pustaka.png
basmalah2.png


8 Dzulqa'dah 1444  |  Minggu 28 Mei 2023

Saat Rasulullah Saw Urung Menangkap Jin Ifrit yang Mengganggunya

golongan Jin

Fiqhislam.com - Rasulullah SAW pernah mengurungkan niatnya untuk menangkap salah satu jin ifrit yang mengganggu salatnya. Padahal, dikisahkan, saat itu Rasulullah SAW sudah siap untuk mengikatnya di salah satu tiang masjid.

Kisah ini diabadikan dalam hadits yang dikisahkan dari Abu Ad Darda' dan diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dan Muslim. Saat itu, Rasulullah SAW tengah bersiap-siap berdiri untuk menunaikan salat.

Namun, tiba-tiba para sahabat mendengar Rasulullah SAW mengucapkan, "Aku berlindung kepada Allah darimu. Kukutuk kamu dengan kutukan Allah," sebanyak tiga kali sambil membentangkan tangannya seolah-olah mengambil sesuatu. Hal yang belum pernah didengar dan disaksikan langsung oleh mereka sebelumnya.

Hingga, salah satu dari para sahabat itu kemudian memberanikan diri untuk bertanya pada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, sungguh kami mendengar engkau berkata sesuatu dalam shalat, yang belum pernah kudengar engkau mengucapkan sebelumnya. Kami juga melihat engkau menjulurkan tangan?"

Rasulullah SAW kemudian menceritakan bahwa dirinya tengah diganggu oleh jin ketika salat. Beliau menjawab, "Sesungguhnya, iblis. musuh Allah, datang dengan membawa panah api untuk diletakkan di mukaku."

Setelahnya, Rasulullah SAW mengabarkan bahwa dirinya sudah mengucapkan doa, "Aku berlindung kepada Allah darimu. Kukutuk kamu dengan kutukan Allah," sebanyak tiga kali. Namun, ternyata hal itu tidak cukup membuat jin ifrit tersebut pergi dan justru membuatnya tetap bergeming.

Setelahnya, berdasarkan cerita Rasulullah SAW, beliau pun memegangi jin ifrit tersebut. Namun, setelahnya, ia melepas jin itu dan malah berkata, "Demi Allah. Kalau bukan karena doa saudaraku, Sulaiman, maka tentulah jin ifrit tersebut terikat hingga menjadi mainan anak-anak penduduk Madinah." (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain dari kisah Abu Hurairah RA dari Kitab Fushul fi Al Imarah wa Al Amir diceritakan kisah serupa. Saat itu Rasulullah SAW berkata bahwa jin ifrit meludahinya pada suatu malam dan mengucapkan kata-kata untuk mengganggu salatnya.

Rasulullah SAW pun berhasil menangkap jin tersebut di bawah kendalinya atas izin Allah SWT. Ia berkata, "Lalu aku ingin mengikatnya di antara tiang-tiang masjid hingga kalian semua dapat melihatnya menjelang pagi. Akan tetapi aku teringat dengan perkataan saudaraku, Sulaiman," (HR Bukhari dan Muslim)

Maksud perkataan Nabi Sulaiman AS dari sabda Rasulullah SAW ini adalah perkataan yang termaktub dalam surah Shad ayat 35. Isinya berbunyi sebagai berikut,

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Dia berkata, "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi."

Berkenaan dengan itu, Humam Hasan Yusuf Shalom dalam buku Sulaiman: Raja Segala Makhluk berpendapat, Rasulullah SAW mengurungkan niatnya untuk menangkap dan mengalahkan jin ifrit tersebut sekalipun jin itu sudah mengganggu salatnya.

Hal itu semata-mata dilakukan Rasulullah SAW agar mukjizat Nabi Sulaiman AS yang menundukkan jin dan setan tetap khusus bagi Nabi Sulaiman AS seorang. [yy/rahma harbani/detik]