiko.
Dalam kaitan dengan kehidupan dunia usaha, Resiko Usaha juga selalu ada. Kalau tiba-tiba anda memperoleh hadiah uang sebanyak Rp. 100 juta, akan anda gunakan untuk apa ?. Jawabnya bisa bermacam-macam. Mungkin ada yang akan menggunakan untuk piknik mengunjungi tempat-tempat wisata, karena masa kecilnya kurang bahagia. Mungkin juga ada yang akan menggunakan untuk selamatan atau syukuran dengan membagi-bagikan pada sanak saudara dan tetangga, karena terbawa pola pikir sosial. Bisa juga akan dideposito di Bank saja semuanya dan setiap bulan dengan mengambil bunganya tanpa resiko macam-macam, sebab yang demikian mungkin seorang penakut dan bukan seorang wirausahawan. Tetapi kalau anda seorang yang memiliki jiwa wirausaha, tentu tidak akan menggunakan cara-cara di atas. Kalau toh dideposito, atau untuk selamatan hanya sebagian saja. Sebab sebagian yang lain akan digunakan untuk modal usaha. Apa tidak takut rugi kemudian uangnya hilang?. Seorang wirausahawan yang ingin berhasil biasanya tidak takut menghadapi resiko itu sepanjang telah diperhitungkan dengan cermat penggunaan keuangan usahanya. Seorang eksekutif yang berhasil biasanya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Pertama, tahu dan paham dalam menggunakan uang dan waktu. Ia bekerja dengan sistematis, sehingga bisa mengatur keuangan dan waktu. Kapan ia santai, kapan kerja keras, kapan menggunakan uang untuk usaha, dan kapan menggunakannya untuk belanja dapur. Kedua, memusatkan orientasi pada kontribusi keluar. Orientasinya pada hasil, bukan pada kerja/administrasi. Sehingga setiap pemikirannya selalu dicurahkan pada hasil kerja maksimal. Ketiga, memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting. Hal-hal yang tidak begitu penting dilimpahkan pada orang lain yang dianggap mampu melaksanakan. Sedangkan dirinya memusatkan perhatian pada hal yang krusial dan mendesak.
Kemudian yang ketiga adalah dengan mendasarkan diri pada kekuatan-kekuatan yang dimiliki. Tidak terpaku dan terlalu hanyut memikirkan kelemahan masa lalu. Tetapi orientasinya jauh ke depan dengan segala kekauatan yang ada untuk meraih sukses nan gemilang. Kelemahan masa lalu merupakan pengalaman berharga yang perlu diperbaiki, bukan sekedar untuk dipikirkan saja. Keempat, membuat keputusan yang efektif. Dalam dunia usaha keputusan yang cepat dan efektif sangat diperlukan. Terlambat memutuskan beberapa menit saja mungkin peluang akan terbang sia-sia. Setiap keputusan yang diambil pasti ada resikonya. Jangan terlalu takut resiko atas keputusan yang diambil sepanjang keputusan itu dipandang paling efektif, dan paling kecil resikonya.
Resiko bisa jadi merupakan penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan / diharapkan. Rencana dan situasi yang akan datang tidak pernah ada yang tahu pasti. Masa yang akan datang penuh ketidakpastian. Namun dapat diperkirakan dan diperhitungkan (diprediksi) dari berbagai aspek yang ada seperti misalnya kondisi masa lalu, kecenderungan keadaan, kebiasaan, dan sebagainya. Untuk menghindari penyimpangan yang terlalu melebar dari rencana maka perlu disusun rencana usaha yang diperhitungkan secara mendetail dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti di atas. Agar lebih tepat dan akurat perlu diperhitungkan pula manajemen resiko. Dengan begitu maka manajemen resiko berguna untuk memperkecil ketidakpastian dengan menyediakan alternatif tertentu.
MEMINIMALKAN RESIKO
Tetapi resiko usaha dapat diminimalkan dengan beberapa cara sebagai berikut ;
1. Carilah informasi sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan kegiatan usaha agar dapat memperkirakan dan merencanakan dengan baik.
2. Usaha yang hasilnya besar biasanya resikonya juga besar. Dan usaha yang hasilnya kecil resikonya relatif kecil.
3. Usahakan resiko tidak terkonsentrasi pada salah satu bidang saja yang berpotensi terjadinya kerugian.
4. Jangan lakukan kegiatan usaha yang melanggar ketentuan hukum dan agama.
5. Hindari kegiatan usaha spekulasi tanpa perencanaan sebelumnya.
6. Kadang resiko hari ini, bermanfaat pada pengembangan usaha dimasa yang akan datang.
Semua usaha mengandung risiko
Sebagus dan sematang apapun dalam rencana bisnis, tetap saja ada hal lain yang tidak terduga dalam sebuah bisnis. Selalu ada kemungkinan kegagalan.
Kuncinya,adalah mengelola dan mengurangi resiko ketika akan memulai sebuah bisnis. Yang Anda perlukan adalah kreatif berpikir, fleksibel dan tekun.
Selain cara-cara meminimalkan resiko seperti yang telah dipaparkan di atas, berikut ini tips untuk mengurangi risiko ketika memulai sebuah bisnis:
Rencanakan skenario terburuk
Anda tidak memulai bisnis dan berpikir akan gagal, Anda membutuhkan seluruh energi positif dan selalu berpikir positif. Di samping semua optimisme tadi, berpikir bahwa kegagalan bisa saja terjadi, bisa membuat energi Anda kembali dan membuat keputusan yang lebih baik.
Selalu melakukan penilaian yang Baik
Hindari perilaku impulsif (bertindak tanpa berpikir) selalu menganalisa dan mengkaji kembali keputusan bisnis Anda. Jangan terbawa oleh dorongan tindakan tanpa berpikir.
Selalu gunakan sistem cek dan ricek, terutama ketika membuat keputusan Besar
Dengarkan ide-ide dari orang-orang yang Anda percayai, bisa pasangan Anda, mentor Anda atau penasehat bisnis. Ini agar bisa memberikan cara pandang yang berbeda dengan apa yang Anda sudah rencanakan.
Cari mentor
Saran dari seseorang yang telah berpengalaman dalam bisnis sangatlah berharga. Ikutlah berbagai forum wirausaha, seminar, pelatihan untuk membangun jaringan. Gunakan organisasi untuk mencari mentor.
Tetap FOKUS pada kekuatan Anda
Jangan mengambil semua kesempatan yang mungkin Anda temui, terutama jika bisnis itu di luar kemampuan Anda. Tetaplah FOKUS pada kekuatan inti Anda. Anda akan sukses jika Anda mengetahui apa yang Anda bisa lakukan.
Jalankan bisnis dengan ramping dan Kreatif
Jangan menghabiskan uang pada hal yang tidak perlu. Jika Anda menemukan cara pemasaran yang lebih hemat, lakukanlah.
Pasar, Pasar dan Pasar
Bahkan sebelum membuka Bisnis, Anda sudah harus menyiapkan tahapan pemasaran. Memiliki pelanggan yang sudah siap sebelum bisnis Anda dibuka bisa segera mengatasi cash flow Anda.
Pertimbangkan mendapatkan Asuransi yang tepat
Saat berbicara tentang resiko bisnis, yang terlintas adalah asuransi. Pelajari berbagai Produk Asuransi, seperti Asuransi kewajiban, kompensasi pekerja, Asuransi Properti, dll – dapat melindungi Anda dari klaim dari pelanggan, vendor dan orang lain yang berhubungan dengan bisnis Anda. (suaramedia.com)