Last updated: June 21, 2020, 13:58 GMT | 20:58 WIB | Worldometers
Fiqhislam.com - Ancaman Covid-19 masih belum berakhir, banyak negara masih menunjukkan penambahan kasus baru yang tinggi.
Total akumulasi kasus positif Covid-19 telah menginjak angka 8,9 juta orang lebih dari 213 negara yang terinfeksi.
Amerika Serikat, Brazil, dan India menjadi tiga negara tertinggi yang menyumbang angka kasus baru positif virus corona.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Worldometer, per Minggu pagi, 21 Juni 2020 total kasus di dunia menginjak angka 8.900.254 orang telah positif Covid-19.
Tercatat penambahan kasus pada pagi ini mencapai angka 149.264 orang, dengan total 466.115 pasien meninggal dunia.
Sudah lebih dari 50 persen pasien telah dinyatakan sembuh, tepatnya di angka 4.726.515 orang.
Amerika, Brazil, India, Rusia, dan Pakistan menjadi negara dengan penyumbang kasus baru tertinggi di dunia per Minggu, 21 Juni 2020.
Menjadi negara dengan kasus tertinggi di dunia, Amerika Serikat melaporkan kasus infeksi baru mencapai 31.502 pasien positif.
AS kini miliki jumlah akumulasi kasus hingga mencapai angka 2.328.692 orang, dengan 121.953 kematian dengan pasien sembuh yang sudah menginjak angka 966.220.
Kemudian Brazil, menjadi negara kedua dengan kasus positif tertinggi yang telah menginjak angka 1 juta, melaporkan penambahan infeksi baru sebanyak 29.011 orang.
Brazil kini memiliki total kasus keseluruhan hingga 1.067.579 orang, dengan 49.976 kematian dan sudah lebih dari 50 persen pasien yang dinyatakan sembuh tepatnya di angka 543.186 orang.
Lalu India serta Rusia yang masing-masing melaporkan infeksi baru sebanyak 15.915 dan 7.889 orang.
Rusia yang berada di posisi ketiga memiliki total kasus sebanyak 576.925 orang dengan 8.002 kematian dan sudah 334.592 orang yang dinyatakan sembuh.
Kemudian India di posisi ke-4 memiliki jumlah kasus positif virus corona mencapai angka 411.727 orang dengan 13.277 kematian dan sudah 228.181 pasien yang dinyatakan sembuh.
Sedangkan Negara Pakistan sendiri masuk dalam 20 besar dan berada di urutan ke-13 pada kasus tertinggi positif Covid-19 di dunia melaporkan infeksi virus corona baru sebanyak 6.604 orang.
Pakistan mencatat total kasus positif sebanyak 171.666 orang dengan 3.382 kematian dan sudah 63.504 pasien yang dinyatakan sembuh dari virus yang menyerang pernapasan tersebut.
Di Asia, setelah dua negara di anak benua India, ada Arab Saudi, Bangladesh, Iran, Iraq, Turki, Qatar, Indonesia, dan Filiina di peringkat 10 besar penyumbang infeksi baru tertinggi.
Indonesia sendiri kini berada di peringkat 8 dalam penambahan kasus dan tetap di peringkat 10 dalam jumlah akumulasi kasus infeksi Covid-19.
Hampir sebagian negara-negara di Asia Tenggara sudah mulai terbebas dari penularan virus corona Covid-19 kecuali Indonesia dan Filipina.
Ketika Indonesis terus mengalami lonjakan hingga 1.226 kasus pagi ini, Filipina laporkan 941 kasus dengan jumlah pasien meninggal dunia yang jauh lebih sedikit. [yy/pikiran-rakyat]
Brasil Laporkan Hampir 50.000 Kematian Akibat Covid-19
Brasil Laporkan Hampir 50.000 Kematian Akibat Covid-19
Fiqhislam.com - Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan, hampir 50.000 orang telah meninggal akibat virus corona. Jumlah tersebut tercatat setelah penambahan 1.022 kematian dalam 24 jam terakhir dan menjadikan negara itu pusat penyebaran kedua di dunia, Sabtu (20/6).
Sebanyak 49.976 orang telah meninggal karena Covid-19 di Brasil, dengan total 1.067.579 kasus yang dikonfirmasi. Hanya Amerika Serikat (AS) yang mencatat lebih banyak kematian dan kasus dari negara tersebut.
Brasil mengkonfirmasi kasus pertama virus corona pada 26 Februari dan melewati 1 juta kasus pada Jumat (19/6). Para ahli mengatakan, angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan karena kurangnya pengujian yang meluas kepada warga.
Penyebaran virus corona tanpa henti sejak pertama kali tiba di negara itu. Kondisi itu telah mengikis dukungan untuk Presiden sayap kanan, Jair Bolsonaro, dan meningkatkan kekhawatiran keruntuhan ekonomi setelah bertahun-tahun pertumbuhan yang lesu.
Bolsonaro telah banyak dikritik karena penanganannya terhadap krisis virus corona. Negara itu masih belum memiliki menteri kesehatan permanen setelah kehilangan dua menterinya sejak April, akibat perselisihan seputar penangan virus corona dengan presiden.
Presiden Brasil menentang penerapan jarak sosial dan menyebutnya tindakan mematikan pekerjaan lebih berbahaya daripada virus itu sendiri. Dia juga mempromosikan dua obat anti-malaria sebagai obat, klorokuin dan hidroksiklorokuin, meskipun obat tersebut memiliki bukti yang lemah dapat bekerja melawan Covid-19.
Brasil bukan satu-satunya negara di Amerika Latin yang dilanda wabah. Pada Sabtu, wilayah tersebut melewati 2 juta kasus, dengan 2.004.019 yang terdaftar menurut penghitungan. [yy/republika]