3. Anda tidak punya kehidupan sosial
Coba ingat-ingat, berapa kali Anda membatalkan janji untuk berkumpul dengan teman atau keluarga demi pekerjaan? Atau seberapa sering Anda punya waktu untuk diri sendiri? Pernahkah Anda terpaksa menjual tiket konser yang sudah dibeli karena harus bekerja di akhir pekan?
Hal-hal tersebut merupakan tanda kalau keseimbangan hidup Anda kacau. Lembur satu atau dua kali sebulan tidak masalah. Dan kadang permintaan lembur tidak terhindarkan. Tapi kalau sampai Anda tidak punya kehidupan sosial di luar pekerjaan, segeralah ambil cuti.
4. Selalu kepikiran pekerjaan
Anda memikirkannya sebelum tidur, saat makan, bahkan mengkhawatirkannya saat berbicara dengan teman. Kalau yang ada di pikiran Anda hanya pekerjaan, Anda sebenarnya sedang punya masalah serius.
Saat sedang bekerja, Anda memang harus fokus. Tapi jika sedang bersama keluarga, teman, atau melakukan kegiatan di luar kantor, Anda tidak seharusnya memikirkan pekerjaan. Terus menerus memikirkan pekerjaan tidak baik untuk kesehatan mental Anda.
Kalau Anda sadar tidak bisa memikirkan hal-hal lain selain pekerjaan, saatnya meminta bantuan psikolog. Mereka akan mengajarkan Anda untuk mengalihkan pikiran.
5. Secara konstan mengecek email
Sekarang ini hampir setiap orang membawa ponsel pintar. Namun jika Anda menggunakannya untuk mengecek email setiap lima menit sekali, pekerjaan Anda telah mengambil alih hidup Anda.
Beberapa orang bahkan terbangun di tengah malam karena email dari bos atau klien.
Buatlah batasan. Matikan smartphone Anda di waktu tidur dan jangan buka email sampai tiba di kantor.
Tak pernah ambil cuti
6. Anda tidak pernah mengambil jatah cuti atau sakit
Cuti sangat penting untuk kesehatan mental Anda. Begitu juga kalau sakit, jangan memaksakan diri ke kantor.
Tidak hanya Anda butuh waktu untuk memulihkan diri, Anda juga bisa berisiko menyebarkan penyakit. Dedikasi memang bagus, tapi jangan sampai mengorbankan kesehatan diri sendiri.
7. Mudah emosi
Apakah Anda jadi mudah tersulut emosi akhir-akhir ini? Misalnya seperti mudah membentak, berteriak, atau memasang raut tidak senang. Mungkin penyebabnya karena tekanan pekerjaan.
Semakin lama bekerja, tapi semakin sedikit istirahat, semakin naik pula temperamen Anda.
8. Rumah berantakan
Karena pergi sebelum mata hari terbit dan pulang nyaris tengah malam, Anda jadi tidak punya waktu untuk bersih-bersih. Sampai Anda sadar, rumah Anda hanya menjadi tempat tidur dan mandi saja.
Saat di rumah, Anda sudah kepalang capek. Begitu pun di akhir pekan, Anda lebih memilih istirahat total daripada bersih-bersih. Akibatnya rumah jadi berantakan. Coba cek rumah Anda, apakah kondisinya sudah tidak karuan? Jika ya, mungkin antara pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda tidak seimbang. [yy/liputan6]
Artikel Terkait: