3 Alasan Kenapa Manusia Diwajibkan Ikhtiar
Fiqhislam.com - Ada alasan kenapa manusia diwajibkan ikhtiar saat melakukan sesuatu yang dinginkan. Dalam pandangan agama Islam, ikhtiar adalah seseorang tengah berusaha semaksimal mungkin atau sungguh-sungguh, dan dalam jalur yang diridhoi Allah dalam mencapai keinginannya.
Lantas apa alasan kenapa manusia diwajibkan ikhtiar? Dalam al-Quran surah Ar-Ra’du ayat 11 menjelaskan manusia yang memang harus berikhtiar “Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’du [13]:11).
Bersemangatlah dan jangan malas dalam ikhtiar dengan mengambil sebab, namun sebagai insan yang beriman pada takdir Allah kita tidak boleh hanya bergantung pada sebab. Ketika sudah melakukan sebab maka bertawakallah kepada Allah dan sabar serta ridha dalam menyikapi hasil yang diberikan oleh Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah dan janganlah kamu malas! Apabila kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu mengatakan ‘seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’, tetapi katakanlah ‘Qaddarullah wa maa sya’a fa’ala’. Karena perkataan ‘seandainya’ akan membuka pintu setan”. (HR. Muslim)
Untuk itu Allah SWT memberikan manusia kebebasan untuk memilih dan bertindak dengan ikhtiar. Serta menggunakan kebebasan ini dengan bijak dan bertanggung jawab, serta melakukan tindakan yang positif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Berikut ini beberapa alasan manusia harus berikhtiar:
1. Terhindar perbuatan syirik
Dijelaskan dalam buku La Tahzan Innallaha Ma'ana oleh K H Choer Affandi, meyakinan bahwa ikhtiar dapat membuahkan hasil menyebabkan kita tidak terjerumus pada perbuatan syirik.
2. Agar ingat karunia Allah SWT
Selain itu, karunia Allah SWT akan datang kepada mereka yang senantiasa berusaha dengan bersungguh-sungguh dalam berikhtiar. Hal ini dijelaskan dalam surat An Nisa ayat 32,
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
Wa lā tatamannau mā faḍḍalallāhu bihī ba'ḍakum 'alā ba'ḍ(in), lir-rijāli naṣībum mimmaktasabū, wa lin-nisā'i naṣībum mimmaktasabn(a), was'alullāha min faḍlih(ī), innallāha kāna bikulli syai'in 'alīmā(n).
"Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu."
3. Agar Tahu Kuasa Allah SWT
Sementara itu, dalam buku Semua Adalah Kasih Sayang Allah karya Mohammad Rosul, dikatakan manusia wajib berikhtiar karena Allah tidak akan mengubah nasib tanpa ada usaha dari manusia itu sendiri. Hal ini logis karena usaha manusialah yang nanti mencerminkan hasil.
Ketika menyikapi takdir, manusia harus berusaha dengan baik. Sekecil apapun usaha manusia, Allah akan tetap menghargainya.
Terlebih, manusia dibekali dengan akal budi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dari akal budi itu, manusia dapat menentukan pilihan hidupnya.
Setelah berusaha semampunya maka manusia dapat bertawakal atau menyerahkan segalanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Wallahu a'lam bisshawab. [yy/rina anggraeni/okezone]
Artikel Terkait: