pustaka.png
basmalah2.png


7 Rabiul-Awwal 1445  |  Jumat 22 September 2023

Hukum Mengangkat Kedua Tangan saat Berdoa, Wajib atau Sunnah?

Hukum Mengangkat Kedua Tangan saat Berdoa, Wajib atau Sunnah?

Fiqhislam.com - Ketika sedang berdoa, kebanyakan umat Islam biasa sambil mengangkat kedua tangannya. Namun, apa hukum mengangkat tangan ketika berdoa, termasuk sunnah?

Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr melalui buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 1 mengemukakan bahwa mengangkat kedua tangan saat berdoa dan memohon kepada Allah SWT merupakan salah satu adab berdoa yang utama.

Mengangkat kedua tangan ini berdasarkan tindakan Rasulullah SAW yang dinukil dari sejumlah hadits. Imam As-Suyuthi dalam syarahnya terhadap kitab At-Taqrib karya An-Nawawi, ia berkata:

"Telah disebutkan dari beliau SAW sekitar seratus hadits yang terdapat padanya mengangkat tangan dalam berdoa. Aku telah mengumpulkannya dalam satu tulisan tersendiri. Akan tetapi ia berkaitan dengan keadaan-keadaan yang berbeda-beda. Setiap perkara itu tidaklah mutawatir. Adapun kesamaannya adalah mengangkat tangan ketika berdoa menjadi mutawatir ditinjau dari keseluruhannya."

Di antara hadits yang dijadikan sandaran adab berdoa ini adalah riwayat Abu Musa Al-Asy'ari, ia mengatakan: "Nabi SAW berdoa kemudian mengangkat kedua tangannya, dan aku melihat putih kedua ketiaknya." (HR Bukhari [7/198])

Anas bin Malik menuturkan, "Bahwa Rasul SAW mengangkat kedua tangannya hingga aku melihat putih ketiaknya." (HR Bukhari [6341])

Dari Salman Al-Farisi diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ رَبَّكُمْ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا

"Sesungguhnya Rabb kamu adalah pemalu dan mulia. Dia malu terhadap hamba-Nya jika mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia kembalikan dalam keadaan kosong." (HR Abu Dawud [1488] & Tirmidzi [3556])

Berdasarkan hadits-hadits tersebut dengan jelas diketahui mengangkat kedua tangan ketika berdoa adalah sunnah Rasulullah SAW. Serta menukil buku Tashih Ad-Du'a karya Bakr bin Abdullah Abu Zaid, para ulama sepakat bahwa mengangkat tangan juga termasuk di antara adab dan hal yang dianjurkan saat berdoa.

3 Cara Mengangkat Kedua Tangan saat Berdoa

Masih dari Fiqih Doa & Dzikir Jilid 1, mengangkat tangan ketika berdoa selain merupakan adab yang mulia, juga merupakan sebab pengabulan doa dan penerimaannya. Untuk itu Nabi SAW mengajarkan tiga posisi mengangkat kedua tangan saat berdoa sesuai keadaan masing-masingnya. Sebagaimana riwayat dari Ibnu Abbas, ia mengatakan:

هَكَذَا الْإِخْلَاصُ يُشِيرُ بِإِصْبِعِهِ الَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ، وَهَذَا الدُّعَاءُ فَرَفَعَ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ، وَهَذَا الْإِبْتِهَالُ، فَرَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا

"Beginilah ikhlas, mengisyaratkan dengan jari sesudah ibu jari; dan ini adalah doa, beliau (SAW) mengangkat kedua tangannya sejajar kedua bahunya; dan ini ibtihaal, beliau (SAW) mengangkat kedua tangannya seraya menjulurkannya." (HR Abu Dawud [1489-1490] & Ath-Thabrani [208])

Mengambil dari hadits tersebut, Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid dalam bukunya menjelaskan tiga kedudukan doa berdasarkan tiga caranya:

1. Posisi berdoa secara umum, atau yang disebut dengan 'al-mas'alah' (meminta) serta azim pula disebut 'ad-dua' (doa). Berdoa dalam kedudukan ini, dengan mengangkat kedua tangan lebih kurang sejajar pundak.

Atau dengan cara mengumpulkan kedua tangan dan membentangkan telapak tangan ke arah langit, sedang punggung telapak tangan menghadap ke tanah. Boleh juga menutupkan kedua tangannya ke wajahnya, sementara belakang kedua tangan menghadap kiblat

Cara mengangkat tangan di sini biasa seperti dilakukan pada qunut salat Witir, meminta hujan, atau pada enam tempat yang disunnahkan dalam rangkaian ibadah haji, yakni di padang Arafah, Masy'aril Haram, setelah melempar dua jumrah (kecil dan pertengahan), serta di Shafa dan Marwah.

2. Posisi berdoa memohon ampunan (istighfar) atau disebut 'al-ikhlas', dengan mengangkat satu jari yaitu telunjuk dari tangan kanan.

Sifat mengangkat tangan di sini khusus pada posisi zikir dan doa ketika berkhutbah di atas mimbar, saat tasyahud dalam salat, ketika berzikir, bertahmid dan bertahlil di luar salat.

3. Posisi berdoa 'ibtihal' yakni berdoa dengan sepenuh hati dan bersungguh-sungguh saat memohon, atau merendahkan diri di hadapan Allah SWT karena sangat mengiba dalam meminta. Ini dinamakan pula doa 'ar-rahb' (penuh kecemasan).

Melakukannya dengan mengangkat kedua tangan hingga menjulurkan ke arah langit sampai tampak terlihat putih ketiak. Atau 'hingga terlihat kedua lengannya', yaitu diangkat sangat tinggi saat berdoa.

Berdoa dengan posisi mengangkat tangan seperti ini khusus dalam keadaan yang sangat sulit dan penuh kecemasan, seperti saat kemarau, musibah, dan kondisi lain yang dipenuhi kekhawatiran.

Demikian penjelasan mengenai hukum mengangkat kedua tangan saat berdoa, disertai pemaparan tentang cara mengangkat tangan yang sesuai dengan keadaan jenis doanya. [yy/azkia nurfajrina/detik]

 

Tags: Doa | Munajat | Ijabah