Al-Quran dan Sains: Akhir Kehidupan Bulan pada Hari Kiamat
Fiqhislam.com - Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang terlengkap dan terpercaya isinya. Sebab ini menjadi pegangan umat Islam hingga akhir dunia alias kiamat. Bahkan Alquran membahas bagaimana akhir kehidupan bulan yang indah di langit. Ini sesuai dengan firman Allah SWT,
Surat Al-Qiyamah Ayat 7-10,
فَاِذَا بَرِقَ الۡبَصَرُۙ
7. Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
وَخَسَفَ الۡقَمَرُۙ
8. dan bulan pun telah hilang cahayanya,
وَجُمِعَ الشَّمۡسُ وَالۡقَمَرُۙ
9. lalu matahari dan bulan dikumpulkan,
يَقُوۡلُ الۡاِنۡسَانُ يَوۡمَٮِٕذٍ اَيۡنَ الۡمَفَرُّ
10. pada hari itu manusia berkata, “Ke mana tempat lari?”
Maknanya: Ketika pandangan mata terbelalak, terkejut ketakutan melihat kengerian pada Hari Kiamat, rembulan hilang cahayanya, matahari dan rembulan dikumpulkan, cahaya keduanya sama-sama hilang, tidak ada lagi cahaya bagi keduanya; saat itu manusia bertanya, “Kemana tempat berlari dari azab?”
Baca Juga:
Tatkala matahari terus-menerus kehilangan massanya, bumi pun semestinya kehilangan sebagian dari massanya guna menjaga jarak di antara keduanya tetap konstan. Oleh sebab itu, bumi pun kehilangan jutaan ton massanya yang berupa gas dan debu.
Karena bumi terus-menerus kehilangan massanya guna menjaga keseimbangan jarak bumi-matahari, bulan pun semestinya kehilangan sebagian massanya demi menjaga keseimbangan jarak antara bumi dan bulan. Namun, ternyata ini tidak terjadi.
Akibatnya, jarak antara bumi dan bulan tidak konstan. Inilah yang saat ini terjadi. Penelitian-penelitian astronomis telah membuktikan bahwa bulan terus-menerus menjauh dari bumi.
Mengenai sebab menjauhnya bulan dari bumi, para pakar menjelaskan, bahwa kecepatan putaran bumi pada porosnya mulai berkurang sedikit demi sedikit disebabkan oleh angin dan fenomena pasang surut air laut. Hal ini menyebabkan bertambahnya rata-rata kecepatan rotasi bulan pada porosnya sehingga mendorong bulan untuk menjauh dari bumi.
Pakar astronomi mengatakan bahwa bulan yang berjarak 300 ribu kilometer dari bumi, terus-menerus menjauh dari bumi sejauh 3 sentimeter per tahun.
Gerakan menjauh ini pada suatu saat nanti akan membawa bulan masuk pada area yang terdampak oleh medan gravitasi matahari. Hal ini akan menyebabkan bulan meledak di permukaan matahari.
Fenomena ini benar-benar selaras dengan ayat Alquran yang menyatakan, “Lalu, matahari dan bulan dikumpulkan.” (Al-Qiyamah: 9).
Adapun kalimat wa khasaf al-qamar pada ayat di atas berarti bahwa bulan kehilangan cahayanya. Perlu diperhatikan bahwa pada ayat di atas, pernyataan “bulan kehilangan cahayanya” diungkapkan sebelum pernyataan “lalu matahari dan bulan dikumpulkan.”
Ini berarti bahwa hilangnya cahaya bulan terjadi sebelum dikumpulkannya bulan dengan matahari. Ini merupakan salah satu kemukjizatan ilmiah Alquran di bidang astronomi.
Para pakar mengatakan bahwa ketika bulan menjauhi bumi, pantulan cahaya matahari di bulan akan melemah secara perlahan-lahan hingga benar-benar sirna. Inilah arti dari hilangnya cahaya bulan.
Demikian dikutip dari Buku Pintar Sains dalam Al-Quran, Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah, karya Dr. Nadiah Thayyarah. [yy/fadhilah annisa/okezone]