Fiqhislam.com - Kelompok militan Negara Islam (IS), dahulu ISIS, mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket di Ibu Kota Afghanistan, Kabul. Serangan tersebut menyebabkan delapan orang tewas dan beberapa lusin lainnya terluka.
Menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, total 23 roket mencapai sasaran di seluruh Kabul. Setidaknya satu roket mendarat di sebuah kantor di dalam kawasan diplomatik ibu kota, tetapi tidak meledak.
Serangan tersebut terjadi beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo bertemu dengan juru runding Pemerintah Afghanistan dan Taliban di Doha, Qatar, dalam upaya mendorong kelanjutan pembicaraan damai antara kedua belah pihak yang bertikai.
Total delapan orang tewas dan 31 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.
Serangan roket itu hanyalah yang terbaru dari serangkaian serangan mematikan yang dilakukan oleh IS di negara Asia Selatan itu. Pada awal November, serangan IS di Universitas Kabul menewaskan 22 orang. [yy/okezone]
Artikel Terkait:
Menlu AS, Pompeo
Menlu AS Bertemu dengan Juru Runding Afghanistan dan Taliban di Qatar
Fiqhislam.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pada Sabtu (21/11/2020) bertemu dengan para juru runding Pemerintah Afghanistan di Qatar. Dalam pertemuan tersebut, Pompeo mengatakan bahwa AS akan "selalu siaga dan membantu sebisanya" untuk mendorong disepakatinya perjanjian perdamaian dengan Taliban.
Para reporter mendengar Pompeo mengatakan kepada tim negosiasi Afghanistan, “Saya akan sangat tertarik mendengar pendapat Anda mengenai bagaimana kita bisa meningkatkan kemungkinan tercapainya hasil yang sama-sama kita inginkan," demikian diwartakan VOA.
Diplomat tertinggi AS itu juga bertemu dengan para juru runding Taliban di Ibu Kota Qatar, Doha. Pertemuan itu dilakukan di saat AS berusaha mempercepat proses penarikan pasukannya dari Afghanistan, setelah menginvasi negara itu pada 2001.
Juru bicara Departemen Luar Negeri, Cale Brown, dalam pernyataannya mengatakan Pompeo dan tim negosiasi Taliban membahas bagaimana untuk mengurangi kekerasan di negara yang dikoyak perang itu. Pompeo juga "mendorong dipercepatnya diskusi" untuk mengembangkan "peta jalan politik" menuju gencatan senjata permanen di Afghanistan.
Taliban dan pemerintah Afghanistan mulai perundingan untuk pertama kalinya pada September di Doha setelah Taliban dan AS menandatangani sebuah perjanjian pada Februari. AS sepakat untuk menarik semua pasukan asing dengan imbalan jaminan keamanan dan komitmen Taliban untuk memulai perundingan. [yy/okezone]