Sains dan Al-Quran: Buah-buahan Tumbuh dari Hasil Berpasangan
Fiqhislam.com - Tumbuhan berbunga yang sehat akan menghasilkan organ berupa buah. Buah merupakan perkembangan lanjutan daru bakal buah atau ovarium. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Sementara fungsi utama buah yaitu sebagai pemencar biji tumbuhan.
Sedangkan dalam lingkup pertanian, pengertian buah lebih luas, yakni biasanya disebut sebagai buah-buahan. Banyak macam buah-buahan yang dihasilkan dari pertanian. Buah-buahan itu pun bisa dikonsumsi
Mengutip dari buku 'Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dan kawan-kawan, buah dihasilkan melalui proses penyerbukan. Diawali ketika serbuk sari jatuh pada putik bunga yang akhirnya membentuk buah.
Proses ini menunjukkan adanya organ jantan dan betina. Fakta itu disebutkan dalam salah satu ayat kitab suci Alquran.
"Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan," Surah Ar-Ra’d Ayat 3.
Tafsir ayat tersebut menyatakan bahwa berpasang-pasangan yang dimaksud adalah jantan dan betina, pahit dan manis, putih dan hitam, besar dan kecil, serta sebagainya. Namun pada jenis buah tertentu, proses pembuahan (fertilisasi) dapat dihasilkan tanpa proses perkawinan.
Sebagai contoh, di antaranya pisang, jeruk, anggur, dan lain-lain. Meski tanpa proses fertilisasi, jenis buah tersebut juga memiliki karakteristik seksual.
Usai proses reproduksi, proses selanjutnya adalah tumbuhnya biji yang terjadi setelah terbukanya penutup luar. Proses ini memungkinkan keluarnya akar yang akan menyerap makanan dari tanah.
Makanan tersebut dibutuhkan bagi tumbuhan yang proses pertumbuhannya lambat. Ini bertujuan sebagai perkembangan yang akan menghasilkan individu baru. [yy/okezone]
Artikel Terkait: