Fiqhislam.com - Kepolisian Essex, Inggris, meyakini seluruh jenazah yang ditemukan di dalam truk kontainer di kawasan industri di Grays merupakan warga Vietnam, bukan China sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Untuk lebih memastikan, kepolisian meminta keterangan dua orang warga Irlandia Utara yang menjalankan bisnis logistik. Keduanya diduga mengetahui pengiriman para imigran ilegal tersebut. Dari Irlandia Utara, truk kontainer berpendingin tersebut memulai perjalanan menuju Inggris.
"Sampai saat ini kami yakin para korban berkewarganegaraan Vietnam. Kami sudah berhubungan dengan Pemerintah Vietnam," kata kepala Kepolisian Essex Tim Smith, dikutip dari AFP, Sabtu (2/11/2019).
Dia menambahkan, polisi juga sudah berhubungan langsung dengan beberapa keluarga di Vetnam yang merasa kehilangan kerabat untuk membantu identifikasi.
"Kami berhubungan langsung dengan sejumlah keluarga di Vietnam dan Inggris dan kami yakin kami telah mengidentifikasi untuk beberapa korban yang perjalanannya berakhir dengan tragedi di pantai Inggris," katanya.
Namun Smith menegaskan pihaknya belum bisa menyebutkan nama-nama para korban.
Penyelidik, lanjut Smith, sudah berbicara dengan dua warga Irlandia Utara yakni pria bersaudara Ronan dan Christopher Hughes, yang menjalankan bisnis logisktik dari Irlandia Utara.
Pada awalnya, polisi yakin para korban berasal dari China.
Pejabat kepolisian Essex Dan Stoten mengatakan saat berkunjung ke Belfast, petugas sudah berbicara dengan Ronan Hughes melalui telepon, namun masih ingin bertemu langsung.
"Semakin cepat kami bisa melakukannya, semakin cepat pula kami bisa mendapatkan progress dalam penyelidikan," ujar Stoten.
Sebanyak 31 jenazah laki-laki dan delapan perempuan ditemukan di dalam truk kontainer setelah memasuki Inggris menggunakan kapal feri dari Belgia.
Autopsi masih berlangsung untuk memastikan penyebab kematian mereka.
Sementara itu di Vietnam, kepolisian mengumumkan penangkapan dua orang atas tuduhan perdagangan manusia yang berujung kematian 39 korban.
Mereka didakwa mengorganisasi dan menjadi perantara bagi warga Vietnam untuk ke luar negeri dan tinggal di luar negeri secara ilegal.
Sementara itu di Dublin, Irlandia Utara, seorang pria berusia 23 tahun dibawa ke Pengadilan Tinggi untuk memulai proses ekstradisi ke Inggris. Dia didakwa dengan 39 tuduhan pembunuhan serta pelanggaran imigrasi dan perdagangan manusia.
Selain itu, Mo Robinson, pengemudi truk berusia 25 tahun yang juga berasal dari Irlandia Utara, dituduh melakukan pembunuhan, pencucian uang, dan konspirasi untuk membantu imigran yang melanggar hukum.
Tiga orang lainnya telah ditangkap dan dibebaskan dengan membayar jaminan. [yy/iNews]