Fiqhislam.com - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 meminta agar kerumunan yang terjadi saat penjemputan Habib Rizieq Syihab pada Selasa kemarin menjadi yang terakhir. Satgas menegaskan kerumunan dapat membawa petaka di tengah pandemi Corona.
"Jadi kami berharap kejadian kemarin adalah kejadian yang terakhir karena hal ini berimplikasi pada potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar. Jangan egois. Kita harus ingat bahwa jika kita berkerumun, kita dapat membawa malapetaka di masa pandemi ini," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers saat menjawab pertanyaan kerumunan yang terjadi pada penjemputan Habib Rizieq pada Selasa (10/11), yang disiarkan di YouTube BNPB, Kamis (12/11/2020).
Menurut Wiku, kerumunan massa menyulitkan untuk menjaga jarak. Dia menyebut risiko penularan akan meningkat jika massa tidak menggunakan masker.
"Kerumunan akan menyulitkan kita untuk bisa jaga jarak, ditambah jika kita tidak menggunakan masker, akan meningkatkan risiko penularan yang lebih besar lagi," ucap Wiku.
Kelalaian dan ketidakpedulian masyarakat terhadap protokol kesehatan, kata Wiku, dapat membahayakan nyawa manusia. Kepada mereka yang mengalami gejala COVID-19, Wiku meminta agar segera melapor kepada fasilitas kesehatan setempat.
"Kelalaian ataupun ketidakpedulian terhadap kondisi dan protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa manusia, tidak hanya diri kita, namun keluarga di rumah, juga orang yang berada di sekitar kita. Antisipasi terhadap potensi lonjakan kenaikan kasus terus dilakukan," imbuhnya.
"Oleh karena itu, kami meminta untuk masyarakat yang mengalami gejala COVID-19 untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk memastikan status kesehatannya," ujar Wiku. [yy/news.detik]
Artikel Terkait:
Sekum PP Muhammadiyah
Sekum PP Muhammadiyah Imbau Satgas Covid-19 Berani Tertibkan Acara Habib Rizieq
Fiqhislam.com - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta pemerintah berani menertibkan semua acara yang tidak mematuhi protokol kesehatan, termasuk pada kegiatan yang dihadiri Habib Rizieq Shihab.
"Aparatur pemerintah, khususnya Satgas Covid-19, seharusnya berani menegur dan menertibkan semua acara yang tidak mematuhi protokol, termasuk acara Habib Rizieq Shihab," ujar Mu'ti Jumat (13/11/2020).
Menurut Mu'ti, semua pihak seharusnya mematuhi protokol Covid-19 dalam kegiatan baik pendidikan, perkantoran, keagamaan, dan kegiatan lain yang mengumpulkan massa.
"Sebagai pemimpin umat, Habib Rizieq semestinya memberikan contoh agar dalam setiap kegiatan mematuhi protokol Covid-19 dan mengajak anggota FPI dan massa untuk menjadi warga yang baik," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, kerumunan tidak terhindarkan pada saat penyambutan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, baik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, maupun di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Selain itu, pada acara-acara lain yang dihadiri Habib Rizieq, juga penuh sesak para pendukungnya. Sementara hingga kini pandemi corona masih belum berlalu. [yy/sindonews]
Anies Seharusnya Ingatkan Habib Rizieq
Pandu Riono: Anies Seharusnya Ingatkan Habib Rizieq Jangan Bikin Kerumunan
Fiqhislam.com - Saat PSBB transisi, kepulangan Habib Rizieq menimbulkan kerumunan massa. Gubernur Anies Baswedan menemui Rizieq di kediamannya, beberapa jam setelah dia pulang dari Arab Saudi. Juru wabah Pandu Riono mewanti-wanti Anies.
"Pak @aniesbaswedan seharusnya diingatkan bahwa pada Habib Rizieq bahwa pandemi di Jakarta masih belum terkendali. Ada regulasi @DKIJakarta yg harus dipatuhi oleh siapapun, agar tidak membuat kerumunan, dan selalu 3M. Habib Rizieq perlu kampanye kepatuhan 3M pada para pengikutnya," cuit Pandu Riono lewat akun Twitter-nya, @drpriono1, Jumat (13/11/2020).
Dihubungi terpisah, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) ini menjelaskan ada sedikit kesalahan dalam cuitannya. Kata 'diingatkan' seharusnya ditulis 'mengingatkan'. Artinya, Pandu berharap Anies mengingatkan Rizieq supaya tidak menimbulkan kerumunan.
"Itu silaturahmi, okelah terserah. Urusan saya adalah itu merupakan kesempatan Pak Anies untuk bilang sama Si Rizieq bahwa jangan bikin kerumunan, jangan bikin kegiatan, ini karena Jakarta ada pandemi," kata Pandu saat dikonfirmasi detikcom lewat telepon.
Pandu juga menyoroti Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria yang juga berkunjung ke acara Rizieq juga, yakni ke Tebet Jakarta Selatan pada pagi tadi. Seharusnya Riza juga bisa mengingatkan Rizieq.
"Wagub juga ngomonglah, bagaimana ini kok nggak jaga (protokol kesehatan cegah COVID-19)," kata Pandu.
Dia berharap Anies bisa mengingatkan Rizieq supaya tidak menimbulkan kerumunan. Apalagi pada Sabtu (14/11) besok, Rizieq akan menikahkan putrinya yakni Syarifah Najwa Syihab.
"Nanti juga katanya mau bikin hajatan mantu. Ini bisa menjadi kerumunan lagi, seharusnya mencegah bagaimana supaya tidak ada kerumunan, diingatkan," kata Pandu. [yy/news.detik]