Lima Sikap Umat Islam Terhadap Al Quran
Fiqhislam.com - Prof Dr Didin Hafidhuddin MS mengatakan, ada lima sikap yang harus dipunyai oleh umat Islam terhadap Al-Quran.
Pertama, tilawah (membaca). Sebaiknya umat Islam setiap hari membaca Alquran. Apalagi pada bulan Ramadhan yang sebenat lagi tiba.
“Membaca Alquran harus jadi kebiasaan sehari-hari,” kata Kiai Didin saat mengisi pengajian guru dan staf administrasi Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor
Ia menyebutkan, Rasulullah tahun terakhir kehidupannya didatangi malaikat Jibril untuk bersama-sama tadarus, dan diajarkan oleh Allah melalui malaikat Jibril mengenai susunan atau urutan ayat-ayat Alquran. ”Ini merupakan urusan taufiq, bukan ijtihad Rasulullah,” ujar Guru Besar Agama Islam IPB Bogor itu.
Kedua, alfahmu atau memahami. “Alquran itu paling mudah dipahami. Bila kita ingin menguasai tarjamah Alquran, maka kuasailah surah Al-Baqarah,” kata Kiai Didin yang juga Ketua Baznas.
Ketiga, alhifzhu atau menghapal. “Orang-orang yang banyak menghapal Alquran diyakini orang-orang yang cerdas,” kata Ketua Baznas itu.
Ia mencontohkan, Imam Syafii sudah hapal Alquran pada usia enam tahun. Dan sekarang sudah banyak anak-anak usia 5-7 tahun yang sudah hapal Alquran. “Usia tersebut merupakan usia emas (golden age), sangat baik untuk belajar menghapal Alquran,” paparnya.
Keempat, al-‘amalu, mengamalkannya. “Dalam mengamalkan Alquran, sifatnya kita belajar untuk mengimplementasikan ayat-ayat Alquran dalam kehidupan,” ujar Kiai Didin saat mengisi pengajian guru dan staf administrasi Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/6) pagi.
Ia mencontohkan QS Fathir ayat 29, yang isinya mendorong kaum Muslimin untuk membiasakan membaca Quran sehari-hari, menegakkan shalat, serta berinfak dan berzakat. “Maka, sebagai Muslim yang baik, kita harus mengimplementasikan perintah-perintah tersebut,” tutur Guru Besar Agama Islam IPB Bogor itu.
Kelima, ad-da’watu, mengajarkan. "Ini terinspirasi hadis Nabi, yang menegaskan bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain,” kata Kiai Didin yang juga Ketua Baznas.
Dalam sebuah keluarga, kalau ayah dan ibu ingin dianggap sebagai ayah terbaik dan ibu terbaik, maka ajarkanlah Alquran kepada anak-anaknya. “Itulah simbol menjadi orang tua terbaik,” papar Kiai Didin Hafidhuddin.
yy/republika