pustaka.png
basmalah2.png


16 Rabiul-Awwal 1445  |  Minggu 01 Oktober 2023

Nasihat dalam Hadits Qudsi: Muhasabah sebelum Ajal Tiba

Nasihat dalam Hadits Qudsi: Muhasabah sebelum Ajal Tiba

Fiqhislam.com - Ada banyak nasihat tentang kehidupan yang termuat dalam hadits qudsi. Nasihat ini bisa dijadikan muhasabah atau evaluasi diri sebelum datangnya kematian.

Hadits qudsi disebut juga dengan hadits ilahi dan hadits rabbani. Mengutip buku Ulumul Hadits karya Abdul Majid Khon, dinamakan qudsi (suci), ilahi (Tuhan), dan rabbani (ketuhanan) karena ia bersumber dari Allah yang mahasuci dan dinamakan hadits karena Nabi memberitakannya berdasarkan wahyu Allah SWT.

Imam Al Ghazali merangkum sejumlah nasihat kehidupan yang berasal dari hadits qudsi dalam kitabnya yang berjudul al-Mawaidz fi al-Ahadits al-Qudsiyah. Kitab ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Bahrudin Achmad dengan judul Nasihat Kehidupan dalam Hadits Qudsi.

Berikut di antara firman Allah SWT:

1. Wahai manusia! Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi ia hidup bersuka-ria.

2. Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi ia asik mengumpulkan dan menumpuk harta benda.

3. Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak.

4. Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai-santai.

5. Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia menggandrunginya.

6. Aku heran pada orang alim pada lisannya, akan tetapi bodoh dalam soal hati (moral).

7. Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara batinnya masih tetap kotor.

8. Aku heran pada orang yang sibuk, mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya sendiri.

9. Ketahuilah, bahwa suatu hari kalian akan dikumpulkan kelompok demi kelompok. Berdiri di hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah baris demi baris. Membaca buku (catatan amalmu) huruf demi huruf. Dan kalian akan ditanya tentang apa yang pernah kalian lakukan secara rahasia atau terang-terangan.

10. Wahai anak cucu Adam! Aku tidak menciptakan api neraka kecuali untuk orang-orang kafir, penyebar fitnah, yang tidak berbakti kepada orang tuanya. Yang suka pamer, yang menolak membayar zakat, orang yang berzina, yang suka makan harta riba, yang suka meminum minuman keras yang memabukkan. Orang yang berbuat zalim kepada anak yatim, orang upahan yang curang, orang yang meratapi kematian, dan untuk setiap orang yang menyakiti tetangganya.

اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ٧٠

"Kecuali, orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, Allah mengganti kejahatan mereka (dengan) kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al Furqan: 70)

Oleh karena itu, berbelas kasihanilah engkau pada dirimu sendiri, wahai hamba-Ku. Karena badanmu itu sangat lemah, sedangkan perjalanan sangat jauh, beban bawaan sangat berat. Jembatan itu sangat halus, dan Sang Pengawas itu Maha Melihat dan Sang Hakim (yang membuat keputusan) adalah Tuhan semesta alam.

11. Wahai manusia! Bagaimana mungkin engkau mendambakan dunia yang fana yang akan menghilang, dan kehidupan yang sangat sementara.

12. Wahai anak cucu Adam! Harta itu adalah harta-Ku, sedangkan engkau adalah hamba-Ku. Maka engkau tidak akan mendapat suatu manfaat dari harta-Ku selain apa yang engkau makan, lalu hilang (menjadi kotoran). Atau engkau pakai, lalu menjadi usang. Atau engkau sedekahkan, lalu menjadi kekal abadi selamanya.

13. Ada tiga hal di antara Aku dan engkau; satu milik-Ku, satu milikmu dan yang satu di antara diri-Ku dan di antara dirimu (bersama). Yang menjadi milik-Ku adalah rohmu. Yang menjadi milikmu adalah amalmu. Dan yang menjadi di antara diri-Ku dan dirimu, yaitu dari dirimu doa, dan dari diri-Ku adalah mengabulkan doamu.

14. Wahai anak cucu Adam! Berhati-hatilah (dalam semua urusan dunia dan akhiratmu), dan lapangkanlah hatimu (menerima apa adanya), engkau pasti akan melihat-Ku. Beribadahlah kepada-Ku, engkau pasti akan kembali kepada-Ku. Carilah Aku, pasti engkau akan bertemu dengan-Ku.

15. Wahai anak cucu Adam! Jika engkau berperilaku seperti para penguasa yang masuk neraka karena keculasan. Atau orang Arab (yang masuk neraka) karena maksiat. Atau para ulama (yang masuk neraka) karena hasad dengki. Atau para pedagang (yang masuk neraka) karena pengkhianatan. Atau para penganut aliran jabariah (yang masuk neraka) karena kejahilannya. Atau para pekerja dan ahli ibadah (yang masuk neraka) karena suka pamernya. Atau orang kaya (yang masuk neraka) karena kesombongannya. Atau orang fakir miskin (yang masuk neraka) karena kebohongannya. Lantas di mana orang-orang yang mengharapkan masuk surga?. [yy/kristina/detik]

 

Tags: Qudsi | Nasihat | Muhasabah | Ajal