Makhluk Lain Selain Manusia dan Bumi yang Lain
Fiqhislam.com - Assalamu'alaikum Warrahmatullah,Semakin saya mempelajari Alquran (lewat terjemahan tentunya) , semakin banyak hal2 yang saya tidak ketahui, dan semakin saya merasa sangat bodoh dalam pengetahuan mengenai Islam. Seperti misalnya mengenai penciptaan alam semesta, bumi, manusia dan sebagainya.
Alquran selalu mengatakan bahwa Allah SWT adalah Pencipta Alam Semesta, Alquran adalah petunjuk bagi manusia. Sementara itu klo menyebut manusia, Iblis, setan maka akan selalu dikaitkan dengan bumi.
Dari yang kita ketahui, alam semesta itu amatlah luas dan tak terukur tepinya, sementara bumi, hanyalah planet ke-3 yg ukurannya relatif kecil dibandingkan planet lain di Galaxy Bima sakti. Galaxy Bima Sakti sendiri adalah satu galaxy kecil dari Jutaan Galaxy lain di alam semesta.
Pertanyaannya :
1. Apakah ada mahluk lain sejenis manusia di bagian lain alam semesta ?
2. Apakah Alquran hanya ada di bumi saja ? Apakah ada firman ALLAH SWT (yang juga dibukukan) selain ALquran di bagian lain Alam Semesta ?
3. Apakah Iblis yang diusir dari Surga sebagai mahluk terlaknat hanya ada di bumi saja ?
4. Apakah ada surga n neraka lain utk mahluk hidup sejenis manusia di bag lain Alam semesta (jika ada), krn bahan bakar neraka adalah setan dan manusia dosa ?
Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT apabila ustad bisa membagi ilmu dan mengobati kehausan saya akan ilmu agama serta menjadi perantara dari ilmu Allah kepada saya.
Jawab: Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabaratuh, Al-Quran itu memang ditujukan buat manusia, bukan buat alien, tentu saja kalau seandainya alien itu ada. Maka Al-Quran sama sekali tidak pernah membahas alien, karena memang tidak diturunkan buat si alien.
Karena manusia itu ditakdirkan tinggal di bumi, dengan segala kebetulannya kalau mau dibilang kebetuan, maka Al-Quran pun selalu bumi oriented. Kalau pun seandainya Allah SWT juga menciptakan berbagai macam spicies alien, dan buat Allah SWT sama sekali tidak sulit, namun tetap saja Al-Quran tidak perlu bicara terlalu luas tentang makhluk-makhluk yang tidak ada kaitannya dengan bumi. Sebab, sekali lagi, Al-Quran ini memang buat manusia, bukan buat alien (kalau memang ada).
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia (QS. Al-baqarah : 185)
Tegas, nyata dan gamblang sekali, Al-Quran diturunkan bukan buat alien tetapi buat 'human', buat manusia. Yang bukan manusia, ya tidak berlaku padanya Al-Quran.
Tetapi keberadaan manusia di bumi pastinya bukan kebetulan. Pada kenyataannya, dan ini menurut para ahli astronomi sendiri, sampai beberapa abad ke depan, belum akan ada suatu tempat yang sedikit saja 'layak' untuk dihuni manusia di semesta kita yang besar ini.
Kata 'layak' disini menjadi penting, sebab manusia memang bisa mendarat di bulan, atau mungkin sebentar lagi mendarat di Mars. Tetapi Bulan atau Mars sangat tidak layak untuk dijadikan rumah tempat hidup. Ada begitu banyak recources yang harus dikeluarkan cuma buat picnic ke wilayah tak bermanusia itu. Jangankan manusia, virus atau bakteri saja ogah tinggal disana.
Bumi punya segala yang dibutuhkan manusia, walau pun manusia mungkin bisa menciptakan stasiun ruang angkasa, atau kapal antara bintang (spaceship) dengan kecepatan wrap atau impuls. Sementara antariksa sana, sampai saat masih mustahil untuk bisa ditempati manusia dalam kadar 'nyaman'.
Jangankan sampai ke antariska, lha wong sekedar tinggal di Kutub Utara atau Selatan saja, kita sudah merasa sangat sangat tidak nyaman, pPadahal kedua tempat itu masih di bumi. Dan belum ada orang yang mau tinggal di puncak Himalaya, padahal masih di bumi, cuma ketinggiannya 8.000-an meter dari permukaan laut. Dan bikin rumah di palung dasar samudera juga sangat tidak nyaman, kalau mau main layang-layang agak susah.
Tempat yang paling cocok buat manusia hanya di permukaan (surface) bumi, tidak terlalu tinggi dari permukaan laut, banyak tumbuhan, ada sungai atau laut dan segala biotanya. Suhu, tekanan, kandungan atau unsur-unsur pembentuk udara, gravitasi, kelembaban dan tetek-bengeknya, harus pas dan diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT agar manusia cocok hidup di dalamnya. Dan Allah kelihatannya hanya menciptakan satu biji doang, yaitu bumi.
Nah, kalau pertanyaannya apakah ada Adam Adam lain di angkasa sana? Adakah risalah-risalah kenabian lain yang ada di antariksa? Adakah umat-umat lain, juga iblis-iblis lain, atau syariat-syariat lain, tentunya kita gelap. Al-Quran sendiri cuma bilang bahwa langit itu luas, kalau mau menerobos penjuru-penjurunya, bisa dan disilahkan saja, tapi tidak pernah menyinggung-nyinggung adanya 'manusia lain' yang mirip seperti kita.
Kalau cuma sekedar istilah makhluk lain, tapi tapi bukan manusia memang banyak disebutkan Al-Quran. Setidaknya dari segi bahasa, Al-Quran banyak menyebut kata 'siapa yang di langit'
Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (QS. Maryam : 93)
Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk. (QS. Ar-Ruum : 26)
Tetapi apakah yang dimaksud 'siapa saja yang di langit' itu hanya sebatas malaikat, jin dan makhluk ghaib saja, ataukah ada lagi manusia lain dengan ruh dan tubuhnya, Al-Quran sama sekali tidak pernah membahasnya lebih lanjut.
Apakah disana ada Mr. Spock dari planet Vulcan dengan kuping caplangnya, ataukah ada makhluk hijau dengan lendir dan sulurnya, ataukah ada manusia biasa dan berbunyi 'nano-nano', pastinya tidak ada penjelasannya di Quran, adanya cuma di film-film dagangan yahudi versi Hollywood.
Kalau yang kita bicarakan adalah manusia, pastinya semua adalah anak-anak Adam. Dan tempat yang Allah pilihkan buat manusia (human) adalah bumi, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah.
Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan tempat kediamanmu di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."(QS. Al-Baqarah : 36)
Seandainya di masa lalu di antara anak Adam itu ada yang pernah pergi ke luar angkasa dan bikin koloni di galaksi tertentu, lalu datang lagi ke bumi sebagai alien, maka mereka tetap manusia yang masih keturunan Adam, mereka tetap wajib menjalankan syariat yang diturunkan kepada nabi mereka. Apalagi kalau mereka lahir setelah kenabian Muhammad, maka kitab suci mereka adalah Al-Quran.
Tetapi kalau ada seorang alien (atau seekor?) datang ke bumi dan mereka bukan spicies manusia atau jin, tentu mereka tidak punya beban taklif seperti kita manusia. Artinya, mereka tidak berkitab suci Al-Quran. Mungkin mereka termasuk hewan cerdas, tetapi yang pasti mereka muslim dalam arti mereka hamba Allah dan patuh serta tunduk kepada aturan Allah.
Sebab yang diberi kebebasan untuk melawan bahkan menantang Allah dari semua makhluk Allah itu hanya manusia dan jin. Selebihnya, semua taat patuh tunduk tanpa syarat kepada Allah.
Hanya kepada Allah-lah sujud siapa saja apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa. (QS. Ar-Ra'd : 15)
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabaratuh,
warnaIslam.com - Ahmad Sarwat, Lc