Fiqhislam.com - Alquran merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Seorang Muslim hendaknya mengakrabkan diri dengan Alquran. Ada berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk mempelajari dan memahami kandungan Kitabullah itu.
Pertama, memahami Alquran dengan Alquran itu sendiri. Ini disebut sebagai tafsir quran bil quran. Alquran merupakan penjelas yang membenarkan satu bagian dengan bagian lainnya. Rasulullah SAW bersabda, "Allah menurunkan kitab-Nya untuk saling membenarkan satu sama lain" (HR Bukhari).
Contoh ayat yang ditafsirkan dengan ayat lain adalah sebagai berikut. Dalam surah al-Fatihah ayat 7, disebutkan, "(Yaitu) orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka." Dalam ayat ini, tidak dijelaskan siapakah orang-orang yang diberikan nikmat itu.
Maka, Allah SWT menjelaskan dalam surah An-Nisa ayat 69, artinya, "Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul(Nya) mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah sebaik-baik teman."
Kedua, memahami Alquran dengan Sunnah Nabi SAW yang shahih. Ibnu Taimiyyah berkata, "Cara yang paling sahih dalam memahami Alquran adalah menafsirkan Alquran dengan Alquran. Jika engkau tidak menemukan itu, engkau mengambil sunnah karena ia (sunnah) adalah penjelas Alquran."
Imam Syafi'i mengatakan, seluruh yang dihukumkan oleh Rasulullah SAW adalah dari apa yang beliau peroleh dari Alquran. Contoh pemahaman Alquran dengan sunah sebagai berikut.
Dalam Alquran, ada beberapa ayat yang memerintahkan shalat. Namun, penjelasan bagaimana melakukan shalat hanya akan kita temukan dalam sunnah. Rasulullah SAW bersabda, "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat."
Ketiga, memahami Alquran dengan pemahaman para sahabat dan tabiin. Imam Ibnu Taimiyyah mengatakan, "Jika engkau tidak menemukan tafsir dalam satu ayat Alquran, tidak juga dalam sunah, maka engkau harus mencarinya dalam perkataan para sahabat. Mereka paling mengetahui hal itu karena mereka melihat (qarain) situasi yang terjadi pada saat Alquran itu diturunkan. Ditambah dengan ketinggian kemampuan bahasa dan kejernihan pemahaman mereka."
Contohnya, pemahaman mereka terhadap ungkapan "jalan yang lurus" dalam surah al-Fatihah ayat 6. Maksudnya adalah, Islam atau Alquran atau sunnah Nabi atau sunnah Khulafaur Rasyidin.
Pemahaman yang benar terhadap Alquran akan melahirkan sikap yang benar. Insya Allah. Wallahu a’lam bish-shawab. [yy/republika]
Artikel Terkait:
- Sahih Bukhari
- HR Bukhari No 2838: Nabi Saw melaksanakan umrah dari Al Ji'ranah ketika selesai membagikan ghanimah perang Hunain |haji|
- HR Bukhari No 2286: Anjing ini sedang kehausan lalu memberi anjing itu minum. Apakah kita akan dapat pahala dengan berbuat baik kepada hewan. Terhadap setiap makhluk bernyawa diberi pahala |syukur|
- HR Bukhari No 1363: Jangan mengeluarkan zakat kambing yang sudah berumur tua, yang buta sebelah (cacat) dan jangan pula kambing bibit
- HR Bukhari No 3017: Di surga ada delapan pintu, diantaranya ada yang dinamakan pintu ar-Rayyan yang tidak akan memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa |akhirat|
- HR Bukhari No 3565: Ketika Nabi Saw sedang sujud dan di sekeliling beliau ada orang-orang Musyrikin Quraisy, datang Uqbah bin Mu'aith dengan membawa isi perut hewan sembelihan lalu meletakkannya di punggung Nabi Saw |shalat.doa.zhalim|
- HR Bukhari No 1023: Ketika itu mereka niatkan untuk haji, lantas Beliau memerintahkan mereka agar menjadikannya sebagai umrah kecuali bagi yang membawa hewan sembelihan
- HR Bukhari No 1727: Umar ra memberi izin untuk menunaikan haji kepada para istri Nabi Saw pada akhir haji yang dia lakukan |ahlul bait|
- HR Bukhari No 2265: Menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendoakan orang yang bersin, membalas salam, memunuhi undangan dan berbuat adil dalam pembagian |takziah.zhalim.undangan|
- HR Bukhari No 3493: Hari Bu'ats adalah hari yang dipersembahkan Allah kepada Rasulullah Saw ketika tiba di Madinah. Para pemimpin mereka dalam kondisi terpecah belah sedangkan para tokoh mereka dibunuh dan dilukai |hijrah.anshar.muhajirin|
- HR Bukhari No 2588: Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh aku menginginkan untuk berperang lalu aku terbunuh di jalan Allah kamudian aku dihidupkan kembali lalu aku terbunuh kemudian dihidupkan kembali |jihad.syahid.syuhada|