pustaka.png
basmalah2.png


8 Dzulqa'dah 1444  |  Minggu 28 Mei 2023

Ambil Alih Kehidupan Profesional Anda

Ambil Alih Kehidupan Profesional Anda Obsesi seseorang dalam membangun karier impian bisa menjadi racun dalam setiap aspek kehidupan. Apalagi, jika dia tidak tahu bagaimana cara menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional.

Namun, menurut presiden Hearst Magazines Cathie Black seperti dikutip situs redbookmag.com, setiap orang bertanggung jawab terhadap keseimbangan hidupnya sendiri. Berikut ini adalah sejumlah tips yang ditawarkan Black dalam buku terbarunya, Basic Black: The Essential Guide for Getting Ahead at Work (and in Life), untuk meraih peluang dan menciptakan kesuksesan dalam kehidupan Anda:

Langgar aturan sesekali
Anda memiliki sebuah gagasan cemerlang. Namun, rasanya sangat sulit meyakinkan atasan untuk menjalankan gagasan tersebut. Tak ada salahnya sesekali melanggar protokol dan mengeksekusi rencana tersebut meski belum mendapat 'lampu hijau' dari atasan. ''Jika Anda begitu mengenal atasan, hal terburuk apa yang mungkin terjadi?'' tanya Black. Meski pun atasan kemudian tidak menyukai hasilnya, dia mungkin akan menghargai upaya Anda.

Jangan panik
Ketika membuat kesalahan, jangan buru-buru panik. Semua orang tentu pernah membuat kesalahan di tempat kerja. Tapi, rahasianya adalah bagaimana cara mencegah kesalahan tersebut berkembang menjadi bencana yang lebih hebat.

''Anda tidak dapat melakukan pekerjaan terbaik saat berada dalam keadaan panik,'' kata Black. Untuk menenangkan diri setelah membuat kesalahan, keluarlah sejenak dan reguk secangkir kopi atau sekadar berjalan-jalan guna menjernihkan pikiran. Kemudian, buat rencana. Siapa yang dapat membantu Anda? Langkah apa yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kerusakan? Sebuah rencana konkrit akan mendorong Anda maju dan tidak terbenam dalam masalah.

Bukan masalah personal
Jangan menjadikan pekerjaan sebagai masalah personal. Melihat rekan kerja merencanakan makan siang di luar tanpa mengajak Anda, atau mendengar seseorang menjatuhkan gagasan Anda di dalam rapat memang bisa terasa menyakitkan. Tapi, merenungkan politik kantor hanya akan membuat Anda gagal memfokuskan diri pada hal yang paling krusial: pekerjaan Anda. ''Sementara Anda membiarkan hal-hal memburuk, semua orang telah kembali bekerja, meninggalkan Anda dalam debu mereka,'' kata Black.

Tidak peduli betapa sulitnya kondisi di tempat kerja, jangan pernah membiarkan mereka melihat Anda menangis di kantor. Bagi orang lain, hal itu merupakan pertanda bahwa Anda telah kehilangan kontrol diri. Kali lain Anda dikritik atau dikomentari, tanyakan pada diri sendiri apakah layak bagi Anda untuk menitikkan air mata.

Menghargai waktu dan pengalaman
Banyak perempuan lebih mementingkan agar dirinya disukai dan memiliki keinginan untuk selalu menyenangkan. ''Mereka tidak berbicara dan meminta kenaikan gaji karena mereka takut akan ditolak,'' kata Black. Jangan membuat kesalahan serupa. Berpikir cerdaslah dan ketahui berapa nilai Anda sesungguhnya.

Black menyarankan Anda untuk berbicara dengan departemen sumber daya manusia mengenai skala gaji yang sesuai. Selain itu, periksa pula di internet berapa gaji rata-rata seseorang dengan pendidikan, pengalaman, tanggung jawab pekerjaan, dan gelar yang sama dengan Anda. Setelah itu, jadwalkan pertemuan dengan atasan. ''Paparkan kasus Anda secara hati-hati dan dengarkan dengan seksama umpan baliknya. Jika Anda menyajikan argumen persuasif, dia akan terkesan dengan penelitian Anda dan mungkin akan mempertimbangkan proposal itu.''

Yulia Permata Sari | mediaindonesia.com