Fiqhislam.com - Per Ahad, total kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 513 orang. Apa yang harus dilakukan jika anggota keluarga ada yang terdiagnosis menderita Covid-19?
Seseorang dengan anggota keluarga yang terbukti positif Covid-19 pada dasarnya memiliki risiko besar untuk tertular. Untuk mencegah penyebaran semakin meluas, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memberikan beberapa rekomendasi bagi orang-orang yang memiliki anggota keluarga positif Covid-19. Berikut ini adalah sembilan rekomendasi yang diberikan CDC, seperti dilansir Times Now News.
Diam di Rumah
Orang yang memiliki anggota keluarga positif Covid-19 disarankan untuk berdiam diri di rumah dan menghindari beragam aktivitas sosial. Hindari mendatangi sekolah, kantor, kampus, bank, perkumpulan keagamaan, serta menggunakan transportasi umum.
Hal ini perlu dilakukan agar risiko penyebaran penyakit kepada orang lain bisa dihindari. Keluar rumah hanya bila diperlukan saja, seperti untuk mendapatkan layanan medis.
Jaga jarak
Sebisa mungkin jaga jarak dengan orang lain, termasuk dengan hewan peliharaan. Pastikan untuk menggunakan ruangan atau kamar mandi yang terpisah bila memungkinkan. Lakukan upaya pencegahan seperti menggunakan masker ketika berinteraksi dengan hewan peliharaan.
Komunikasi lebih dulu
Bila merasa perlu mendapatkan layanan medis, jangan langsung memutuskan untuk pergi ke fasilitas layanan kesehatan. Hubungi fasilitas layanan kesehatan yang ingin didatangi melalui telepon terlebih dahulu untuk memberitahukan kondisi kesehatan Anda.
Hal ini dapat membantu fasilitas layanan kesehatan untuk melakukan beragam upaya pencegahan agar tidak terjadi penularan pada orang-orang di lingkungan fasilitas layanan kesehatan.
Gunakan masker
Bila anggota keluarga yang terinfeksi sedang dirawat di rumah, lindungi diri dengan masker yang benar-benar menutup hidung dan mulut. Jangan biarkan ada celah pada masker ketika hendak memasuki ruangan di mana anggota keluarga yang terinfeksi berada.
Rajin cuci tangan
Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik. Saat sedang keluar rumah, bawa hand sanitizer yang mengandung minimal 60 persen alkohol. Hindari menyentuh mata, hidung dan telinga dengan tangan yang belum bersih.
Etika batuk dan bersin
Selalu terapkan etika batuk dan bersin yang baik di mana pun berada. Gunakan tisu untuk menutup area hidung dan mulut ketika batuk atau bersin lalu buang tisu tersebut ke tempat sampah tertutup. Segera cuci tangan setelahnya.
Tidak berbagi barang pribadi
Dalam situasi ini, akan lebih baik bila tidak menggunakan barang-barang pribadi secara bersamaan. Beberapa contoh di antaranya adalah alat makan, kasur dan handuk. Jaga kebersihan saat menggunakan barang pribadi.
Bersihkan objek yang sering disentuh
Ada beberapa objek atau permukaan di rumah yang perlu dibersihkan secara rutin karena sering disentuh. Beberapa di antaranya adalah gagang pintu dan permukaan meja. Gunakan desinfektan untuk membersihkan area-area yang sering disentuh ini.
Pantau gejala
Memiliki anggota keluarga yang positif Covid-19 akan membuat seseorang juga berisiko tinggi terkena penyakit tersebut. Untuk itu, selalu pantau kondisi diri dan gejala yang mungkin timbul. Bila menemukan gejala, segera periksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan rujukan. [yy/republika]
Artikel Terkait:
Waspada, Orang Terinfeksi Covid-19 Bisa Tidak Kelihatan Sakit
Waspada, Orang Terinfeksi Covid-19 Bisa Tidak Kelihatan Sakit
Fiqhislam.com - Masyarakat diminta waspada terhadap kasus penyebaran virus corona atau Covid-19. Kewaspadaan ini terutama juga terhadap orang yang telah terinfeksi, namun tidak menunjukkan gejala sakit.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, ada orang-orang yang terinfeksi virus corona, tetapi tidak memperlihatkan kondisi sakit secara kasat mata.
"Karena kita sadari bahwa tidak seluruh orang yang di dalam tubuhnya ada virus Covid-19 memberikan gambaran sakit," kata Yurianto dalam jumpa pers yang diadakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (22/3/2020).
Yuri mengatakan, dari kasus positif Covid-19 yang ditemukan di Indonesia saat ini, sering didapati pasien dengan keadaan sakit ringan sehingga merasa tidak sakit atau bahkan tanpa gejala sama sekali.
Dengan tidak menunjukkan gejala sakit, seseorang bisa berpikir kalau dia tidak terinfeksi virus Covid-19, alhasil akan menularkan kepada orang lain jika tidak menjaga jarak aman.
Untuk itu, harus dilakukan upaya antisipasi bersama dengan mengikuti upaya mengendalikan penularan Covid-19 melalui cara menjaga jarak aman antarorang.
Yuri pun mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari bagaimana seharusnya bersikap di dalam menghadapi pandemi global Covid-19 termasuk di antaranya menjaga jarak antarorang, menjaga kesehatan dan kebersihan, dan mengisolasi diri jika merasa sakit.
Selain itu, segera memeriksakan diri ke dokter sehingga secara bersama-sama bisa mengurangi aspek kemungkinan penularan antar orang.
Jika tidak menjaga jarak, maka penularan Covid-19 sangat rentan terjadi antarorang. Mengapa demikian? Sebab, percikan cairan pernapasan bisa sampai kepada orang lain saat melakukan kontak dekat dan berkumpul.
Hingga kini jumlah total kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 514 atau bertambah 64 dibandingkan Sabtu kemarin. Jumlah pasien yang meninggal bertambah 10 orang sehingga totalnya menjadi 48 jiwa.
Sementara, jumlah pasien yang berhasil sembuh dari penyakit ini mencapai 29 orang atau bertambah 9 orang dibandingkan hari Sabtu (21/3/2020). [yy/iNews]Artikel Terkait: